Kerjasama Iptek antara Indonesia dan Iran telah memasuki babak baru. Hal ini ditandai dengan kunjungan Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset dan Teknologi Republik Islam Iran, Hossein Naderi Manesh ke Kementerian Riset dan Teknologi pada Kamis, 21 Februari 2013. Kunjungan Profesor Manesh diterima oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta yang didampingi oleh Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek, Teguh Rahardjo dan Asisten Deputi Jaringan Iptek Internasional, Nada Marsudi.
Dalam pertemuan yang berjalan lebih kurang satu jam
tersebut, kedua pihak membahas upaya peningkatan kerjasama Iptek yang telah
berjalan mulai dari tahun 2006. Upaya ini diawali dengan memperbaruhi
perjanjian kerjasama yang telah berakhir masa berlakunya. Kedua pihak sepakat
untuk memperluas bidang kerjasama yang pada awalnya terbatas pada ilmu
kebumian, nanoteknologi, teknologi kedirgantaraan, ilmu kedokteran dan sel
punca, serta bioteknologi.
Sebagai implementasi dari perjanjian kerjasama yang sedang dalam proses pembaharuan, Manesh mengusulkan untuk segera dilakukan small project yang dapat menjadi wahana bagi peneliti di kedua Negara untuk bekerjasama dalam riset bersama atau program pengembangan kapasitas SDM Iptek. Usul ini disambut baik oleh Kementerian Ristek.
Menanggapi hal ini, Teguh Rahardjo mengusulkan agar pada pelaksanaan Joint Working Committee yang keempat nanti dibicarakan mekanisme pendanaan pelaksanaan program bersama. Lebih lanjut disampaikan keinginan Ristek untuk menjalin kerjasama dalam pengembangan
Keterbatasan dukungan internasional dalam pembangunan yang dirasakan
Pemerintah juga terus memberikan dukungan bagi siswa program doktoral untuk melakukan penelitian di luar negeri setidaknya dalam waktu enam bulan. Melihat keberhasilan
(ristek.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar