"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Kamis, 12 September 2013

Tiga Profesor Riset Perempuan BATAN Memanfaatkan Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan Masyarakat

Bertambah lagi tiga orang profesor riset perempuan di BATAN dengan
dikukuhkannya Muhayatun (Bidang Ilmu-Ilmu Kimia Lainnya), Zubaidah
Irawati (Bidang Ilmu Pangan dan Gizi), dan June Mellawati(Bidang Kimia
Lingkungan) oleh majelis pengukuhan profesor riset yang dipimpin
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,Prof. Dr Lukman Hakim M.Sc.
Ph.D Apt.di Gedung Pertemuan Utama Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan
Radiasi (PATIR) BATAN, 13 Juni 2013.

"Ketiga profesor riset ini adalah yang ke-48, 49, dan 50 di BATAN
serta profesor riset yang ke 402, 403 dan 404 di Indonesia.

Pengukuhan ini sekaligus menambah jumlah professor riset perempuan di
BATAN menjadi 4 orang. Dari 50 profesor riset di BATAN, 22 di
antaranya sudah purnabakti," demikian dikatakanKepala BATAN, Prof Dr.
Djarot S. Wisnubrotosaat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Menurut Muhayatun, peneliti Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan
Radiometri (PTNBR) dalam orasinya yang berjudul"Teknik Analisis Nuklir
Dalam Peningkatan Kemampuan Identifikasi Sumber Pencemar Udara di
Indonesia", keunggulan Teknik Analisis Nuklir (TAN) mampu menjadi
terobosan dan harapan baru dalam menyelesaikan permasalahan udara di
Indonesia.

Dengan teknik analisis nuklir, partikular kecil orde 2,5 mikrometer
terdeteksi dan diketahui dini, sehingga bisa menjadi early warning
serta banyak masyarakat dilindungi dan anak diselamatkan," imbuhnya
dalam konferensi pers yang diadakan siang itu.

Sementara, Zubaidah Irawatidari Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan
Radiasi (PATIR) yang menyampaikan judul orasi "Iradiasi Pangan Untuk
Pengawetan dan Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional"mengatakan bahwa
aplikasi iptek nuklir pada pangan dapat dijadikan basis teknologi
pengawetan yang handal karena mampu menciptakan nilai pangan yang
tinggi, sehingga sangat bermanfaat untuk memperkuat ketahanan pangan
nasional seutuhnya.

Peneliti ketiga dari Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) June
Mellawati dalam orasi pengukuhan bertajuk "Pertimbangan Ekologi dalam
Studi Tapak PLTN di Indonesia" menyampaikan bahwa terkait dengan
kajian lingkungan pada penyiapan tapak, salah satu program Millenium
Development Goals (MDGs), adalah menjamin kelestarian lingkungan
hidup, dengan mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang
ramah lingkungan.

Acara Orasi pengukuhan profesor riset yang dihadiri lebih dari 300
orang, peneliti dan pejabat struktural di lingkungan BATAN, wartawan
media massa serta wakil masyarakat ini diakhiri dengan konferensi
pers.


(batan.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar