Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah untuk menghapus segala bentuk simbol rezim taghut dan menggantikannya dengan lambang dan simbol Islam-syiah. Salah satu perubahan penting adalah lambang dan bendera Republik Islam Iran.
Pada 10 Isfand 1357 Hs, Imam Khomeini ra meminta agar dilakukan perubahan pada
lambang negara, yakni singa dan matahari. Beliau mengumumkan, "Kita telah
mendirikan sebuah negara
Muhammadi. Bendera Iran
tidak boleh sama dengan bendera Shahanshahi. Lambang Iran harus berbeda dari lambang
Shahanshahi dan lambang ini harus menunjukkan keislaman. Semua kementerian dan
kantor harus mencabut simbol singa dan matahari lalu menggantinya dengan
bendera Islam. Bekas-bekas taghut harus dilenyapkan. Semua ini merupakan
peninggalan taghut. Yang ada harus karya-karya Islam. (Sahifeh Imam, jilid 6,
hal 275).
Setelah itu pemerintah sementara membuka sayembara disain baru lambang Iran. Banyak
disain yang dikirim ke kantor perdana menteri dan yang diterima adalah lambang
Republik Islam Iran
saat ini yang didisain oleh Hamid Nadimi.
Setelah mendengarkan ucapan Imam Khomeini ra, Hamid Nadimi dengan penuh
semangat mulai menggoreskan disainnya. Setelah menyelesaikan desain lambang Iran, Nadimi membawanya ke kantor Imam Khomeini
ra di Qom.
Sekalipun pada awalnya desain lambang Iran dilombakan, tapi ada desain
lainnya yang juga disetujui dan akhirnya dicetak di uang kertas masa itu. Tapi
tidak berapa lama, suatu malam Hujjatul Islam Hashemi Rafsanjani menelpon
Nadimi dan mengabarkan Imam Khomeini ra menyetujui desainnya pada 19
Ordibehesht 1359 Hs dan meminta Nadimi untuk menyempurnakan disainnya.
Lambang ini memiliki banyak makna di benaknya. Ada kesederhanaan dan kelebihan khusus dalam
desainnya yang memiliki banyak makna. Hamid Nadimi ketika memberikan penjelasan
makna karyanya kepada majalan Pasdar Islam pada tahun 1362 mengatakan:
"Saya punya keinginan untuk membuat lambang bagi dunia Islam. Ketika Imam
Khomeini ra mengatakan bahwa simbol singa dan matahari harus diganti dan negara
membutuhkan lambang baru, saya mulai kembali memikirkan ide yang selama ini ada
dalam pikiranku. Saya mulai menerawang kembali sketsa yang pernah saya buat.
Dalam disain ini ada tiga prinsip penting pemerintahan Islam dalam al-Quran;
kitab, timbangan dan besi yang menjadi simbol dari al-Quran, mizan dan hadid.
Bagian yang berdiri di tengah dalam disain ini dalam bahasa Persia dan Arab
menunjukkan kekuatan dan pedang. Simbol ini berdiri tegak yang berarti kekuatan
dan kekokohan. Ini merupakan penafsiran dari kata hadid (besi) dalam al-Quran
(... Anzalna al-Hadid Fiihi Ba'sun Syadidun).
Komposisi yang sangat ideal antara garis dan lengkungan yang ada berada dalam
kondisi seimbang dan ini memberikan makna timbangan, seperti kata mizan dalam
al-Quran (Wassamaa' Rafa'aha wa Wadha'al Mizan). Lima
bagian yang menjadi bentuk asli disain ini, sekalipun bermakna lima prinsip agama dan prinsip tauhid berada
di tengah dan tegak di antara lengkungan yang ada. Selain itu, secara
keseluruhan, komposisi yang ada ini menjadi simbol dari kata Allah dan menjadi
inti dan tersembunyi dari kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah.
Garis-garis lengkung yang membentuk lingkaran adalah setengah dari bola bumi
dan merepresentasikan universalnya dakwah Islam. Kata Allah didisain berbentuk
bola guna menunjukkan pesan universalitas Islam. Garis-garis lengkung seperti
bulan sabit dalam disain ini diambil dari gambar dari Nabi Muhammad Saw yang
berkali-kali dilakukannya dengan pedang beliau sebagai paraf di atas
pasir."
Setelah itu Nadimi juga mendesain bendera. Saat menjelaskan disainnya ini,
Nadimi menjelaskan, "Bendera ini memberikan harapan akan pemerintahan Imam
Mahdi af. Warna hijau, putih dan merah merupakan tanda khusus Republik Islam Iran dan slogan
Allahu Akbar semuanya berasal dari prinsip yang telah ditetapkan dalam
UUD."
Doktor Nadimi mencontoh slogan Allahu Akbar dan mengulanginya. Slogan ini
sebelas kali dalam warna merah dan sebelas kali dalam warga hijau, yakni kedua
warna ini diulanginya sebanyak 22 kali dan ini merupakan simbol dari tanggal 22
Bahman 1357 Hs, Hari Kemenangan Revolusi Islam Iran. Bentuk di sudut sebelah
kanan ada tulisan Allahu Akbar mengingatkan slogan penuh pengaruh ini dan ini
merupakan huruf yang dipakai di kubah, menara dan masjid-masjid, dan kini
tertulis di bendera Iran.
Kata Allah yang berwarna merah di bendera Iran menunjukkan asal penciptaan
dan semua akan kembali kepada Allah. Hal ini menunjukkan tujuan akhir
pemerintahan Islam.
Doktor Hamid Nadimi adalah dosen arsitektur Universitas Shahid Beheshti dan
memberikan mata kulian teori dan metode disain. Ia mendapat gelar doktor
arsiteknya dari Inggris. Sekalipun karyanya akan senantiasa diingat oleh bangsa
Iran,
tapi tidak pernah punya keinginan untuk terkenal. Menurutnya, "Manusia
yang fana jangan sampai menyambungkan dirinya dengan hal-hal yang abadi. Saya
tidak ingin melekatkan diri dengan masalah-masalah seperti ini. Masyarakat
tidak mengetahui wajah saya akan lebih baik buat saya. Karena bendera ini suci.
Apa yang terjadi bila suatu hari saya berubah menjadi anti Revolusi? Oleh
karenanya, sudah biarkan saja semua berlalu begitu saja."
Doktor Nadimi dalam hidupnya pernah sekali bertemu dengan Imam Khomeini ra dan
menjelaskan pertemuan itu sebagai berikut, "Saya tidak bertemu dengan Imam
dengan motivasi sebagai pembuat disain bendera Iran. Beberapa tahun saya pergi ke
Huseiniyah Jamaran dan meminta beliau membacakan akad nikahku."
(IRIB Indonesia/Saleh Lapadi)
Sumber: Majalah mingguan Subh Sadegh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar