Setiap tahun tepatnya pada jumat terakhir bulan Ramadhan bangsa-bangsa di seluruh dunia memperingati hari Al-Quds Internasional. Ternyata momen ini cukup Istimewa bagi bangsa Indonesia. Hari itu bertepatan dengan bulan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hari dimana dua bangsa, Palestina dan Indonesia mempunyai basis persamaan eksistensial; satu barisan bangsa yang tertindas. Kesamaan sebagai insan-insan yang tertindas ini mempunyai nilai yang agung dan terwujudkan dalam slogan "tolak penindasan, tolak penjajahan".
Apa yang dikatakan Imam Khomeini sama dengan apa yang diucapkan Sukarno. Selama kemerdekaaan Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, akan selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel. Sikap politik Sukarno ini dipahami dan terus relevan selama Palestina belum merdeka. Anak-anak putra kemerdekaan Indonesia akan terus mengenang darah dan air mata para pejuang, dan tak rela Palestina nasibnya menjadi simbol keabadian penjajah.
Pada Jumat, 2 Agustus, ribuan masa berdemo memperingati hari Al-Quds Sedunia 2013 di depan Kedutaan AS di Jakarta. Peserta datang dari berbagai daerah di sekitar Jakarta. Ribuan masa berikrar menyatakaan kecintaanya pada kemerdekaan; kemerdekaan dari segala belenggu penjajahan, militer, politik dan budaya. Ribuan masa menyatakan sesuai konstitusi UUD 1945, kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan akan melenyapkan segala bentuk penjajahan. Hasan Dalil salah seorang orator, menyatakan "kami anak-anak muda Indonesia akan terus mendukung Palestina, akan terus menjalankan amanah konstitusi ini. "
Dalam releasenya peserta demo menebar poin-poin pesan kemanusiaan yang dibagikan kepada pengendara di sekitar lokasi. Pertama, penjajahan dimanapun adalah musuh bagi kemerdekaan Indonesia. Kedua, proyek Zionis atas Palestina adalah bentuk penjajahan yang melanggar hak bangsa Palestina untuk menentukan nasib sendiri (righ to self determination) dan hak untuk pulang ke tanah air mereka (right of return). Ketiga, rezim Israel dengan segala bentuk kebijakan dan praktek pendudukan, rasisme dan apartheid adalah ilegal dan menjadi musuh bangsa Indonesia yang merdeka. Keempat, masa yang tergabung dalam VOP (Voice of Palestina), SMIQ (Solidaritas Muslim untuk Al-Quds), dan Garda Suci Merah Putih menyatakan sikap;
1. Mendukung kemerdekaan Tanah Historis Palestina dari penjajahan Zionis-Israel, termasuk pelaksanaan hak pulang pengungsi Palestina tanpa syarat, sebab hal ini merupakan solusi satu-satunya bagi persoalan di Palestina.
2. Mendukung pengadopsian kembali resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa nomor 3379 yang menyatakan Zionisme adalah rasisme.
3. Menentang keterlibatan Pemerintah Indonesia dalam setiap proyek politik atas nama "proses perdamaian" karena melanggar Undang-undang Dasar 1945 yang tak mengakui segala bentuk penjajahan di muka bumi, termasuk penjajahan Zionisme-Israel atas Palestina.
4. Menentang hubungan Pemerintah Indonesia, baik di sektor ekonomi, politik, budaya dengan Zionis-Israel dan segala entitas yang mendukung penjajahan di Palestina.
5. Mendukung gerakan Internasional Boikot, Disvestasi, dan Sanksi (BDS) atas rezim Israel.
6. Menyuarakan kepada warga dunia yang cinta keadilan untuk bangkit dan bersatu memperkuat barisan dalam solidaritas bagi Palestina dan bangsa tertindas lain di seluruh dunia
Masa berorasi dari pukul 13.30 WIB hingga 16.00 WIB kemudian long march menuju bundaran HI dan mengakhiri dengan doa persatuan dipimpin Husein Sahab. Tangan saling mereka saling menggenggam melingkari bundaran HI.
Demo memperingati hari Alquds ini diperingati di sejumlah kota di Indonesia, di antaranya Surabaya, Medan, Palembang, Semarang, dan Makasar.
Pada saat yang sama, publik dunia di berbagai negara memperingati hari Quds Sedunia di antaranya; Lebanon, Mesir, India, Palestina, Bahrain, Iran, Inggris, Yaman dan puluhan negara lainnya. (irib)
Foto-foto demo al-Quds Internasional di Indonesia ;
http://www.islamtimes.org/vgldkn0x5yt0jo6..yy-lmn2llsyp.h.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar