Pemerintah Indonesia jajaki kerjasama pengembangan gas unkonvesional dengan Pemerintah Amerika. Untuk meningkatkan pengembangan gas unkonvensional seperti CBM dan Shale Gas, Pemerintah Indonesia menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Amerika Serikat.
“Pengembangan
minyak dan gas unkonvensional menjadi prioritas Pemerintah Indonesia untuk
keperluan, meningkatkan kegiatan minyak dan gas eksplorasi,
Karena pengembangan gas unconventional memiliki ketidakpastian yang berhubungan dengan produksi dan waktu serta memerlukan modal investasi yang besar karena itu lanjut Evita, pemerintah
Menurutnya, upaya ini didukung dengan arah kebijakan yang mendukung tidak hanya pemerintah terkait, tetapi juga investor. Hal ini telah menjadi tugas utama kami. Sejumlah kebijakan insentif telah dikeluarkan untuk mendukung iklim investasi. Namun, komunikasi dan interaksi antara pemerintah dan investor harus dipertahankan untuk menjaga iklim investasi yang kondusif.
Sementara itu Assistant Secretary, U.S. Department of Energy, David Sandalow menyatakan, Pemerintah Amerika berkomitmen untuk mendorong kerja sama di bidang gas unkonvensional dengan pemerintah Indonesia, karena itu kami bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengadakan Energy Investment Roundtable on the theme of 'Unconventional Gas'untuk mendengarkan pandangan penting dari para panelis-panelis yang ahli dibidangnya.
The 2nd United States-Indonesia Energy Investment Roundtable dilaksanakan selama dua hari sejak hari ini, Senin (6/2/2012) hingga esok. Diskusi menghadirkan panelis dari Indonesia dan Amarika antara lain, anggota Komisi VII DPR RI, Satya W. Yudha, Kepala BP Migas, R. Priyono, Direktur Pengembangan dan Program Ditjen Migas, Heri Purnomo, Presiden IPA, Jim Taylor, Wakil Asisten Kepala Sekretaris, Biro Sumber Daya Energi, USA, Robert Cekuta, VP Pengembangan Perusahaan, CBM Asia Development, Inc, Adam Q.H. Clarke, Direktur Regional, Selatan dan Asia Tenggara. U.S Perdagangan dan Badan Pengembangan, Henry Steingass.
(www.esdm.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar