"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Sabtu, 15 Juni 2013

Pemilu Presiden Iran dari Sorotan Dunia

Pemilu presiden Iran yang akan digelar pada 14 Juni selain memiliki urgensitas khusus bagi masyarakat Iran, juga mendapat sorotan luas di tingkat regional Timur Tengah dan dunia internasional.


Timur Tengah selalu mengguncang dunia dengan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di wilayah ini. Gelombang Kebangkitan Islam dan perubahan besar-besaran yang dimulai dua setengah tahun lalu, semakin menempatkan wilayah ini sebagai poros perhatian masyarakat dunia.


Di tengah bergulirnya transformasi cepat di Timur Tengah, sorotan mata dunia kini semakin tajam untuk menanti lahirnya presiden baru Republik Islam. Tak bisa dipungkiri bahwa Iran adalah salah satu pemain kunci dalam perimbangan regional, peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam negeri Iran seperti pelaksanaan pemilu presiden tentu saja akan berpengaruh pada tingkat regional.

Berita dan perkembangan mengenai pemilu presiden Iran mendapat ulasan luas dari berbagai media dan pakar Timur Tengah dan Barat dalam beberapa hari terakhir. Mereka mulai menganalisa tentang dampak-dampak potensial pemilu presiden terhadap kebijakan luar negeri Republik Islam Iran.

Dua isu utama yaitu program nuklir damai Iran dan perundingan dengan Barat serta kebijakan Tehran terkait perkembangan di kawasan, terutama konflik Suriah, telah menjadi fokus utama para pakar dan pengamat politik dunia. Mereka semua mengulas tentang apakah Tehran akan mengubah kebijakannya seiring hadirnya presiden baru atau akan tetap mempertahankan pendekatan-pendekatan lama.

Kebanyakan analis dan pengamat memperkirakan bahwa kebijakan umum luar negeri Republik Islam di semua bidang tidak akan mengalami perubahan esensial dan fundamental. Namun, pemimpin Iran akan melakukan perubahan terbatas di bidang hubungan luar negeri Republik Islam.

Negara-negara Timur Tengah sendiri memandang pemilu presiden Iran sebagai proses untuk memperkuat masyarakat religius di Iran, di mana tunasnya telah ditanam pasca kemenangan Revolusi Islam dan terbentuknya pemerintahan Islam Iran.

Kemenangan Revolusi Islam mendorong masyarakat di negara-negara Muslim untuk menghidupkan pemerintahan demokratis sekaligus Islami. Semangat itu tampak jelas dalam gerakan Kebangkitan Islam di dunia Arab yang menumbangkan rezim-rezim diktator dan anti-demokrasi.

Kehidupan politik di sistem Republik Islam Iran sepanjang 32 tahun lalu senantiasa berhubungan dengan masalah pemilu. Rakyat Iran memainkan peran kunci dalam menentukan pemimpin mereka dan arah kebijakan negara. Presiden, anggota parlemen, Dewan Kota/Desa, dan juga anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran, semuanya dipilih langsung oleh rakyat.

Oleh karena itu, masyarakat Timur Tengah yang masih terjebak dalam sistem monarki antusias mengikuti proses demokrasi religius di Iran. Gelombang kebangkitan di kawasan menunjukkan bahwa bangsa-bangsa di Timur Tengah ingin menumbangkan sistem kerajaan dan membangun sebuah sistem baru berdasarkan nilai-nilai demokrasi. 

(irib.ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar