"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 01 Mei 2013

Sekjen Kementerian Pertahanan Membuka Dialog Interaktif Cyber Defence


Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A, Kamis (10/1) di Kemhan membuka dialog interaktif Pertahanan Dunia Maya (Cyber Defence).


 Dalam sambutannya Sekjen Kemhan menyampaikan Ancaman Cyber merupakan ancaman aktual. Ancaman ini dikatagorikan sebagai ancaman non tradisional baru dan menjadi perhatian berbagai negara tanpa kecuali di Indonesia.
Karena sifat dan karakternya yang dapat merusak ketahanan nasional secara luas maka ancaman cyber dapat dikatagorikan sebagai ancaman nonmiliter sehingga keberadaan cyber combat merupakan sebuah keniscayan. Strategi untuk membangun sebuah cyber defence merupakan bidang tugas yang sangat dibutuhkan dalam era teknologi informasi saat ini guna menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa.


 Menurut Sekjen Kemhan, untuk memahami cyber perlu dipahami cyber cycle yang meliputi cyber space, cyber threat, cyber attack, cyber defense, cyber law dan cyber crime yang lebih dikenal dengan six cyber.

 Sekjen mengingatkan bahwa serangan dunia maya (cyber attacck) dapat mengarah ke obyek vital yang mengancam kedaulatan Negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa. Sedangkan cyber law perlu diatur dan disusun, sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi damai, krisis maupun perang.


 Sekjen berharap adanya output yang dihasilkan, meliputi pertama, terjaminnya ketersediaan SDM dengan kompetensi yang sesuai, membangun awareness agar menjadi sifat yang melekat dalam budaya masyarakat, kedua, terdapat keselarasan dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan dan aktor lainnya sehingga tercipta suatu kebijakan yang koheren, ketiga, terjaminnya pelaksanaan operasi yang terintegrasi dan terkoordinasi untuk pemangku kepentingan, keempat, terdapatnya keselarasan antara sumber daya dengan prioritas dan output yang dihasilkan dan kelima, mengurangi atau menghilangkan ketergantungan terhadap produk teknologi dari luar negeri dengan merancang tes dan deploy dari solusi yang diharapkan.

 Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pothan Kemhan Dr. Ir. Pos M. Hutabarat yang sekaligus ketua tim kerja pertahanan dunia maya Kemhan mengatakan bahwa terkait dengan ancaman cyber yang telah terjadi di semua negara termasuk Indonesia kegiatan dialog interaktif ini sangat penting dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi dalam upaya menyusun konsep grand design pertahanan dunia maya.

 Acara dialog interaktif pertahanan dunia maya ini diikuti 130 orang peserta dengan moderator Direktur komponen Pendukung Ditjen Pothan Kemhan Ir. Bennyta Suryo S, M.Si. Sebagai narasumber Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Dr. Ir. Ashwin Sasongko, Msc, pakar IT Indonesia Prof.Dr. Richardus Eko Indrajit, M,Sc dan pakar telematika Roy Suryo, serta dihadiri komunitas IT ITB, UI, UGM,Unhan, dan kementerian yang terkait.

 (dephan.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar