Institusi Cyber dan Sekurity Komputer AS
mengungkap bahwa Amerika Serikat sedang meluncurkan perang cyber dan bermusuhan
terutama dengan negara-negara seperti Iran , Rusia dan Cina.
Dilansir Dekapfile, Kamis (21/02/2013),
Amerika Serikat, Rusia dan Cina saat ini tengah berlomba untuk membangun gudang
senjata dunia yang paling tangguh berupa virus komputer, worm, Trojan horse,
dan alat-alat lain untuk terlibat dalam perang cyber antara mereka, dan dengan
negara-negara kurang maju.
Scott Borg, CEO of US Cyber Consequences Unit
and an advisor to the US government, mengatakan, AS menganggap, baik Rusia dan
Cina dua-duanya merupakan ancaman di dunia cyber, Rusia adalah yang terbaik
dalam hal spionase dan operasi militer, sementara Cina fokus mencuri teknologi.
“Rusia secara teknis lebih canggih, sementara
Cina hanya mempunyai kelebihan banyak orang yang didedikasikan untuk usaha
dengan margin lebar. Mereka tidak inovatif dan tidak kreatif seperti AS dan
Rusia. Namun Cina memiliki jumlah personil terbesar, tapi tidak berkualitas,”
terang Borg.
Analis itu melanjutkan, AS telah mulai
menyerang jaringan komputer di negara-negara lain, dengan menggunakan malwares
seperti Stuxnet dan Flame untuk menyerang program energi nuklir Iran .
Borg yang bekerjadi di “US-based Mandiant
Internet security” menegaskan. “cyberwarriors” pemerintah AS telah
berkolaborasi dengan rezim Israel
untuk mengganggu program energi nuklir Iran dengan mencoba menginfeksi
jaringan komputer negara itu.
“Beberapa pemerintah Eropa, termasuk Jerman,
dilaporkan juga terlibat dalam upaya anti-Iran tersebut.
Sementara itu, khusus Iran , negara
itu dinilai sedang mengembangkan kemampuan cyber dengan serius. Bahkan satuan
cyber army akan menjelma menjadi kekuatan tangguh dan hebat untuk negara-negara
maju yang saat ini telah terbukti negara-negara maju sia-sia dalam
menanggulangi serangan cyber army Iran .
(lensaindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar