"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Sabtu, 27 April 2013

Rahbar: Wanita Iran Buka Babak Baru dalam Sejarah


 Pemimpin Tinggi Revolusi Islam (Rahbar), Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan wanita Iran telah membuka sebuah babak baru dalam sejarah bagi wanita di seluruh dunia.

 

Dalam pesan untuk pertemuan yang memperingati 7.000 martir wanita Iran pada Rabu (6/3/13), Sayyid Ali Khamenei menyatakan wanita muslim Iran telah membuktikan pada dunia bahwa seorang wanita dapat mempertahankan kesucian lewat hijabnya.


 Dalam pesan itu, Ayatullah Khamenei juga mengkritik pemerintah Barat dan Timur yang telah menjadikan wanita hanya sebagai objek.

 Pemimpin menyatakan harapannya bahwa seniman, sineas dan cendekiawan akan membantu dunia melihat pengorbanan besar yang dilakukan para wanita martir Iran.

 Ayatullah Khamenei mengatakan wanita-wanita martir tidak hanya berpengaruh pada wanita di dunia Muslim tapi juga pada nasib dan posisi wanita di dunia.
 (Islamtimes.org)


 Peran Konstruktif Perempuan Muslim


 Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam sebuah pesan untuk "Kongres Tujuh Ribu Perempuan Syahid Iran" memuji upaya-upaya yang dilakukan oleh perempuan Iran dan Muslimah dunia sepanjang sejarah untuk melindungi nilai-nilai agama dan rasionalitas di tengah masyarakat. Pesan tersebut dibacakan pada upacara pembukaan kongres pada hari Rabu, 6 Maret 2013 di Tehran, Iran. Ayatullah Khamenei mengatakan, perempuan Iran telah melindungi keluarga mereka dan memainkan peran penting dalam peristiwa politik dan sosial.

 Dalam pesannya itu, Rahbar memuji peran menonjol dan status perempuan Muslim sepanjang sejarah. Beliau menyambut inisiatif untuk membayar kompensasi kepada ribuan perempuan Iran yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk Islam dalam perang yang dipaksakan oleh Irak terhadap Republik Islam. Menurut Ayatullah Khamenei, "Mereka adalah orang-orang hebat yang memberikan definisi baru untuk teladan perempuan di Timur dan Barat." Rahbar juga memuji perempuan Muslim atas peran tak tertandingi dan unik mereka dalam gerakan-gerakan Islam.

 Di bagian lain pesannya, Ayatullah Khamenei mendesak para peserta untuk menggunakan kongres sebagai instrumen untuk melancarkan gerakan yang efektif dan permanen guna menghidupkan kembali identitas Islam perempuan Muslim. Menurut beliau, Barat telah melakukan upaya yang komprehensif selama 100 tahun terakhir untuk mengisolasi perempuan Muslim dari identitas Islam mereka. Rahbar menegaskan, upaya-upaya luar biasa yang dilakukan oleh Muslimah dunia untuk menghidupkan kembali identitas itu merupakan sebuah pengabdian terbesar kepada umat. Sebab, identitas, kesadaran, dan wawasan perempuan Muslim akan memiliki efek besar pada Kebangkitan Islam serta martabat dan kehormatan umat Islam.

 Ayatullah Khamenei menilai pandangan Barat terhadap kaum perempuan sebagai sebuah penghinaan. Rahbar menjelaskan bahwa Barat menganggap perempuan sebagai produk dan instrumen untuk dieksploitasi dan meraup keuntungan dari kehadiran mereka sebagai barang. Barat menggunakan slogan-slogan munafik seperti, kebebasan, hak asasi manusia, dan demokrasi untuk melakukan pembunuhan, penjarahan sumber-sumber kekayaan bangsa, operasi militer, dan melancarkan perang.

 Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menuturkan, perspektif Islam tentang perempuan adalah kebalikan dari pandangan Barat dan menekankan bahwa Islam mendukung martabat dan perkembangan perempuan dengan memberikan mereka sebuah identitas independen.

 Seraya menyinggung pengalaman sukses kaum perempuan Iran yang setia berjuang di ranah ilmiah, politik, dan bidang-bidang lain, Ayatullah Khamenei menambahkan, "Dalam budaya Islam, seorang perempuan bisa mencapai kemajuan ilmiah, politik, dan etika. Mereka juga bisa menjadi pelopor dalam isu-isu sosial yang penting, tanpa harus mengorbankan identitasnya sebagai perempuan." Rahbar menambahkan, pandangan Barat terhadap perempuan telah mengakibatkan hancurnya keluarga dan meningkatnya jumlah anak-anak yang terlantar di masyarakat Barat.

 Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa dari sudut pandang Islam, laki-laki dan perempuan menikmati karakteristik kemanusiaan yang sama. Namun dari segi karakteristik fisik, mereka berbeda dan masing-masing memainkan peran tertentu dalam pertumbuhan dan transendensi umat manusia, tetapi peran perempuan lebih penting. Beliau menambahkan bahwa tanggung jawab yang paling penting bagi seorang Muslimah adalah menunaikan perannya sesuai pandangan Islam.

 Berbicara tentang peran penting perempuan Iran pasca Revolusi Islam, Rahbar menandaskan, "Perempuan memainkan peran yang menentukan dalam perkembangan sosial, revolusi, dan Kebangkitan Islam. Sebab dimana pun mereka mengambil bagian dalam gerakan sosial dengan penuh kesadaran, maka kemajuan dan kemenangan gerakan itu akan dijamin. Fakta ini menuntut untuk mempertahankan dan memperkuat partisipasi perempuan dalam transformasi di Mesir, Libya, Bahrain, Yaman dan bagian lain dari dunia Islam."

 Ayatullah Khamenei menggambarkan Kebangkitan Islam sebagai gerakan menakjubkan dan tak tertandingi, dan menekankan bahwa hal itu dapat mengubah jalannya sejarah. Rahbar memuji negara-negara Muslim yang telah melakukan revolusi dan menambahkan, "Kekuatan arogan – yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Zionis – terkejut oleh gerakan besar itu dan mereka mencoba untuk membajak gerakan tersebut." Beliau mengatakan, kekuatan arogan mencoba untuk mencegah partisipasi rakyat di negara-negara regional dalam kebangkitan dan menciptakan konflik internal untuk mengekang Kebangkitan Islam.

 Menurut Rahbar, "Jika negara-negara Muslim mampu menggagalkan konspirasi musuh dan melanjutkan partisipasi mereka dalam Kebangkitan Islam, mereka pasti akan mengalahkan kekuatan arogan karena senjata semua kekuatan arogan telah tumpul dan tidak efektif menghadapi tekad bangsa-bangsa." Ayatullah Khamenei menambahkan bahwa musuh-musuh Islam dan Iran telah menyusun konspirasi sejak kemenangan Revolusi Islam. Sekarang ada banyak konspirasi Barat, tetapi mereka tidak mengerti bahwa dengan sanksi-sanksi mereka selama 30 tahun terakhir, Barat telah memvaksin bangsa Iran terhadap setiap sanksi. Kini kami seratus kali lebih kuat dan lebih maju dibandingkan 30 tahun lalu."

 Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai bahwa Republik Islam telah mencapai kemajuan di berbagai bidang dan sekarang perempuan Iran dengan bangga hadir di berbagai sektor. Perempuan Iran telah mencapai kemajuan di bidang sains, teknologi, dan spiritualitas, dan Barat sedang berupaya untuk memutarbalikkan fakta itu dengan ribuan propaganda. Merujuk pada upaya gagal Barat untuk mencegah Republik Islam dari mendukung bangsa Palestina, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa Republik Islam akan terus mendukung bangsa Palestina dan negara-negara Muslim lainnya.

 Rahbar menegaskan, "Dengan ridha Allah Swt, kita akan berdiri bersama bangsa Palestina. Kita akan setia bersama negara-negara Muslim yang telah melakukan revolusi. Kami juga akan berdiri bersama orang-orang tertindas di Bahrain. Kita akan berdiri bersama semua orang yang menentang Amerika dan Zionisme. Kita berdiri teguh dan kami mendukung mereka."


 Di bagian akhir pesannya, Rahbar menyatakan harapan bahwa seniman, sineas, dan cendekiawan akan membantu dunia melihat pengorbanan besar yang dilakukan oleh syuhada perempuan Iran. Perempuan yang gugur syahid tidak hanya akan mempengaruhi dunia Muslim, tapi juga akan berdampak pada nasib dan kedudukan perempuan di dunia. Perempuan Iran membuktikan bahwa mereka bisa memperkenalkan sesuatu yang berbeda dari perempuan Timur dan Barat.

 Islam memberikan perhatian khusus mengenai kedudukan perempuan. Agama Ilahi ini mempertimbangkan berbagai faktor mulai dari struktur fisik, emosi dan naluri, hukum, dan aspek perempuan lainnya. Meski perempuan pada dasarnya memiliki fisik yang lemah dan lembut, namun ia memiliki perasaan dan naluri yang kuat, yang diciptakan oleh Allah Swt guna mengemban tugas pendidikan dan pengajaran masyarakat untuk menghantarkan umat manusia kepada kesempurnaan.

 Imam Ali as menukil hadis dari Rasulullah Saw mengatakan, "Seseorang tidak akan menghormati kaum perempuan, kecuali jika orang tersebut berjiwa besar dan mulia. Dan seseorang tidak akan merendahkan kaum perempuan, kecuali jika orang itu berjiwa rendah dan hina." Berkenaan dengan ibu, yang tak lain adalah perempuan, beliau berkata, "Betapa pun seorang anak berbakti kepada ibunya, ia tidak akan mampu menebus satu hari saja dari masa kehamilannya."

(irib.ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar