Pemimpin Tinggi Revolusi Islam (Rahbar),
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan wanita Iran telah membuka sebuah babak
baru dalam sejarah bagi wanita di seluruh dunia.
Dalam pesan untuk pertemuan yang memperingati
7.000 martir wanita Iran pada Rabu (6/3/13), Sayyid Ali Khamenei menyatakan
wanita muslim Iran telah membuktikan pada dunia bahwa seorang wanita dapat
mempertahankan kesucian lewat hijabnya.
Dalam pesan itu, Ayatullah Khamenei juga
mengkritik pemerintah Barat dan Timur yang telah menjadikan wanita hanya
sebagai objek.
Pemimpin menyatakan harapannya bahwa seniman,
sineas dan cendekiawan akan membantu dunia melihat pengorbanan besar yang
dilakukan para wanita martir Iran .
Ayatullah Khamenei mengatakan wanita-wanita
martir tidak hanya berpengaruh pada wanita di dunia Muslim tapi juga pada nasib
dan posisi wanita di dunia.
(Islamtimes.org)
Peran
Konstruktif Perempuan Muslim
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau
Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam sebuah pesan untuk
"Kongres Tujuh Ribu Perempuan Syahid Iran" memuji upaya-upaya yang
dilakukan oleh perempuan Iran dan Muslimah dunia sepanjang sejarah untuk
melindungi nilai-nilai agama dan rasionalitas di tengah masyarakat. Pesan
tersebut dibacakan pada upacara pembukaan kongres pada hari Rabu, 6 Maret 2013
di Tehran , Iran . Ayatullah Khamenei
mengatakan, perempuan Iran
telah melindungi keluarga mereka dan memainkan peran penting dalam peristiwa
politik dan sosial.
Dalam pesannya itu, Rahbar memuji peran
menonjol dan status perempuan Muslim sepanjang sejarah. Beliau menyambut
inisiatif untuk membayar kompensasi kepada ribuan perempuan Iran yang telah
mendedikasikan hidup mereka untuk Islam dalam perang yang dipaksakan oleh Irak
terhadap Republik Islam. Menurut Ayatullah Khamenei, "Mereka adalah
orang-orang hebat yang memberikan definisi baru untuk teladan perempuan di
Timur dan Barat." Rahbar juga memuji perempuan Muslim atas peran tak
tertandingi dan unik mereka dalam gerakan-gerakan Islam.
Di bagian lain pesannya, Ayatullah Khamenei
mendesak para peserta untuk menggunakan kongres sebagai instrumen untuk
melancarkan gerakan yang efektif dan permanen guna menghidupkan kembali
identitas Islam perempuan Muslim. Menurut beliau, Barat telah melakukan upaya
yang komprehensif selama 100 tahun terakhir untuk mengisolasi perempuan Muslim
dari identitas Islam mereka. Rahbar menegaskan, upaya-upaya luar biasa yang
dilakukan oleh Muslimah dunia untuk menghidupkan kembali identitas itu
merupakan sebuah pengabdian terbesar kepada umat. Sebab, identitas, kesadaran,
dan wawasan perempuan Muslim akan memiliki efek besar pada Kebangkitan Islam
serta martabat dan kehormatan umat Islam.
Ayatullah Khamenei menilai pandangan Barat
terhadap kaum perempuan sebagai sebuah penghinaan. Rahbar menjelaskan bahwa
Barat menganggap perempuan sebagai produk dan instrumen untuk dieksploitasi dan
meraup keuntungan dari kehadiran mereka sebagai barang. Barat menggunakan
slogan-slogan munafik seperti, kebebasan, hak asasi manusia, dan demokrasi
untuk melakukan pembunuhan, penjarahan sumber-sumber kekayaan bangsa, operasi
militer, dan melancarkan perang.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran
menuturkan, perspektif Islam tentang perempuan adalah kebalikan dari pandangan
Barat dan menekankan bahwa Islam mendukung martabat dan perkembangan perempuan
dengan memberikan mereka sebuah identitas independen.
Seraya menyinggung pengalaman sukses kaum
perempuan Iran
yang setia berjuang di ranah ilmiah, politik, dan bidang-bidang lain, Ayatullah
Khamenei menambahkan, "Dalam budaya Islam, seorang perempuan bisa mencapai
kemajuan ilmiah, politik, dan etika. Mereka juga bisa menjadi pelopor dalam
isu-isu sosial yang penting, tanpa harus mengorbankan identitasnya sebagai
perempuan." Rahbar menambahkan, pandangan Barat terhadap perempuan telah
mengakibatkan hancurnya keluarga dan meningkatnya jumlah anak-anak yang
terlantar di masyarakat Barat.
Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa dari
sudut pandang Islam, laki-laki dan perempuan menikmati karakteristik
kemanusiaan yang sama. Namun dari segi karakteristik fisik, mereka berbeda dan
masing-masing memainkan peran tertentu dalam pertumbuhan dan transendensi umat
manusia, tetapi peran perempuan lebih penting. Beliau menambahkan bahwa
tanggung jawab yang paling penting bagi seorang Muslimah adalah menunaikan
perannya sesuai pandangan Islam.
Berbicara tentang peran penting perempuan Iran pasca
Revolusi Islam, Rahbar menandaskan, "Perempuan memainkan peran yang
menentukan dalam perkembangan sosial, revolusi, dan Kebangkitan Islam. Sebab
dimana pun mereka mengambil bagian dalam gerakan sosial dengan penuh kesadaran,
maka kemajuan dan kemenangan gerakan itu akan dijamin. Fakta ini menuntut untuk
mempertahankan dan memperkuat partisipasi perempuan dalam transformasi di Mesir , Libya ,
Bahrain ,
Yaman dan bagian lain dari dunia Islam."
Ayatullah Khamenei menggambarkan Kebangkitan
Islam sebagai gerakan menakjubkan dan tak tertandingi, dan menekankan bahwa hal
itu dapat mengubah jalannya sejarah. Rahbar memuji negara-negara Muslim yang
telah melakukan revolusi dan menambahkan, "Kekuatan arogan – yang dipimpin
oleh Amerika Serikat dan Zionis – terkejut oleh gerakan besar itu dan mereka
mencoba untuk membajak gerakan tersebut." Beliau mengatakan, kekuatan
arogan mencoba untuk mencegah partisipasi rakyat di negara-negara regional
dalam kebangkitan dan menciptakan konflik internal untuk mengekang Kebangkitan
Islam.
Menurut Rahbar, "Jika negara-negara
Muslim mampu menggagalkan konspirasi musuh dan melanjutkan partisipasi mereka
dalam Kebangkitan Islam, mereka pasti akan mengalahkan kekuatan arogan karena
senjata semua kekuatan arogan telah tumpul dan tidak efektif menghadapi tekad
bangsa-bangsa." Ayatullah Khamenei menambahkan bahwa musuh-musuh Islam dan
Iran
telah menyusun konspirasi sejak kemenangan Revolusi Islam. Sekarang ada banyak
konspirasi Barat, tetapi mereka tidak mengerti bahwa dengan sanksi-sanksi
mereka selama 30 tahun terakhir, Barat telah memvaksin bangsa Iran terhadap
setiap sanksi. Kini kami seratus kali lebih kuat dan lebih maju dibandingkan 30
tahun lalu."
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai bahwa Republik Islam telah mencapai
kemajuan di berbagai bidang dan sekarang perempuan Iran dengan bangga hadir di
berbagai sektor. Perempuan Iran
telah mencapai kemajuan di bidang sains, teknologi, dan spiritualitas, dan
Barat sedang berupaya untuk memutarbalikkan fakta itu dengan ribuan propaganda.
Merujuk pada upaya gagal Barat untuk mencegah Republik Islam dari mendukung
bangsa Palestina, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa Republik Islam akan terus
mendukung bangsa Palestina dan negara-negara Muslim lainnya.
Rahbar menegaskan, "Dengan ridha Allah Swt,
kita akan berdiri bersama bangsa Palestina. Kita akan setia bersama
negara-negara Muslim yang telah melakukan revolusi. Kami juga akan berdiri
bersama orang-orang tertindas di Bahrain. Kita akan berdiri bersama semua orang
yang menentang Amerika dan Zionisme. Kita berdiri teguh dan kami mendukung
mereka."
Di bagian akhir pesannya, Rahbar menyatakan
harapan bahwa seniman, sineas, dan cendekiawan akan membantu dunia melihat
pengorbanan besar yang dilakukan oleh syuhada perempuan Iran . Perempuan
yang gugur syahid tidak hanya akan mempengaruhi dunia Muslim, tapi juga akan
berdampak pada nasib dan kedudukan perempuan di dunia. Perempuan Iran
membuktikan bahwa mereka bisa memperkenalkan sesuatu yang berbeda dari
perempuan Timur dan Barat.
Islam memberikan perhatian khusus mengenai
kedudukan perempuan. Agama Ilahi ini mempertimbangkan berbagai faktor mulai
dari struktur fisik, emosi dan naluri, hukum, dan aspek perempuan lainnya.
Meski perempuan pada dasarnya memiliki fisik yang lemah dan lembut, namun ia memiliki
perasaan dan naluri yang kuat, yang diciptakan oleh Allah Swt guna mengemban
tugas pendidikan dan pengajaran masyarakat untuk menghantarkan umat manusia
kepada kesempurnaan.
Imam Ali as menukil hadis dari Rasulullah Saw
mengatakan, "Seseorang tidak akan menghormati kaum perempuan, kecuali jika
orang tersebut berjiwa besar dan mulia. Dan seseorang tidak akan merendahkan
kaum perempuan, kecuali jika orang itu berjiwa rendah dan hina." Berkenaan
dengan ibu, yang tak lain adalah perempuan, beliau berkata, "Betapa pun
seorang anak berbakti kepada ibunya, ia tidak akan mampu menebus satu hari saja
dari masa kehamilannya."
(irib.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar