Khatib Shalat Jumat Tehran
Hujjatul Islam wal Muslimin Kazem Seddiqi mengatakan, bangsa Iran menilai aktivitas damai nuklir
negara ini sebagai hak legal mereka.
"Sikap Republik Islam Iran
stabil. Sebab, bangsa Iran
menilai aktivitas damai nuklir negara ini untuk keperluan ilmiah dan industri
sebagai hak legal mereka, dan mereka tidak takut terhadap kekuatan
apapun," kata Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi dalam khutbah kedua di Tehran , Jumat (1/3).
Saat menyinggung
pembicaraan terbaru antara Iran dan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Perancis,
Inggris, Amerika Serikat ditambah Jerman) di Almaty, Kazakhstan, Hujjatul Islam
wal Muslimin Seddiqi menandaskan, sikap kelompok 5+1 dalam negosiasi di
Kazakhstan lebih baik dan lebih realistik dibandingkan dengan perundingan
sebelumnya.
Khatib Shalat Jumat Tehran
juga menyinggung statemen Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang tidak
membiarkan Iran
memproduksi senjata nuklir. Beliau mengatakan, berdasarkan penjelasan dan fatwa
Rahbar (Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran )
serta agama Islam , Iran tidak sedang mengejar untuk
membuat senjata nuklir, sebab produksi senjata ini merupakan kejahatan terhadap
kemanusiaan.
Hujjatul Islam wal Muslimin
Seddiqi menambahkan, seandainya Republik Islam Iran berniat memproduksi senjata
nuklir pun, tak ada kekuatan yang dapat menghalangi negara ini, bahkan Amerika
Serikat.
Bangsa Iran, masih kata
Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi, selama 34 tahun berdiri melawan kekuatan
bersenjata dunia dan dengan kemenangan berhasil melewati semua konspirasi musuh
termasuk perang delapan tahun yang dipaksakan oleh rezim Bath Irak terhadap
Iran.
"Segala bentuk usulan
untuk menghentikan aktivitas damai nuklir Iran dianggap mandul oleh bangsa
negara ini," tandasnya. Ditegaskannya bahwa tidak ada seorang pejabat pun
yang berhak berkompromi dalam masalah ini.
Khatib Shalat Jumat Tehran
saat menyinggung kesuksesan manuver militer Angkatan Darat Pasukan Garda
Revolusi Islam Iran (IRGC) yang bersandi "Nabi Besar 8" mengatakan,
pesan manuver ini adalah menunjukkan kekuatan bangsa Iran dan kemajuan militer
negara ini di mana telah membuat musuh putus asa.
Hujjatul Islam wal Muslimin
Seddiqi menilai pesan lain dari latihan militer tersebut adalah peringatan
terhadap musuh Iran
yang mempunyai niat untuk mengagresi negara ini.
"Mereka harus tahu
bahwa bangsa Iran
akan melawan semua kekuatan agresor dan akan menang seperti di hari-hari
lalu," tegasnya.
Khatib Shalat Jumat Tehran
menilai pesan perdamaian dan keamanan kepada negara-negara regional merupakan
pesan lain dari Manuver Nabi Besar 8.
"Republik Islam Iran
dalam kondisi sulit mampu berada di samping bangsa-bangsa di kawasan, sebab
Republik Islam memiliki niat baik dan konstruktif terhadap negara-negara
regional," pungkasnya.
(irib.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar