"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Senin, 22 April 2013

Khatib Jumat Tehran: Aktivitas Damai Nuklir Iran, Hak Bangsa Negara Ini


Khatib Shalat Jumat Tehran Hujjatul Islam wal Muslimin Kazem Seddiqi mengatakan, bangsa Iran menilai aktivitas damai nuklir negara ini sebagai hak legal mereka.

 

"Sikap Republik Islam Iran stabil. Sebab, bangsa Iran menilai aktivitas damai nuklir negara ini untuk keperluan ilmiah dan industri sebagai hak legal mereka, dan mereka tidak takut terhadap kekuatan apapun," kata Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi dalam khutbah kedua di Tehran, Jumat (1/3).


Saat menyinggung pembicaraan terbaru antara Iran dan Kelompok 5+1 (Rusia, Cina, Perancis, Inggris, Amerika Serikat ditambah Jerman) di Almaty, Kazakhstan, Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi menandaskan, sikap kelompok 5+1 dalam negosiasi di Kazakhstan lebih baik dan lebih realistik dibandingkan dengan perundingan sebelumnya.

Khatib Shalat Jumat Tehran juga menyinggung statemen Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang tidak membiarkan Iran memproduksi senjata nuklir. Beliau mengatakan, berdasarkan penjelasan dan fatwa Rahbar (Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran) serta agama Islam, Iran tidak sedang mengejar untuk membuat senjata nuklir, sebab produksi senjata ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi menambahkan, seandainya Republik Islam Iran berniat memproduksi senjata nuklir pun, tak ada kekuatan yang dapat menghalangi negara ini, bahkan Amerika Serikat.

Bangsa Iran, masih kata Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi, selama 34 tahun berdiri melawan kekuatan bersenjata dunia dan dengan kemenangan berhasil melewati semua konspirasi musuh termasuk perang delapan tahun yang dipaksakan oleh rezim Bath Irak terhadap Iran.

"Segala bentuk usulan untuk menghentikan aktivitas damai nuklir Iran dianggap mandul oleh bangsa negara ini," tandasnya. Ditegaskannya bahwa tidak ada seorang pejabat pun yang berhak berkompromi dalam masalah ini.

Khatib Shalat Jumat Tehran saat menyinggung kesuksesan manuver militer Angkatan Darat Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) yang bersandi "Nabi Besar 8" mengatakan, pesan manuver ini adalah menunjukkan kekuatan bangsa Iran dan kemajuan militer negara ini di mana telah membuat musuh putus asa.

Hujjatul Islam wal Muslimin Seddiqi menilai pesan lain dari latihan militer tersebut adalah peringatan terhadap musuh Iran yang mempunyai niat untuk mengagresi negara ini.

"Mereka harus tahu bahwa bangsa Iran akan melawan semua kekuatan agresor dan akan menang seperti di hari-hari lalu," tegasnya.

Khatib Shalat Jumat Tehran menilai pesan perdamaian dan keamanan kepada negara-negara regional merupakan pesan lain dari Manuver Nabi Besar 8.

"Republik Islam Iran dalam kondisi sulit mampu berada di samping bangsa-bangsa di kawasan, sebab Republik Islam memiliki niat baik dan konstruktif terhadap negara-negara regional," pungkasnya.

(irib.ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar