Bangsa Indonesia sejak awal merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Kondisi ini merupakan kekayaan berharga dan dapat mendorong berbagai inovasi dan produktivitas jika masyarakat pandai mengelolanya.
Demikian
disampaikan mantan Presiden Indonesia BJ Habibie dalam ”Silaturahmi dan Dialog
Cendekiawan Lintas Agama” di Jakarta, Jumat (3/8). Hadir dalam pertemuan itu
pimpinan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI), antara lain Ketua
Presidum ICMI tahun 2012 Prof Dr. Nanat Fatah Natsir; Dr. Ing. Ilham Akbar
Habibie, Dr. Marwah Daud Ibrahim, Dr. Priyo Budi Santoso dan Dr.
Sugiharto sebagai Anggota Presidium ICMI. Ada
juga Ketua Ikatan Sarjana Katolik Indonesia Muliawan Margadana, Ketua Ikatan
Sarjana Nahdlatul Ulama Ali Masykur Musa, dan pengurus Perwakilan Umat Buddha
Indonesia Philip K Wijaya.
Pancasila
Kondisi ini,
kata Habibie, perlu disyukuri karena kemajemukan ini tumbuh sejak awal secara
alami. Di bawah dasar negara Pancasila, tak pernah ada perang saudara besar di Indonesia .
”Kita harus kembali ke dasar, yaitu Pancasila,” kata Ketua Dewan Kehormatan
Pusat ICMI itu.
Muliawan juga
mengatakan, bangsa Indonesia
harus berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Dasar negara dan konstitusi
itu menjadi sarana untuk membangun solidaritas tanpa sekat.
Ali Masykur
Musa berharap para cendekiawan mau tampil memberikan pencerahan bagi masyarakat
dan bangsa dalam kehidupan yang kian pragmatis dan tersandera oleh berbagai
kepentingan. Kolektivitas dalam Indonesia
yang pluralis ini perlu dirawat dengan saling menghargai tanpa mempersoalkan
latar belakang etnik dan agama.
Untuk
membangun kehidupan rukun dalam kemajemukan, menurut Philip, bangsa Indonesia
membutuhkan sumber daya manusia yang unggul. Untuk itu, diperlukan pendidikan
yang memadai. Berbekal pengetahuan dan kesadaran, tercipta keharmonisan,
toleransi, dan saling menghargai perbedaan.
”Kita juga
perlu lebih sering berkumpul. Dengan begitu, kita bisa ciptakan saling
pengertian satu sama lain,” katanya. (IAM)
(kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar