"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Senin, 11 Februari 2013

Menimbang Peran OKI di Dunia Islam


Sidang tingkat menlu negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) digelar di Kairo, Mesir untuk mengkaji berbagai isu regional termasuk krisis Suriah. Sidang dua hari ini digelar sejak Senin (4/2) dan peserta sidang rencananya membahas agenda kerja di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta draf statemen final KTT.


KTT OKI akan digelar Rabu hingga Kamis (6-7/2) di Hotel Fairmont Towers, Heliopolis, dekat Bandar Udara Internasional Kairo.KTT ini sedianya digelar di Hotel Dusit Thani LakeView di Distrik Tagammu Khamis, New Cairo, tempat pertemuan SOM digelar, namun belakangan dipindah ke hotel dekat Bandara Kairo karena alasan keamanan.


Distrik Tagammu Khamis di pinggiran Kairo Timur merupakan kawasan elit yang dikenal sebagai tempat pengadilan terhadap mantan Presiden Honsi Mubarak yang telah divonis hukuman penjara seumur hidup. Sementara itu Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dilaporkan juga akan menghadiri KTT ini. Ahmadinejad tiba di Kairo pada Selasa (5/2). Dalam kunjungan tersebut, presiden Iran juga akan bertemu dengan Sheikh al-Azhar Ahmed al-Tayyib dan sejumlah pemimpin media Mesir.

Pertemuan tingkat pejabat senior (Senior Officials` Meeting/SOM) mulai digelar di Kairo, Mesir, pada Sabtu (2/2) untuk mempersiapkan agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Sekretaris Jenderal OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, membuka pertemuan SOM tersebut yang dihadiri 55 negara anggota termasuk Indonesia. Dalam sambutannya Ihsanoglu menyampaikan terima kasih kepada Mesir atas kesiapannya menjadi tuan rumah KTT OKI ke-12 ini. Sidang SOM ini juga mengagendakan isu pembangunan distrik Zionis Israel di bumi Palestina dan krisis di Suriah.

OKI termasuk organisasi penting regional yang memiliki kapasitas lebih untuk menyelesaikan krisis regional seperti Suriah serta menghadapi berbagai konspirasi dan fitnah yang ditujukan terhadap negara Islam. Saat ini krisis di Suriah termasuk isu penting Dunia Islam yang harus diselesaikan secapatnya dengan memanfaatkan kapasitas yang dimiliki negara-negara kawasan. Terkait isu Suriah, OKI sangat diharapkan perannya dan memainkan peran independen serta konstruktif.

Bukti nyata dari minimnya peran OKI adalah ketidakpedulian organisasi ini terhadap krisis Suriah sebagai isu penting Dunia Islam telah mengakibatkan front Arab-Barat selama dua tahun terakhir aktif menebarkan konspirasi negara Islam pro muqawama ini. Front Barat-Arab membidik Suriah ketika OKI menunjukkan sikap tak pedulinya dan berusaha keras menarik Damaskus dari front muqawama anti Rezim Zionis Israel. Selama ini Suriah dikenal sebagai benteng kokoh mempertahankan dunia Islam dari serangan Israel.

Suriah sebagai negara pelopor dan garis depan kubu anti Israel yang menjadi musuh bersama negara Islam, hingga kini telah banyak berkorban demi mempertahankan kebijakannya tersebut. Rusaknya infrastruktur Suriah serta kerugian besar di sektor ekonomi selama dua tahun menghadapi konspirasi busuk musuh termasuk dampak yang harus ditanggung negara pro muqawama ini. Dengan demikian OKI seharusnya memikirkan untuk menyelesaikan krisis Damaskus ketimbang mengeluarkan Suriah.

Ketidakpedulian OKI terhadap kasus Suriah dan permainan sejumlah negara anggota telah membuka peluang bagi musuh abadi Islam. Di kondisi seperti ini, jet tempur Israel Rabu pekan lalu menyerang pusat riset di sekitar Damaskus, Suriah. Agresi militer Israel ke wilayah Suriah harus menjadi peringatan bagi OKI. Kasus ini dapat menjadi tanda bahaya bagi negara anggota OKI lainnya karena Israel dapat saja menyerang mereka dengan dalih yang dibuat-buat.

Republik Islam Iran sebagai ketua periodik Gerakan Non Blok (GNB) dan Mesir sebagai tuan rumah berbagai sidang OKI dapat mambantu peningkatan peran organisasi Islam ini. mengingat pasca terbentuknya Kebangkitan Islam, telah terbuka kesempatan bagi persatuan Dunia Islam seputar muqawama, maka OKI dengan persatuan negara anggota mampu memainkan peran bersejarahnya dan mengakhiri krisis Suriah bagi kepentingan umat Islam. 
(IRIB Indonesia/MF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar