"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Senin, 11 Februari 2013

Indonesia : Tiga Poin Agar OKI Berperan Lebih Besar


Indonesia menyampaikan tiga cara agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dapat berperan lebih besar. Ketiganya menuntut peran lebih besar OKI dalam perdamaian dan kesejahteraan dunia serta mempromosikan demokrasi dan HAM.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-12 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di Canyon Hall, Hotel Fairmont, di kawasan Heliopolis, Kairo, Mesir, Rabu (6/2) siang waktu setempat atau petang di Jakarta.


"Pertama, organisasi kita harus menjadi net contributor terhadap perdamanain dan keamanan dunia," kata Presiden SBY.

Dengan menjadi net contributor, lanjut Presiden SBY, akan dapat membantu mengatur dan menyelesaikan konflik yang terjadi di kalangan umat, seperti konflik Suriah dan Palestina.

"Di Suriah, kita perlu bekerja sama mengakhiri konflik dan kekerasan. Penting bagi OKI mempunyai satu pandangan untuk mendorong gencatan senjata secepatnya dan mengakhiri pertumpahan darah, memungkinkan adanya bantuan kemanusiaan, dan menyeting proses politik yang merefleksikan dan menghormati keinginan rakyat Suriah," SBY menjelaskan.

Cara kedua, OKI harus menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan ekonomi dan ekuitabilitas kesejahteraan dunia. "Negara-negara OKI memiliki dua pertiga migas dunia, kombinasi GDP kita merepresentasikan 8,3 persen dari ekonomi global. Kita bisa berbuat lebih banyak, karena ada fakta sebagian besar umat berada di bawah garis kemiskinan," Presiden SBY mengingatkan.

Ketiga, OKI harus menjadi net-contributor dalam mendorong demokrasi dan mempromosikan dan memproteksi HAM. "Kita harus memperkuat IPHRC (Independent Permanent Human Rights Commission) di OKI," ujar Kepala Negara.

"Pada level global, kita dipanggil untuk lebih mengintensifkan kontribusi kita dalam mempromosikan toleransi dan dialog antarkeyakinan dalam tataran global," SBY menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar