Sejak Revolusi
Islam terjadi pada 1979, ketegangan antara Iran
dan Israel
makin kentara. Puncak perseteruan dua negara ini terjadi saat Presiden Iran
Mahmud Ahmadinejad terpilih lima
tahun lalu.
Pria 55 tahun ini kerap melontarkan kecaman dan ledekan terhadap negara Zionis itu. Sejumlah komentarnya itu menjadi alasan negara-negara Barat menganggap dia salah satu pemimpin dunia paling berbahaya. Ahmadinejad bahkan dituding antisemit dan membenci ras Yahudi.
Meski demikian, sulit dipungkiri sang presiden Negeri Syiah ini dikagumi banyak orang. Sikap keras dangaya hidup sederhana membuat dia dihormati
kalangan muslim lain.
Pria 55 tahun ini kerap melontarkan kecaman dan ledekan terhadap negara Zionis itu. Sejumlah komentarnya itu menjadi alasan negara-negara Barat menganggap dia salah satu pemimpin dunia paling berbahaya. Ahmadinejad bahkan dituding antisemit dan membenci ras Yahudi.
Meski demikian, sulit dipungkiri sang presiden Negeri Syiah ini dikagumi banyak orang. Sikap keras dan
26 Oktober 2005 (Konferensi anti-Zionisme di Teheran)
"
28 Oktober 2005 (di stasiun televisi nasional)
"
14 Desember 2005 (saat melawat ke Kota Zahedan)
"Bangsa Eropa telah menciptakan mitos soal holocaust... Jika Eropa ingin menebus tanggung jawab pada bangsa Yahudi, berikan tanah-tanah Eropa pada Zionis, sehingga mereka bisa membangun negara zionis di benua itu."
13 November 2006 (saat berpidato di televisi nasional)
"
28 Februari 2007 (saat membuka konferensi cendekiawan muslim
"Rezim Zionis wujud nyata setan di muka bumi, mereka sebetulnya tidak beragama dan mencari-cari pembenaran aksi keji mereka dari teks kitab suci Yahudi,"
2 Oktober 2011 (saat membuka konferensi Palestina di Teheran)
"Menyelesaikan konflik Israel-Palestina amat mudah. Semua pihak datang belakangan harus pulang ke asalnya. Itu saja,"
11 Mei 2012 (saat melawat ke Provinsi Khurassan)
"
(merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar