"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 18 Juli 2012

Senjata Nuklir Haram Hukumnya!


Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kembali menepis tudingan bahwa Iran saat ini tengah berupaya meningkatkan kemampuan nuklirnya untuk memproduksi bom atom serta senjata pemusnah massal lainnya. Pernyataan Ahmadinejad ini muncul menanggapi sikap Israel yang mendesak agar kelompok P5+1 tidak berubah sikap dalam dialog nuklir di Baghdad, Irak.

"Berdasarkan ajaran Islam dan fatwa dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei, memproduksi serta menggunakan senjata pemusnah massal adalah haram hukumnya. Tindakan itu juga sama sekali tidak tercantum dalam doktrin pertahanan Iran," sebut Presiden Ahmadinejad dalam pernyataan tertulisnya seperti diberitakan AFP Rabu, (23/5/2012).

Pernyataan tertulis Presiden Iran itu dibacakan dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan untuk mengenang korban tewas akibat senjata kimia yang digunakan oleh Irak dalam Perang Iran-Irak pada 1980-1988.

Hal serupa sebelumnya pernah diungkapkan pula oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei. Pada 22 Februari lalu Khamenei dengan lantang menyatakan, bahwa memiliki bom atom adalah sebuah dosa besar.

"Iran tidak pernah berupaya mengembangkan bom atom dan kami tidak akan pernah melakukannya. Namun, pengembangan energi nuklir penting dilakukan bagi Iran," tutur Khamenei.

Namun, pernyataan Presiden Ahmadinejad dinilai muncul pada momentum yang tepat menyusul pembicaraan nuklir antara Iran dan kelompok P5+1 yang digelar di Baghdad, Irak.

Sementara itu, Israel sebagai pihak yang paling merasa terancam dengan keberadaan program nuklir Negeri Persia mengatakan, pihaknya skeptis terkait dengan kesepakatan yang telah dicapai antara Iran dan Badan Atom Dunia (IAEA). Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak bahkan mengatakan kelompok P5+1 tidak boleh goyah dalam menghadapi Iran pada Pertemuan Baghdad.

"Di Baghdad kita harus waspada terhadap konsesi yang memungkinkan Iran untuk menghindari sanksi. Tanpa sanksi Iran akan terus memiliki kemampuan untuk mengembangkan nuklirnya. Kita harus mengamati pertemuan itu sampai dengan menit terakhir. Inilah waktunya bagi dunia untuk menghentikan mereka (Iran)," ujar Barak.

Tidak hanya itu, Negeri Yahudi itu bahkan menuding berpastisipasinya Iran dalam pembicaraan nuklir dengan kelompok P5+1 merupakan upaya untuk mengurangi sanksi yang dijatuhkan Barat. Israel juga menuding Iran tengah berusaha mengulur waktu untuk melakukan pengayaan uranium yang nantinya dapat membatu mempercepat proses produksi bom atom.

Sebelumnya, Ketua IAEA Yukiya Amano mengumumkan apa yang dinilainya sebagai sebuah kemajuan. Menurut Amano, kunjungannya ke Teheran beberapa hari lalu berhasil mencapai hasil konstruktif karena Iran menyatakan bersedia melakukan pendekatan struktural yakni melalui penandatanganan kesepakatan antara kedua belah pihak guna mencari solusi damai atas krisis nuklir Iran. Namun, Amano tidak menjelaskan lebih lanjut rincian terkait hal ini.

(okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar