Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kembali menepis
tudingan bahwa Iran
saat ini tengah berupaya meningkatkan kemampuan nuklirnya untuk memproduksi bom
atom serta senjata pemusnah massal lainnya. Pernyataan Ahmadinejad ini muncul
menanggapi sikap Israel yang
mendesak agar kelompok P5+1 tidak berubah sikap dalam dialog nuklir di Baghdad, Irak.
"Berdasarkan ajaran Islam dan fatwa dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei, memproduksi serta menggunakan senjata pemusnah massal adalah haram hukumnya. Tindakan itu juga sama sekali tidak tercantum dalam doktrin pertahanan Iran," sebut Presiden Ahmadinejad dalam pernyataan tertulisnya seperti diberitakan AFP Rabu, (23/5/2012).
Pernyataan tertulis Presiden Iran itu
dibacakan dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan untuk mengenang korban
tewas akibat senjata kimia yang digunakan oleh Irak dalam Perang Iran-Irak pada
1980-1988.
Hal serupa sebelumnya pernah diungkapkan pula oleh
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei. Pada 22 Februari lalu
Khamenei dengan lantang menyatakan, bahwa memiliki bom atom adalah sebuah dosa
besar.
"Iran tidak pernah berupaya
mengembangkan bom atom dan kami tidak akan pernah melakukannya. Namun,
pengembangan energi nuklir penting dilakukan bagi Iran," tutur Khamenei.
Namun, pernyataan Presiden Ahmadinejad dinilai
muncul pada momentum yang tepat menyusul pembicaraan nuklir antara Iran dan kelompok P5+1 yang digelar di Baghdad, Irak.
Sementara itu, Israel
sebagai pihak yang paling merasa terancam dengan keberadaan program nuklir
Negeri Persia mengatakan,
pihaknya skeptis terkait dengan kesepakatan yang telah dicapai antara Iran dan Badan
Atom Dunia (IAEA). Menteri Pertahanan Israel,
Ehud Barak bahkan mengatakan kelompok P5+1 tidak boleh goyah dalam menghadapi Iran pada
Pertemuan Baghdad.
"Di Baghdad kita harus waspada terhadap
konsesi yang memungkinkan Iran
untuk menghindari sanksi. Tanpa sanksi Iran akan terus memiliki kemampuan
untuk mengembangkan nuklirnya. Kita harus mengamati pertemuan itu sampai dengan
menit terakhir. Inilah waktunya bagi dunia untuk menghentikan mereka (Iran),"
ujar Barak.
Tidak hanya itu, Negeri Yahudi itu bahkan menuding
berpastisipasinya Iran
dalam pembicaraan nuklir dengan kelompok P5+1 merupakan upaya untuk mengurangi
sanksi yang dijatuhkan Barat. Israel
juga menuding Iran
tengah berusaha mengulur waktu untuk melakukan pengayaan uranium yang nantinya
dapat membatu mempercepat proses produksi bom atom.
Sebelumnya, Ketua IAEA Yukiya Amano mengumumkan apa
yang dinilainya sebagai sebuah kemajuan. Menurut Amano, kunjungannya ke Teheran
beberapa hari lalu berhasil mencapai hasil konstruktif karena Iran menyatakan bersedia melakukan pendekatan
struktural yakni melalui penandatanganan kesepakatan antara kedua belah pihak
guna mencari solusi damai atas krisis nuklir Iran. Namun, Amano tidak
menjelaskan lebih lanjut rincian terkait hal ini.
(okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar