"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Sabtu, 08 September 2012

Pesan Warga Iran soal Konflik Syiah Sampang

Warga Syiah di Iran prihatin mendengar masih adanya konflik berdarah antara muslim Syiah dan Sunni di Indonesia. “Saya sedih mendengar kabar ini dari Anda,” kata Dariush Ghassemi, seorang warga Teheran yang ditemui Tempoakhir pekan lalu.


 

Dariush yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandu wisata merupakan salah satu relawan yang mendampingi delegasi Indonesia selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok di Teheran, Iran


Menurut Dariush, di Iran, konflik macam itu sudah jarang terdengar. “Konflik antara etnis yang berbeda, maupun antara Sunni dan Syiah, sudah lama tidak ada lagi,” katanya. “Belakangan ini, hubungan kami sangat baik,” katanya.  Dia membantah berita bahwa penguasa Syiah di Iran mendiskriminasi penganut Sunni di sana


Menurut Dariush, di Iran, konflik macam itu sudah jarang terdengar. “Konflik antara etnis yang berbeda, maupun antara Sunni dan Syiah, sudah lama tidak ada lagi,” katanya. “Belakangan ini, hubungan kami sangat baik,” katanya.  Dia membantah berita bahwa penguasa Syiah di Iran mendiskriminasi penganut Sunni di sana

Menurut Dariush, kerukunan ini didorong oleh para pemuka agama Islam di Iran yang selalu menekankan toleransi  antar -umat. “Kami diajarkan kalau dua muslim itu bersaudara. Jadi seharusnya tidak ada konflik dan pertengkaran di antara saudara,” kata Dariush. 

Pria beranak dua ini berpesan agar warga Islam di Indonesia bisa hidup bertetangga dengan rukun dan damai.  “Kita semua keturunan dari Adam dan Hawa. Semuanya bersaudara,” katanya. Jika ada perbedaan, kata Dariush, maka seharusnya ini diselesaikan dengan diskusi dan negosiasi. 

Dariush juga menekankan bahwa muslim di seluruh dunia sama saja, entah itu berlatarbelakang Syiah atau Sunni. “Tidak ada perbedaan. Kita semua di hadapan Tuhan sama. Hanya amal perbuatan kita saja yang membedakan posisi kita,” katanya.

(www.tempo.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar