"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Minggu, 10 November 2013

BIN Panggil Counterpart Dalami Berita Penyadapan

Badan Intelijen Negara (BIN) telah melakukan pendalaman atas maraknya
pemberitaan di media massa terkait penyadapan yang dilakukan Amerika
Serikat. BIN juga mengambil langkah untuk memanggil counterpart BIN
dari Amerika Serikat yang ada di Jakarta guna memberikan klarifikasi.
Sejauh ini, hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat masih berada
dalam kondisi baik.

Demikian pernyataan Kepala BIN, Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano
Norman ditemui selepas membuka 8'th World Taekwondo Federation Poomsae
Championship Bali 2013 di Bali Internasional Convention Centre, Nusa
Dua, Bali, 31 Oktober 2013.

"Pemanggilan tersebut adalah untuk memberikan klarifikasi terkait
penyadapan tersebut," ungkap Marciano.

Kepala BIN mendukung langkah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan
meminta penjelasan dari Kedutaan Amerika Serikat yang ada di Jakarta.
Selain itu, Kemenlu juga turut melakukan pendalaman dan mengoptimalkan
semua sarana yang dimiliki dan bekerjasama dengan pemangku kepentingan
untuk memastikan kebenaran penyadapan itu, agar masyarakat Indonesia
mendapatkan jawaban yang pasti dan tidak ada keragu-raguanan bahwa
semua kegiatan kita disadap oleh negara lain.

"Jika benar penyadapan itu terjadi, tentu akan mempengaruhi kedaulatan
Indonesia sebagai negara karena tidak dibenarkan negara manapun
menyadap negara lain. Bahkan suatu negara pun tidak dapat menyadap
warga negaranya karena ada undang-undang yang mengatur," ungkap
Marciano.

Kepala BIN menghimbau agar masyarakat tidak menyimpulkan secara cepat
bahwa penyadapan itu memang benar. Marciano meminta agar masyarakat
memberikan kesempatan kepada BIN dan pemangku kepentingan lainnya
untuk melakukan pendalaman, sehingga kita dapat melakukan pendalaman
yang pasti agar masyarakat tidak terlalu terombang-ambing oleh
pemberitaan yang ada.

"Tidak usah risau, tetapi beri kesempatan kepada kami semua untuk
melakukan pendalaman," himbau Kepala BIN.

Marciano menambahkan kalau terbukti disadap, maka pihaknya perlu
mendorong Kemenlu untuk melakukan langkah-langkah diplomatik kepada
negara tersebut.

"Untuk menjaga keamanan informasi dari pejabat negara, semua pejabat
negara telah diberikan alat komunikasi yang ada unsur pengamannya,
sehingga tidak mudah disadap oleh kelompok-kelompok yang tidak
berwenang," ujar Marciano Norman.

(bin.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar