"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Kamis, 19 September 2013

Sejarah Kebohongan Perang AS

Perang Suriah sudah di ambang pintu. Alasan yang dipakai: rezim Assad
telah menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya. Untuk itu, dunia
internasional harus menyerang Suriah demi menghentikan kejahatan
Assad.

Jika Presiden Obama tidak berbohong dalam hal ini, maka ini akan
menjadi perkecualian yang langka dalam sejarah perang para Presiden
Amerika Serikat. Karena, ketidakjujuran kepada rakyat AS tentang
alasan perang di luar negeri sudah menjadi tradisi di Gedung Putih
selama seabad terakhir ini.

Berikut ini catatan kebohongan yang telah berkontribusi signifikan
atas terjadinya pertumpahan darah besar dan kehancurandi berbagai
negara.


1.Woodrow Wilson: Tenggelamnya Kapal Lusitania-PerangDunia I, 1917-1918

"Ini adalah perang melawan semua bangsa. Nyawa warga Amerika
direnggut, kita perlu menyelidikinya; warga negara-negara lain yang
netral juga telah direnggut dengan cara yang sama. Tidak ada
diskriminasi. Ini adalah kejahatan melawan seluruh umat manusia.
Setiap negara harus memutuskan sendiri bagaimana menghadapi kejahatan
ini. Pilihan yang tepat untuk bangsa kita harus cocok dengan karakter
dan tujuan kita sebagai bangsa. Kita harus mengenyampingkan perasaan
dendam. Motif kita [untuk berperang] bukanlah balas dendam atau unjuk
kekuatan fisik bangsa ini, melainkan pembelaan atas hak asasi manusia,
dan kitalah satu-satunya pemenang." (April 2, 1917)

Catatan:Pada 7 Mei 1915, kapal Lusitania milik Inggris tenggelam di
lepas pantai Irlandia dan menewaskan 1,200 penumpang dari berbagai
negara, termasuk AS. Konon, kapal itu tenggelam karena serangan
torpedo tunggal kapal selam Jerman. Tenggelamnya kapal ini menjadi
alasan bagi AS untuk terjun dalam PD I dan pasukan Sekutu pun meraih
kemenangan. Namun, kecurigaan muncul: mengapa kapal itu tenggelam
dengan sangat cepat ke bawah permukaan laut? Hal ini hampir tak
mungkin terjadi bila kapal sekedar ditembak torpedo tunggal.
Kemungkinannya, kapal sipil itu membawa amunisi illegal dan terjadi
ledakan besar akibat ditembak tornado. Menggunakan kapal sipil untuk
membawa amunisi dan instrumen perang lainnya adalah melanggar
perjanjian internasional.


2.Franklin D.Roosevelt: Pearl Harbor-Perang Dunia II, 1941-1945

"Kemarin, 7 Desember 1941 – tanggal yang dikenang dalam kehinaan –
Amerika Serikat tiba-tiba dan sengaja diserang oleh angkatan laut dan
udara Kekaisaran Jepang. Amerika Serikat sudah berdamai dengan negara
itu dan, atas ajakan Jepang, masih dalam perundingan untuk menciptakan
perdamaian di Pacifik. Jarak Hawaii dari Jepang meyakinkan kita bahwa
jelas serangan itu sengaja direncanakan beberapa hari atau bahkan
berminggu-minggu lalu. Selama rentang waktu itu, pemerintah Jepang
telah sengaja berusaha untuk menipu Amerika Serikat dengan memberikan
pernyataan palsu mengenai harapan perdamaian." (8 Desember 1941)

Catatan:Ada hal yang aneh dalam kejadian ini: pada tanggal 4 Desember,
3 hari sebelum penyerangan, pihak intelijen Australia memberitahukan
kepada AS mengenai pergerakan armada Jepang yang menuju Pearl Harbour,
namun AS tidak menghiraukannya. Lalu, dalam sebuah catatan jurnal yang
dibuat oleh Menteri Angkatan Perang Roosevelt, Henry Stimson,
tertanggal 25 November 1941, tercantum percakapan yang ia lakukan
dengan Roosevelt: "Pertanyaannya adalah bagaimana cara membuat pihak
Jepang agar menyerang terlebih dahulu… Hal itu memang diharapkan agar
terlebih dahulu dilakukan oleh pihak Jepang sehingga tidak ada
sedikitpun keraguan atas siapa yang menjadi pihak agresor."
Beberapa bulan sebelum terjadinya serangan terhadap Pearl Harbour,
Roosevelt melakukan segala hal yang bisa memicu amarah pihak Jepang,
dengan menunjukan kebijakan-kebijakan yang agresif. Ia menghentikan
semua impor minyak Jepang dari perusahaan Minyak Amerika. Ia
membekukan semua aset milik Jepang di Amerika, ia memberi pinjaman
secara terbuka pada kelompok Nasionalis China serta menyuplai
persenjataan kepada Inggris dan keduanya merupakan musuh Jepang di
perang, yang sekaligus juga berarti melanggar hukum internasional yang
mengatur perang.

Jadi, sebagaimana yang memang diharapkan terjadi, pada tanggal 7
Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbour sehingga menewaskan 2400
orang tentara. Sebelum kejadian Pearl Harbour, 83% masyarakat Amerika
tidak menginginkan Amerika terlibat dalam perang. Setelah kejadian
Pearl Harbour, 1 juta orang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan
perang. (sumber: di sini)


3.Harry S.Truman: Ancaman komunisme, Pelanggaran UN Charter-Perang
Korea 1950-1953

"Pada hari Minggu, tanggal 25 Juni, pasukan Komunis menyerang Republik
Korea. Serangan ini telah menjelaskan semua keraguan, bahwa gerakan
Komunis Internasional telah melakukan invasi bersenjata untuk
menaklukkan negara-negara yang independen. Tindakan agresi seperti ini
menciptakan bahaya yang sangat nyata terhadap keamanan semua bangsa
merdeka. Serangan terhadap Korea adalah pelanggaran atas perdamaian
dan pelanggaran atas Piagam PBB. Dengan tindakan mereka di Korea,
pemimpin Komunis telah menunjukkan kebencian mereka atas
prinsip-prinsip moral yang menjadi landasan didirikannya PBB. Ini
adalah tantangan langsung terhadap upaya negara-negara merdeka dalam
membangun dunia yang bebas dan damai. Tantangan ini telah disajikan
dengan jitu dan kita harus menghadapinya dengan jitu pula. "(19 Juni
1950)

Catatan: Sebulan kemudian, Truman berhasil membujuk Kongras AS untuk
menambah anggaran perang demi 'mencegah tersebarnya komunisme di
dunia'. AS melibatkan diri dalam Perang Korea dengan cara mengirim
pasukan untuk membantu Korea Selatan, melawan Korea Utara yang
didukung Uni Soviet. IF Stone dalam bukunya 'Hidden Story of the
Korean War' antara lain menyebut bahwa Korsel memang sengaja memancing
serangan Korut. Ketika AS terjun ke dalam perang, siapa yang mengambil
keuntungan? Tentu saja, para makelar perang (the industrial military
complex).


4.Lyndon B.Johnson:Insiden TelukTonkin, "Domino Effect"-Perang
Vietnam, 1964-1974;
"Perang Melawan Kemiskinan"

"Tadi malam saya mengumumkan kepada rakyat Amerika bahwa rezim Vietnam
Utara telah melakukan serangan lanjutan yang disengaja terhadap kapal
angkatan laut AS yang beroperasi di perairan internasional. Karena
itu, kita melancarkan serangan udara yang berhasil menimbulkan
kerusakan besar terhadap kapal dan fasilitas [Vietnam Utara]. Dua
pesawat AS hilang dalam operasi ini. Setelah berkonsultasi dengan para
pemimpin Kongres, saya juga mengumumkan keputusan untuk meminta
Kongres agar mendukung upaya AS dalam melindungi kebebasan dan
perdamaian di Asia tenggara. Aksi rezim Vietnam Utara ini telah
memberikan perubahan besar bagi situasi Asia Tenggara yang sudah
sangat serius." (5 Agustus 1964)

Catatan: Tanggal 4 Agustus 1964, kapal USS Maddox dan USS TurnerJoy
melaksanakan patroli bersama di sepanjang Teluk Tonkin yang berjarak
sekitar 18 km dan pantai Vietnam Utara. Tiba-tiba ada serangan dari
kapal-kapal torpedo Vietnam Utara. [menurut versi Vietnam Utara, saat
itu kapal AS melakukan misi intelijen dan memang sengaja memancing
serangan].

Presiden Johnson memerintah Angkatan Udara dan Laut AS untuk
melancarkan serangan udara terhadap pangkalan kapal-kapal torpedo
Vietnam Utara. Selanjutnya, AS mengirim pasukannya ke Vietnam.
Lagi-lagi, yang diuntungkan secara finansial tentu saja para makelar
perang (the industrial military complex)


5.Richard M.Nixon: "Vietnamisasi"; Pemboman Kamboja, 1969-1973,

"Perang Melawan Kejahatan"
"Malam ini, Amerika dan Vietnam Selatan akan menyerang markas operasi
militer komunis seluruh di Vietnam Selatan … Ini bukan invasi ke
Kamboja … Kami mengambil tindakan ini bukan untuk tujuan memperluas
perang ke Kamboja, tapi untuk tujuan mengakhiri perang di Vietnam dan
memenangkan perdamaian dengan adil. Kami akan terus melakukan segala
upaya untuk mengakhiri perang ini melalui negosiasi di meja konferensi
daripada melalui pertempuran di medan perang …. Pengumuman saya ini
sekaligus memberitahukan kepada pemimpin Vietnam Utara bahwa kami mau
bersabar untuk mengupayakan perdamaian di meja rapat, tapi kami tidak
akan dipermalukan. Kami tidak akan kalah." (30 April 1970)

Catatan: Konflik Vietnam merembet ke Kamboja. Nixon menyatakan bahwa
Vietnam Utara telah memperluas agresinya ke berbagai wilayah, termasuk
Kamboja. Di Kamboja, tentara Partai Komunis Kamboja bersekutu dengan
Republik Demokratik Vietnam (=Vietnam Utara) dan Front Pembebasan
Vietnam Selatan, melawan pemerintah Kamboja yang didukung oleh Amerika
Serikat dan Republik Vietnam (=Vietnam Selatan). Nixon kemudian
memerintahkan tentara AS untuk melakukan pengeboman besar-besaran di
Kamboja dengan alasan mencegah berkuasanya pasukan komunis.


6.Ronald Reagan:Kirim Marinir ke Beirut 1983,Invasi Grenada
1983,PengebomanLibya 1986,Perang Dingin 1981-1989, Iran-Contra1985

"Secara keseluruhan, Reagan mengatakan 'Saya tidak ingat' 88 kali
dalam delapan jam kesaksian atas kasus Iran-Contra pada 16-17 Februari
1990, "tulis New York Times.

"Aku ingat diberitahu bahwa ada agen atau pemerintahan dalam level
tertentu, yang tidak dilarang oleh Amandemen Boland, dan saya ingat
itu. Dan saya mengatakan bahwa kita harus tetap dalam koridor hukum
dan sebagainya.
Dan saya tidak pernah menantang atau mempertanyakan apa yang
diberitahukan kepada saya… "[Intinya, Reagan menyatakan tidak tahu
menahu tentang Iran-Contra]

Catatan:Pada 1982, sebanyak 96 warga negara asing, sebagian besarnya
warga AS dan Eropa Barat, diculik oleh kelompok tak dikenal. AS
meyakini pelakunya adalah Hizbullah (meski Hizbullah tidak pernah
resmi mengakui hal ini). Karena Hizbullah adalah sekutu Iran, AS pun
terpaksa mendekati Iran untuk meminta tolong. Iran yang saat itu
tengah diagresi Irak dan sangat membutuhkan senjata untuk mengusir
Irak, segera memanfaatkan peluang itu. Iran bersedia membantu
pembebasan sandera dengan imbalan pemberian senjata. Amerika kemudian
mengirim senjata untuk Iran via pihak ketiga (gerilyawan Contra).
Namun Iran mempermainkan Amerika seperti boneka. Meski ribuan rudal
dan senjata telah digelontorkan, Iran mengulur-ulur pembebasan
sandera. Iran bahkan membocorkan kesepakatan rahasia itu ke publik
setelah tujuannya mendapatkan senjata tercapai. Akibatnya skandal
terbongkar pada tahun 1986. Pemerintah Amerika mendapatkan aib,
sementara Iran berhasil mengusir Irak (yang sejak awal perang didukung
AS) pada tahun 1988. (Selengkapnya baca di sini)


7.George HWBush: Invasi Panama 1989,Perang Teluk 1991

"Dan saya sangat prihatin, bukan hanya tentang atas serangan fisik,
melainkan juga atas kebrutalan [Irak] sebagaimana yang dilaporkan oleh
Amnesty International; yang mengkonfirmasi beberapa cerita yang sampai
kepada kami dari Amir [Kuwait]. Hal ini sulit dipercaya, kebrutalan
yang telah diceritakannya. Maksud saya, cerita tentang kabel mesin
dialisis yang dicabut dari pasien, dan mesi dialisis itu dikirim ke
Baghdad; bayi yang dikeluarkan dari inkubator dan inkubator itu
dikirim ke Baghdad. Saya tidak tahu berapa banyak dari kisah-kisah ini
dapat dikonfirmasi, tapi saya tahu pasti bahwa Amir [Kuwait] berbicara
dari lubuk hatinya. Dan setelah itu, datang Amnesty International,
yang mendapatkan info dari banyak orang di perbatasan, dan hal ini
sangat memuakkan. " (9 Okt 1990)

Catatan:Cerita tentang inkubator itu diungkapkan oleh gadis bernama
Nariyah (15 tahun). Di program televisi ABC's Nightline dan NBC
Nightly News, sambil menangis ia menceritakan kejahatan tentara Irak
yang membantai 300-an bayi di rumah sakit Kuwait. Kisahnya menimbulkan
gelombang antipati terhadap Saddam Hussein. Dengan segera Bush
berhasil menggalang dukungan internasional dan pada tahun 1991,
dilancarkan Operasi Badai Gurun: menyerbu Kuwait dan mengusir tentara
Irak. Beberapa tahun kemudian terungkap bahwa Nariyah tak lain putri
Sheikh Saud Nasser Al-Saud Al-Sabah, Duta Besar Kuwait untuk Amerika
Serikat. Sebelum tampil di acara televisi itu, dia belajar akting
dahulu di Hill & Knowlton.


8.William J.Clinton:"Intervensi Kemanusiaan"-NATOdiBosniadan
Herzegovina 1995, "Intervensi Kemanusiaan"-NATOdiYugoslavia1999

"Koordinator kemanusiaan kami, Brian Atwood, yang baru saja kembali
dari kawasan itu, menceritakan pertemuannya dengan seorang wanita
Albania tua di sebuah kamp di luar Tirana.

Wanita itu melihat semua laki-laki anggota keluarganya dan sebagian
besar pria di desanya ditangkap oleh otoritas Serbia, diikat, disiram
dengan bensin, dan dibakar di depan keluarga mereka. Ini adalah jenis
cerita yang akan terlalu mengerikan untuk dipercayai jika saja cerita
ini tidak konsisten dengan apa yang telah disampaikan begitu banyak
pengungsi lainnya. Apa yang perlu kita ingat adalah bahwa ini adalah
kejahatan yang direncanakan dengan cermat, bukan insiden akibat
kemarahan yang lepas kendali semata; ini adalah kejahatan yang
dilakukan oleh pemerintah Beograd untuk tujuan politik yang spesifik,
yaitu untuk mempertahankan kontrol mereka atas Kosovo. Aksi mereka
ini harus dikalahkan." (April 28, 1999)

Catatan:Khusus untuk Bosnia, narasi yang umumnya sampai kepada kita
adalah: Bosnia yang muslim ingin mendirikan negara sendiri, lalu
diperangi oleh tentara Kristen Serbia. Pertanyaannya: mengapa AS dan
NATO sedemikian bersemangat ikut berperang, mengebomi habis-habisan
wilayah itu (dan mengambil posisi untuk membela Bosnia-muslim)? Tentu
jawabannya memerlukan penelitian mendalam. Namun yang jelas, hasil
akhirnya adalah liberalisasi ekonomi di kawasan tersebut dan hal ini
diungkap oleh Bank Dunia,"…upaya yang lebih besar harus diberikan
dalam membangun struktur kelembagaan yang layak untuk pemerintahan
yang efektif, seperti diuraikan dalam Perjanjian Dayton, dan
melaksanakan reformasi struktural utama untuk mengubah struktur
ekonomi sosialis lama ke yang baru,yaitu ekonomi berbasis pasar."(Bank
Dunia 1997). Selengkapnya baca di sini.


9.George W.Bush:Al-Qaeda-"War on Terror"2001-sekarang,Invasi ke
Irak2003-sekarang

"Menghadapi bukti yang jelas dan resiko bahaya ini, kita tidak bisa
menunggu untuk sampai datangnya bukti final, yaitu asap senapan yang
bisa datang dalam bentuk awan jamur [=ledakan senjata biologis]. Dalam
memahami ancaman ini, dengan melihat bentuk dan penipuan rezim Irak,
kita memiliki alasan untuk mengasumsikan yang terburuk, dan kita
memiliki tugas yang mendesak untuk mencegah kemungkinan terburuk itu
terjadi. "(6 Okt 2002)

Catatan: Bush Jr 'membujuk' Kongres AS agar menyetujui serbuan ke Irak
dengan alasan Saddam memiliki senjata biologis. Tahun 2003, serangan
itu dilakukan, Saddam terguling, dan sampai hari ini tentara AS masih
bercokol di Irak. Kontrak migas dan proyek-proyek rekonstruksi, tentu
saja jatuh ke tangan para pemegang saham perang ini
(perusahaan-perusahaan milik Zionis). Dan kemudian terbukti, Saddam
sama sekali tidak menyimpan senjata biologis itu.


10.Barack H. Obama:"Intervensi Kemanusiaan"-NATO(serangan
keLibya)2011,"Intervensi Kemanusiaan"(intervensidi
Suriah)2011-sekarang

"Dalam situasi yang rentan seperti ini, sangat penting bagi
negara-negara di dunia untuk berbicara dalam satu suara, dan hal ini
telah menjadi fokus kami … Kemarin Dewan Keamanan PBB secara bulat
mengirimkan pesan yang jelas, yaitu mengutuk kekerasan di Libya,
mendukung pertanggungjawaban bagi pelakunya, dan membela rakyat Libya.
Sebagaimana semua pemerintahan, pemerintah Libya memiliki tanggung
jawab untuk menghindari kekerasan, untuk mengizinkan masuknya bantuan
kemanusiaan, dan untuk menghormati hak-hak rakyatnya.

Pemerintahan Libya harus bertanggung jawab atas kegagalan untuk
memenuhi tanggung jawab tersebut, dan atas berlanjutnya pelanggaran
HAM." (22 Feb 2011)

Catatan:Pada bulan Mei 2011, NATO di bawah pimpinan AS membombardir
Libya dan merusak sangat banyak infrastruktur negara termakmur di
Afrika itu (dan kemudian, lagi-lagi, proyek rekonstruksinya dipegang
perusahaan Barat dan pembiayaannya dilakukan oleh pemerintah baru
Libya dengan berhutang pada IMF dll).

Kini, kebohongan kembali akan dipakai oleh Obama di Suriah. Rezim
Assad dituduh sebagai pelaku serangan senjata kimia tanggal 21 Agustus
2013 lalu, meskipun belum ada hasil penyelidikan resmi PBB dan
berbagai kejanggalan atas kasus ini telah terungkap. Hingga tulisan
ini dibuat, belum ada keputusan dari Gedung Putih, apakah jadi
mengagresi Suriah atau tidak.


Diterjemahkan (dan diberi ulasan tambahan) oleh Dina Y. Sulaeman,
dari' A Century of Lies: The Rationales for Engaging in Foreign
Wars, A Century-old White House Tradition'(James F Tracy) [Seabad
Kebohongan: Alasan Untuk Melakukan Perang, Tradisi Satu Abad Gedung
Putih)
http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/09/06/sejarah-kebohongan-perang-as

Tidak ada komentar:

Posting Komentar