"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Sabtu, 28 September 2013

Iran Beri Kesempatan Bangun Keparcayaan kepada AS

Ketua Mahkamah Agung Republik Islam Iran, Ayatullah Sadeq Amoli
Larijani menilai kinerja baru Iran untuk menggapai poin bersama
dengan Barat sebagai peluang bagi AS guna menarik kepercayaan bangsa
Iran.

Seperti dilaporkan ISNA, Ayatullah Sadeq Amoli Larijani dalam sidang
dengan petinggi MA Iran hari Rabu (25/9) menyebut pidato Presiden
Hassan Rohani sebagai indikasi tekad kuat Iran untuk berinteraksi dan
mencapai hasil memuaskan dengan Barat.

"Bangsa Iran kembali telah memberi peluang kepada pemerintah Amerika
untuk menarik simpati dan kepercayaan rakyat Republik Islam," tandas
Ayatullah Sadeq Amoli Larijani.

Ketua MA Iran dalam kesempatan ini juga menilai pidato Hassan Rohani
sangat kuat dan rasional.

"Perundingan dan jalinan hubungan dengan negara lain pada dasarnya
tidak dilarang, dan apa yang membuat sejumlah perundingan terlambat
atau gagal adalah ketidakpercayaan terhadap kejujuran perilaku dan
ucapan Barat khususnya Amerika Serikat," ungkap Amoli Larijani.

Ayatullah Sadeq Amoli Larijani dengan bersandar pada pidato Rahbar
atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali
Khamenei terkait bahwa Iran tidak memiliki pengalaman menyenangkan
terhadap Barat khususnya Amerika menjelaskan, "Presiden AS, Barack
Obama pada awalnya meneriakkan slogan perubahan dan mengklaim membuka
lebar tangan persahabatan dengan rakyat Iran, namun dalam prakteknya
ia malah menjatuhkan sanksi hebat terhadap bangsa Iran."

Menurut ketua MA Iran tidak ada hambatan untuk berunding dengan dasar
saling menghormati.

Dijelaskannya, "Bangsa Iran menunggu perilaku jujur Barat dan mereka
harus membuktikan siap mengakhiri permusuhan dan perilaku
kontradiktifnya."

Ayatullah Amoli Larijani kembali menekankan urgensitas penegakan hak
legal bangsa Iran dalam memanfaatkan energi nuklir damai. "Rakyat Iran
tidak akan mundur dari hak legalnya," tegas Amoli Larijani.

Ketua MA Iran terkait era perang pertahanan suci menekankan
urgensitas menjaga nilai-nilai Ilahi dan spiritual masa-masa tersebut.

"Munculnya nilai-nilai Revolusi Islam sangat berhutang pada
pengorbanan pejungan era perang delapan tahun pertahanan suci," tambah
Larijani.


(irib.ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar