Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei memuji transisi damai kekuasaan eksekutif sebagai buah dari demokrasi religius di Iran.
Ayatullah Khamenei, Sabtu (3/8) sore pada upacara pengukuhan presiden baru Iran, mengingatkan Presiden Hassan Rohani dan kabinetnya untuk bekerja keras, tapi menghindari tindakan gegabah. Rahbar mengatakan, langkah-langkah yang terukur dan mantap harus diambil dengan memanfaatkan semua kapasitas.
Rahbar setuju dengan pandangan presiden baru Iran untuk bertindak bijaksana dalam membangun hubungan internasional dan dalam isu-isu politik.
"Mengingat Republik Islam memiliki musuh-musuh yang tidak bersikap rasional, pemerintah Iran berkewajiban untuk memajukan agenda negara secara bijak, rasional dan dengan memperhatikan tujuan-tujuan negara," tambahnya.
Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei mengapresiasi pengabdian dan kerja keras mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan kabinetnya. Menurutnya, proses kemajuan di Iran tidak boleh berhenti.
"Dengan kemenangan Revolusi Islam dan tegaknya sistem demokrasi di Iran, rakyat memainkan peran penting dalam semua urusan dan memikul tanggung jawab besar," jelas Ayatullah Khamenei, seraya membandingkan dengan kondisi pada masa kekuasaan rezim despotik Iran.
Menurut Rahbar, dalam sistem demokrasi, hubungan rakyat dan pemimpin tidak terbatas dalam bingkai undang-undang, tapi sebuah hubungan yang kuat dan emosional, yang bersumber dari komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip revolusi.
(irib.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar