"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 19 Juli 2013

Rahbar Apresiasi Kinerja Pemerintahan Pimpinan Ahmadinejad

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid
Ali Khamenei Ahad (14/7) petang di hari kelima bulan suci Ramadhan
dalam pertemuan terakhir dengan pemerintahan kabinet kesepuluh
menyebut kerja keras siang malam yang dilakukan pemerintah dengan
menggarap pekerjaan-pekerjaan yang sangat besar dan penyampaian
slogan-slogan revolusi sebagai keistimewaan menonjol yang ada pada
pemerintahan ini. Beliau juga mengapresiasi dan memuji kinerja
Presiden Mahmoud Ahmadinejad dan rekan-rekannya dalam menjalankan roda
pemerintahan.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyinggung laporan kinerja pemerintah
seraya menyebutnya sebagai bukti akan besarnya pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kabinet periode ini. "Laporan ini harus
dipublikasikan supaya diketahui oleh rakyat," imbau beliau.

Dikatakannya bahwa sebagian kalangan di dalam negeri ikut menyuarakan
hal yang sama dengan pihak-pihak asing yang getol berusaha mengingkari
kinerja pemerintahan ini. Mengenai hal tersebut, Pemimpin Besar
Revolusi Islam menegaskan, "Sebagian orang bahkan tak segan
mengingkari pekerjaan pemerintah yang jelas dan nampak di depan mata.
Tapi yang penting, semua kerja keras dan upaya ini tercatat di benak
opini umum di negara ini."

Mengenai kerja keras kabinet periode kesembilan dan kesepuluh yang
dipimpin Presiden Ahmadinejad, beliau menandaskan, "Dalam delapan
tahun ini, semua orang menyadari bahwa Presiden dan tim kerjanya telah
bekerja keras dan hasil kerja pemerintahan ini lebih besar dan lebih
cepat dibanding dengan kabinet-kabinet sebelumnya. Fakta ini sangat
menonjol dan harus diapresiasi."

Menurut Rahbar, kelebihan lain dari pemerintahan ini adalah sikapnya
yang tidak menggunakan fasilitas yang biasa digunakan oleh para
pejabat tinggi di negara-negara lain. "Keengganan memanfaatkan
fasilitas-fasilitas itu, kerja keras tanpa henti, dan sikap yang tidak
mencari kenyamanan diri adalah keistimewaan besar yang ada pada
pemerintahan ini. Siapa saja yang hendak memberi penilaian harus
memerhatikan hal-hal tadi," imbuh beliau.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa menguatkan dan
memaparkan slogan-slogan revolusi Islam adalah langkah yang harus
dilakukan. Beliau menambahkan, "Kubu kontra revolusi telah berusaha
keras untuk melemahkan slogan-slogan ini bahkan menghapuskannya, atau
secara bertahap mengubah haluannya menjadi kontra norma. Tapi mereka
gagal. Penyebab utamanya adalah kearifan Imam Khomeini (ra) dalam
memaparkan dan mengokohkan slogan-slogan ini."

Lebih lanjut beliau mengimbau para pejabat negara untuk sering-sering
menelaah surat wasiat Imam Khomeini yang beliau sebut sebagai intisari
dari nilai-nilai suci yang diperjuangkan Sang Pemimpin.

Ayatollah al-Udzma Khamenei memuji pemerintahan Ahmadinejad yang
memaparkan dan menonjolkan slogan-slogan revolusi Islam di dalam
negeri dan di forum-forum internasional. "Di antara kelebihan
pemerintahan ini adalah sikapnya yang tidak malu dan segan untuk
menjelaskan tujuan dan cita-cita revolusi Islam di forum dunia," tegas
beliau.

Kepada para pejabat pemerintahan beliau berpesan untuk menjaga sikap
dalam memperjuangkan orientasi revolusi Islam dalam menjalankan
tugas-tugas selanjutnya.

Di bagian lain pembicaraannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam
membawakan wasiat Amirul Mu'minin Ali bin Abi Thalib (as) kepada putra
tertuanya, Imam Hasan al-Mujtaba (as) yang dikutip dari kitab Nahjul
Balaghah. Dalam wasiat itu, Imam Ali menyebutkan dua pesan dalam
melewati jalan kehidupan dunia yang sulit, panjang dan penuh gelombang
menuju kehidupan akhirat. Pertama, dengan mengukur jarak perjalanan
sekaligus mempersiapkan bekal. Kedua, memperingankan beban yang harus
dibawa.

Menurut Rahbar, bekal paling minim untuk mengarungi perjalanan ini
supaya selamat sampai hari akhirat adalah dengan melaksanakan
kewajiban dan meninggalkan semua perbuatan haram.

Beliau menambahkan, "Tentunya, bekal paling minim ini akan
mendatangkan nur ilahi."

Pada akhir acara, Presiden dan para menteri mendapat hadiah berupa
kitab suci al-Qur'an dari Pemimpin Besar Revolusi Islam.

Di awal pertemuan, Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad
dan beberapa menteri kabinet menyampaikan laporan kinerja pemerintah
dan kabinet periode kesepuluh.

(leader.ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar