"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 07 Juni 2013

Upaya Peningkatan Hubungan Bilateral RI-Iran

Pertemuan ke-5 Komite Konsultasi Bilateral (KKB) RI-Iran telah berlangsung di Tehran tanggal 28-29 Mei 2013. Penyelenggaraan pertemuan tersebut merupakan kelanjutan pertemuan serupa yang terakhir dilaksanakan pada bulan November 2010 di Jakarta. 


Pertemuan bertujuan untuk melakukan tinjauan atas perkembangan hubungan bilateral kedua negara, mengidentifikasi peluang kerjasama serta menyepakati langkah-langkah kebijakan terkait peningkatan hubungan kedua negara. Pertemuan dipimpin bersama oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Yuri O. Thamrin dan Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan Asia dan Oseania, Seyed Abbas Araghchi.


Pertemuan yang kelimakalinya sejak dibentuk di tahun 2003 membahas agenda yang mencakup perkembangan hubungan bilateral kedua negara di bidang politik dan keamanan, ekonomi, sosial-budaya, dan kerja sama regional dan internasional. Sejumlah komitmen dan langkah konkrit sebagai upaya untuk peningkatan kerjasama Indonesia-Iran telah disepakati dan dituangkan dalam agreed minutes.

Sejak pelaksanaan KKB terakhir tahun 2010 di Indonesia, selama 3 tahun terakhir ini terdapat capaian di berbagai bidang. Namun demikian, tetap terdapat kendala dalam pelaksanaan kerja sama khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan, yang menurut pihak Iran terkesan tidak ada guliran kemajuan (evolving).

Usai rangkaian pertemuan KKB, Dirjen Aspasaf berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan kepada Menlu Iran, Ali Akbar Salehi. Selain itu, Dirjen Aspasaf, atas nama Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag, telah menandatangani MoU Kerja Sama Kegiatan Promosi Ekspor antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Iran Trade Promotion Organization.

Pada saat kunjungan kehormatan, Dirjen Aspasaf sekaligus juga sebagai ketua Delegasi Indonesia menyampaikan bahwa peningkatan kerja sama kedua negara memang memerlukan kreativitas dan dorongan segera dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya dari sektor pemerintah namun juga sektor swasta.

Sementara itu, Menlu Iran menyampaikan bahwa meskipun selama ini hubungan Iran dan Indonesia tidak memiliki masalah yang berarti, ditunjang kesamaan nilai dan tradisi, namun hubungan bilateral tidak mengalami perkembangan yang berarti. Menlu Iran memandang bahwa nilai perdagangan IndonesiaIran berpotensi mencapai US$ 10 milyar. Menlu Iran menggambarkan bahwa saat ini, justru nilai perdagangan Iran dengan negara-negara lain mengalami peningkatan. Dispute Iran dengan Barat tidak akan berlangsung lama, dan dalam waktu dekat akan ada upaya untuk menemukan solusi masalah dengan pihak Barat.

Dari keseluruhan konteks hubungan dan kerja sama Indonesia dan Iran, terdapat keperluan untuk mengkaji situasi yang dihadapi Iran dan dikaitkan dengan kepentingan nasional Indonesia, diantaranya dengan mengidentifikasi berbagai bidang kerja sama yang saling menguntungkan, dengan mempertimbangkan cost and benefit-nya, serta peningkatan pemahaman dan pertukaran informasi kedua negara mengenai hal-hal terkait kerja sama bilateral. Dalam analisa berbagai kalangan, sanksi yang dijatuhkan kepada Iran tidak akan berlangsung lama dan akan berakhir. Dalam kaitan ini, Iran menghimbau negara-negara, termasuk Indonesia untuk tetap melaksanakan kerja sama erat dengan Iran, sehingga saat sanksi berakhir, maka kerja sama dapat lebih ditingkatkan lagi di berbagai bidang, dan tidak harus memulai dari awal lagi. 

(kemlu.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar