Lantunan musik khas timur tengah seketika terdengar sesaat setelah masuk aula UIN SGD Bandung, Selasa (04/12). Slide foto-foto sejarah Islam di Persia (sekarang Iran/red.) juga ditampilkan sebagai pembuka acara. Acara Public sharing “Warisan Kebudayaan Islam Iran” adalah hasil kerjasama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan Kedutaan Besar Iran yang rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
Alasan krusial disampaikan Atase Kebudayaan kedutaan besar Iran Mohammad Ali Nurba’in bahwa untuk melawan hegemoni budaya Amerika, harus juga dilawan dengan kebudayaan. “Berdasarkan pengalaman sejarah, hal-hal yg bersifat pemikiran dapat dilawan dengan pemikiran juga,” kata Ali dalam bahasa
“Iran merupakan fakta sejarah kebudayaan Islam yang murni, yahudi murni, maupun yang lainnya,” kata salah satu pemateri, Mahdiyah Tirmidzi (19), mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mendapat kesempatan belajar di Iran selama 40 hari ini. Pada segmen “Persian Culture and sharing course,” Mahdiyah mengatakan bahwa begitu penting kita mengenal lebih jauh kebudayaan Islam
Selain itu, tokoh-tokoh besar Islam juga berasal dari
Ali juga menambahkan, saat ni kita hidup di era komunikasi global. Maka, mudah saja bagi kita mendapat informasi. Namun, sekelompok umat ingin membuat pembatas-pembatas agama."Untuk menjaga itu, berikanlah selalu pengaruh-pengaruh kebudayaan Islam. Jaga, serta pegang teguh ajaran agama,” pesan Ali.
Islam telah memberikan perintah untuk menghadapi segala sesuatunya dengan hal yang sama. Kebudayaan, lawan kembali dengan kebudayaan. Ilmu lawan dengan ilmu lagi, bukan dengan kekerasan, tindak semena-mena atau main hakim sendiri.
(suakaonline.com)
Melihat Iran dari Dekat
Kami informasikan bahwa di fakultas Ushuludin ada Iran Corner atau PojokIran , di sana terdapat buku-buku khusus tentang Iran dan Kebudayaannya. Kenapa Harus mengenalkan Iran ? Kita harus mengenal Iran karena tokoh intelektual besar dunia ada di Iran ; Ibnu Sina, Al-Ghazali, Al-Farabi. Mereka semua memiliki latar belakang Persia . Iran Juga merupakan pewaris Kebudayaan Islam yang luar biasa.
Rosihon Anwar meyakinkan kepada hadirin yang hadir saat memberikan sambutan pada acara Public Sharing & Ekhibition tentangIran di Aula Utama UIN pada Selasa (04/12).
Kami informasikan bahwa di fakultas Ushuludin ada Iran Corner atau Pojok
Rosihon Anwar meyakinkan kepada hadirin yang hadir saat memberikan sambutan pada acara Public Sharing & Ekhibition tentang
Turut hadir dalam acara tersebut Pembantu Rektor II Prof. Dr. Muhtar Solihin, M.Ag yang juga mantan dekan Ushuluddin, Pembantu Rektor IV Prof. Dr. Moh. Najib, M.Ag.
Ia berterima kasih kepada kedutaan besar Republik Islam
“Karena tadi sudah bicara dalam bahasa Inggris, Arab, dan
“Saya akan menyampaikannya dalam beberapa point saja, karena sudah mendekati adzan dhuhur,” lanjut Ali.
“
Ia mengamati tentang keilmuan yang ada di Islam tidak terlepas dari kaitannya dengan keilmuan lain.”Apabila kita mengamati keilmuan Islam baik itu teologi, kedokteran, ushl fiqh, atau lainnya, keilmuan tersebut berasa juga dari kebudayaan-kebudayaan lainnya. Kita memiliki logika seperti apa yang disampaikan oleh Imam Ali, ‘lihatlah apa yang disampaikan, bukan siapa yang menyampaikannya. Apabila kebudayaan bagus, bolehlah kita mengambilnya”, ujar Ali.
Ia heran, melihat kehidupan global saat ini masih ada orang yang membangun tembok pembatas antara agama dan budaya. Karena bagi dirinya, hal yang bersifat pemikiran dan ide tidak dapat dibendung, tetapi harus dilawan dengan pemikiran dan keilmuan. “Kebudayaan harus dilawan dengan kebudayaan, bukan dengan kekerasan”,tegasnya.
Muhtar Solihin, yang mewakili Rektor sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “mudah-mudahan ini tidak hanya sekedar testimony belaka, namun ada kegiatan yang lebih besar lagi. Misalnya kita mengirim mahasiswa S2 dan S3 ke
Pembantu Rektor Bidang Keuangan tersebut bersyukur karena apa yang dirintis dan dibangunnya berjalan lancar. Apalagi yang menyelenggarakan kerjasama langsung dengan luar negeri hanya fakultas Ushuluddin.
“Jika dilihat hanya Ushuluddin yang real bekerjasama dengan luar negeri. Oleh karena itu Pak Rektor sangat berterima kasih,”ujarnya.
Selesai sambutan, Prof. Muhtar Solihin membuka acara secara resmi dengan menggunting pita pameran kegiatan Public Sharing tersebut dengan menampilkan foto-foto tentang
Dua pembicara selanjutnya, Tia--alumni mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Mahdiyah, mahasiswa UIN Jakarta bercerita bagaima dirinya bisa berkeliling Iran dan mengenal kebudayaan Iran dari dekat selama 40 hari.
http://www.uinsgd.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar