Ketika sumber-sumber minyak dan gas dunia mulai menipis, para peneliti Iran Senin (17/12) menemukan "harta karun" di laut Oman yang luasnya lebih besar dari seluruh zona minyak dan gas di Republik Islam.
FNA (18/12) melaporkan, berdasarkan laporan terbaru Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC), saat ini
Terdapat 600 milyar barel minyak di perut bumi
Sumber minyak dan gas dunia sedang berkurang sementara ketergantungan terhadap sumber-sumber hidrokarbon terus meningkat setiap hari. Oleh karena itu, banyak negara yang sekarang berusaha mencari energi atlternatif yang dapat digunakan di tingkat penggunaan gas hidrokarbon.
Namun, jumlah kekayaan alam di perut bumi
Keshavarz menyatakan, "Meski ekstraksi gas hidrat itu sangat mahal akan tetapi setiap meter kubik gas hidrat setelah diekstrak, nilai produksi panasnya setara dengan 164 meter kubik gas."
"Gas hidrat, adalah sumber gas non-konvensional di perut bumi dan terkonsentrasi pada kristal-kristal es dan kebetulan sumber besar ini ditemukan di wilayah Iran di Laut Oman," katanya.
Sumber gas hidrat baru itu ditemukan di kedalaman 600 meter. Saat ini, sumber-sumber gas hidrat hanya diproduksi di Kanada. Penelitian eksplorasi gas hidrat juga sedang dilakukan di Jepang, Rusia dan Amerika Serikat, akan tetapi belum menemukan hasil.
Meski teknologi ekstraksi gas hidrat itu sekarang masih lebih mahal dari teknologi yang digunakan untuk ekstraksi minyak dan gas konvensional, akan tetapi tingkat efesiensi penggunaan gas hidrat ini sedemikian ekonomis, sehingga sumber ini diharapkan akan menggeser penggunaan minyak dan gas.
Kabar gembira lain dalam penemuan sumber gas hidrokarbon ini adalah diperkirakan akan ditemukan banyak sumber minyak dan gas di sekitar zona gas hidrat tersebut. Penemuan sumber gas hidrat di Laut Oman itu telah dikonfirmasikan secara resmi dan ada harapan besar para peneliti Iran akan menemukan sumber gas hidrat baru. (IRIB Indonesia/MZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar