"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Senin, 22 April 2013

Pidato Rahbar Dalam Pertemuan dengan Para Ilmuwan Nuklir


Bismillaahirrahmanirrahim

 Saya sangat gembira hari ini dn di tempat ini saya bisa bertatap muka dengan Anda semua, rekan-rekan tercinta, saudara dan saudari yang mulia yang aktif dalam sebuah arena yang terhormat dan bersejarah bagi negara. Kami sering mengingat dan membicarakan kebaikan Anda semua. Dan saya sangat mencintai dan menghormati Anda sekalian.



Hari ini merupakan satu kesempatan untuk berbincang-bincang langsung dengan Anda dan menyampaikan keterikatan hati dan kehormatan kami kepada Anda. Saya sangat bersyukur pada Allah. Tentu saja ini adalah nikmat Allah. Semua nikmat berasal dari Allah, Tuhan sekalian alam. 


 ما بكم من نعمة فمن اللَّه
 Semua kenikmatan yang ada pad kalian berasal dari Allah. (Q.S. Surah An-Nahl: 53)

 Memiliki sumber daya manusia yang efektif, cerdas, berilmu, arif dan penuh motivasi adalah sebuah nikmat besar. Ini juga salah satu dari nikmat-nikmat Ilahi. Kami tetap meyakini keharusan berterima kasih kami kepada Anda semua. Tapi karena Allah Swt yang menghadiahkan Anda pada rakyat dan negara ini, maka saya sangat bersyukur kepada Allah swt.

 Ada sebuah poin [penting di sini]. Setiap pribadi yang sedang mengabdi di kawasan atau daerah mana saja harus menyadari nilai pengabdian [yang dilakukannya] dengan benar. Jika nilai pengabdian ini sudah bisa disadari oleh orang yang bersangkutan maka pengabdian ini akan terus berlanjut dengan sebaik-baiknya. Tapi sebaliknya, jika orang yang misalnya bertugas menjaga barak militer, atau bertugas di menara pengawas dan memantau daerah sekitarnya dengan mengambil posisi di satu titik tertentu dan tengah menjalankan sebuah pekerjaan yang penting itu sementara dia tidak menyadari betapa penting tugas yang ia laksanakan maka wajar saja jika dia bisa jadi lengah, mengantuk dan mengabaikan pekerjaanya. Jadi, yang menjadi masalah pertama adalah kita harus tahu betapa kerja yang tengah kita lakukan dan kita tekuni sangat penting.

 Saya hanya akan menyampaikan satu hal. Tentu saja pekerjaan Anda memiliki banyak aspek; salah satunya dalah menghadiahkan rasa kemuliaan kepada rakyat dan negara ini. Ini sangat penting. Satu negara akan terjebak dalam kesulitan ketika kehilangan martabatnya; ketika menjadi kacung tanpa bayaran bagi negara lain karena telah melupakan nilai dirinya. Inilah [pentingnya] kemuliaan jiwa. Bangsa yang teraniaya akan bangkit-seperti negara-negara utara Afrika dan negara-negara lain- ketika bangsanya merasa harga diri dan kemuliaan mereka dinistakan selama bertahun-tahun. Ketika bangsa-bangsa [yang teraniaya] itu bangkit maka tak ada satu pun kekuatan yang mampu menghentikannya. Anda semua tengah menyaksikannya saat ini. Ini sudah terjadi. Inilah [pentingnya] kemuliaan jiwa. Revolusitelah memberi kemuliaan kepada rakyat kita dan negara kita. [Musuh] sering kali berusaha menghantam spirit dan pikiran rakyat ini. Mereka berkata 'Anda tak akan bisa. Anda memang telah melakukan revolusi tapi Anda tak akan bisa mengatur diri sendiri. Anda tak akan bisa maju. Anda tak akan bisa menyamai langkah dunia.' Setiap kemajuan ilmiah bisa dipandang sebagai gerakan besar dan berita gembira kepada rakyat bahwa kalian mampu. Pekerjaan Anda dan prestasi Anda semua -dalam masalah nuklir- telah menghadiahkan kehormatan dan harga diri kepada bangsa ini. Inilah salah satu aspek penting dari pekerjaan Anda.

 Nilai-nilai ini tak bisa dihitung secara materi. Tentu saja dunia materialis akan menghitung semuanya dengan uang; [dalam pandangan mereka] semua nilai-nilai manusiawi akan berakhir dengan uang. [Dan], ini merupakan masalah bagi dunia materialis. Inilah yang nantinya akan menjatuhkan sistem ini. Padahal sebenarnya ada banyak hal yang sama sekali tidak bisa dinilai dengan uang. Memang, mungkin saja orang bisa jadi menyebut soal uang saat membandingkan [sesuatu]. Saya pernah pergi ke salah satu daerah di negara kita ini. Salah satu pertemuan saya di sana adalah pertemuan dengan kelompok akademik, mahasiswa, para dosen dan lainnya. Pertemuan itu sangat menawan dan penuh semangat. Salah satu dosen di sana yang juga seorang ilmuwan -saya sudah lama mengenalnya- menjadi salah satu pembicara bersama dengan beberapa dosen lainnya. Dia berusaha menarik perhatian saya dengan menyebutkan kelebihan-kelebihan daerah tersebut. Misalnya daerah itu punya kelebihan ini dan itu. Kelebihan ini, misalnya, bernilai milyaran dan memang [dana] layak untuk dibiayai dengan nilai milyaran. Saya katakan -memang saya lupa detail yang saya sampaikan saat itu- bahwa semua yang Anda sampaikan itu bersifat materi. Saya bertanya, Anda sendiri, berapa milyar nilai Anda? Apakah seorang ilmuwan dan dosen di sebuah kota, di sebuah pusat provinsi dapat dibandingkan dengan kelebihan-kelebihan materi dari sebuah provinsi? Pemikiran inilah yang benar [bahwa ada hal-hal yang tak bisa dinilai dengan uang]. Inilah manusia. Inilah kepribadian. Ada harus tahu bahwa pekerjaan yang sedang Anda lakukan adalah [suatu hal] yang penting.

 Tentu saja aspek pekerjaan [Anda] sebagaimana yang sudah saya katakan, sangat beragam. Dalam propagandanya, [musuh] berusaha mengesankan bahwa pekerjaan [Anda] ini hanya berbau ideologi. Maksudnya, tidak berhubungan dengan kepentingan rakyat dan negara. Padahal, pekerjaan Anda adalah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan kepentingan nasional. Inilah pekerjaan [di bidang] energi nuklir dan berhubungan langsung dengan kepentingan bangsa. Dalam laporan yang disampaikan oleh Bapak Dr Abbasi tadi disebutkan beberapa aspek yang berhubungan langsung dengan kepentingan nasional. Energi nuklir adalah pekerjaan yang ditujukan untuk rakyat, untuk negara dan untuk masa depan.

 Kaum arogan dunia dan mereka-mereka yang menguasai dunia -yakni negara-negara yang arogan itu- menganggap diri mereka sebagai masyarakat dunia. Padahal, yang disebut masyarakat dunia bukan mereka. Masyarakat dunia adalah semua bangsa dan negaranya masing-masing. Yang muncul sekarang adalah segelintir negara yang menyebut diri mereka sebagai masyarakat dunia. Atas nama 'masyarakat dunia' mereka mengeluarkan ketentuan, berbicara, menolak, dan menyatakan tuntutan mereka! Beberapa negara ini telah mendefenisikan kekuasaannya atas dunia lewat monopoli sains dan teknologi. Sebagian hiruk pikuk yang diciptakan oleh negara-negara ini bertujuan agar monopoli ini tidak lepas. Jika negara-negara lain bisa maju di bidang nuklir, antariksa, masalah-masalah elektronik, dalam berbagai masalah industri maka tidak ada lagi jalan bagi mereka [yang mengklaim diri sebagai masyarakat dunia] untuk menjadi pemimpin yang arogan dan congkak di dunia.

 Salah satu kejahatan terbesar yang dialami umat manusia adalah revolusi industri [yang terjadi] di dunia dalam dua atau tiga abad terakhir. Ilmu menjadi sarana untuk bertindak arogan. Inggris yang merupakan salah satu pionir revolusi industri memanfaatkan peluang [yang ada di tangannya] untuk mengelilingi dunia dan membelenggu banyak negara. Anda tahu sendiri bahwa di era imperialisme Inggris di anak benua India apa saja yang terjadi di kawasan yang sangat luas dan kaya ini? Bukan hanya di anak benua India. Selama masa yang panjang -lebih dari satu abad-, mereka menjajah rakyat di seluruh kawasan Asia Timur dengan menggunakan sains yang mereka miliki. Bangsa-bangsa itu menderita. Betapa banyak nyawa yang melayang. Betapa banyak harapan yang musnah. Betapa banyak negara yang tertinggal. Betapa banyak negeri yang hancur. Mereka memanfaatkan ilmu untuk berbuat seperti itu. Ini adalah sebuah pengkhianatan paling besar terhadap ilmu; juga pengkhianatan terbesar terhadap kemanusiaan. Mereka ingin monopoli ini tetap bertahan dan tidak lepas. Setiap negara yang mampu mandiri dan berdiri sendiri -tanpa tiket dari mereka, tanpa izin mereka, tanpa harus berada dalam genggaman mereka mereka- di mata mereka berarti tengah berusaha merusak dominasi ini. Dan yang menggembirkan hal ini terjadi di Iran.

 Anda harus melanjutkan tugas di bidang yang penting ini. Tekuni terus pekerjaan fundamental dan besar ini dengan sangat serius. bertawakkallah kepada Allah Swt maka Allah akan menolong Anda. Potensi ada. Sumber daya manusia ada. Sumber daya alam pun tersedia. Syukurlah hari ini, wadah politik juga ada. Terkadang, ada wadah alami dan insani, tapi wadah politiknya tidak ada. [Karena] pengaruh musuh tidak mengizinkan negara ini bernafas dan tidak mengizinkan sumber daya insani dan alami teraktualisasi. [Tapi] revolusi datang dan menciptakan wadah politik ini; Anda bisa maju dan memang harus maju.

 Keributan yang sengaja mereka sebarkan bertujuan untuk menghentikan kita. Mereka tahu bahwa kita tak mengejar senjata nuklir. Mereka sudah menyadari dan mengetahuinya. Saya yakin bahwa badan-badan pengambil keputusan di negara-negara yang menghalangi kita sudah tahu bahwa kita tidak mengejar senjata nuklir. Senjata nuklir benar-benar tidak kita butuhkan. Selain itu, [jika ditinjau] dari sisi logika, teori dan fiqih, kita menganggap bahwa hal itu salah. Langkah itu kita anggap sebagai langkah yang keliru. Kita meyakini bahwa memakai senjata [nuklir] itu adalah dosa yang besar. Menyimpan senjata-senjata nuklir juga perbuatan yang sia-sia, sangat merugikan dan berbahaya. Karena itu, kita tidak akan pernah membuatnya. Musuh sudah tahu akan hal ini. Tapi mereka menekan kita dalam kasus ini dengan tujuan untuk menghentikan gerakan kita ini.

 Kita akan membuktikan kepada dunia bahwa mempunyai senjata nuklir bukan [serta-merta] memberi kita kekuatan. Karena, kekuatan-kekuatan [dunia] yang memiliki senjata nuklir, hari ini menghadapi berbagai masalah besar. Mereka [memang] berhasil menguasai dunia berkat ancaman nuklirnya. Tapi hari ini, ancaman itu tidak lagi efektif. Kita ingin mengatakan kepada dunia bahwa kita tidak mengejar senjata nuklir. Kita tidak menganggap bahwa kekuatan ada pada senjata nuklir. Kita mampu menghancurkan kekuatan yang bersandar pada senjata nuklir. Insya Allah, negara ini akan melakukannya.

 Ada satu hal lagi yang harus saya sampaikan kepada Anda. Anda semua tahu bahwa tekanan-tekanan yang mereka lakukan -sanksi, ancaman, teror dan sebagainya- merupakan indikasi akan kelemahan mereka. Tekanan ini menunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan [malah] memperkokoh dan memperkuat rakyat kita. Rakyat tahu bahwa apa yang dilakukannya itu benar; rakyat tahu bahwa mereka telah memilih jalan yang benar, dan bergerak dengan baik. Karena itu, rakyat telah membuat musuh marah dan geram.

 Gerakan ini juga bukan gerakan [di bidang] nuklir saja. Memang, hari ini alasan yang mereka kemukakan adalah isu nuklir. Mereka memboikot dengan alasan nuklir. Yang menjadi pertanyaan, berapa tahun masalah nuklir mengemuka di negara kita? Sementara, boikot sudah ada sejak 33 tahun yang lalu. Saat masalah nuklir belum mencuat, kenapa mereka memboikot kita? Masalahnya adalah masalah gesekan dan benturan melawan sebuah negara yang ingin bebas, yang tak mau berada di bawah kezaliman, yang ingin membongkar kezaliman, yang ingin bangkit menentang kekuatan zalim dan menyebarkan pesan ini ke seluruh dunia. [Dan] kita telah menyampaikannya [kepada dunia]. Insya Allah, akan lebih banyak lagi yang akan kita sampaikan. Boikot, tekanan politik dan sebagainya tak akan berpengaruh. Ketika rakyat memutuskan untuk resisten, lalu percaya kepada pertolongan Ilahi, dan yakin akan kekuatan internal serta potensi yang dimilikinya maka tak akan ada yang bisa menghalanginya.

 Nasehat saya, teruslah berusaha. Perkuatlah tekad untuk melanjutkan jalan ini di lembaga kalian, di antara semua orang yang mengemban tanggung jawab dalam pekerjaan penting ini. Pekerjaan Anda adalah pekerjaan yang besar dan penting yang insya Allah akan sangat berpengaruh bagi masa depan negara ini. Masalahnya bukan karena kita bakal mampu menggunakan industri nuklir untuk kepentingan negara. [Tapi] masalahnya adalah bahwa gerakan ini memberikan tekad dan kemauan yang kokoh kepada para pemuda di negara kita ini, kepada para ilmuwan, dan kepada seluruh rakyat di negara ini serta memperkuat resistensi mereka di jalan ini. Ini masalah yang penting. Mempertahankan resistensi rakyat dan memompa motivasi seluruh rakyat lebih penting dari sekedar manfaat dan penggunaan industri itu sendiri. Inilah pekerjaan yang sedang Anda lakukan, dan Insya Allah, Allah Swt akan membantu Anda semua.

 Kami juga mendoakan Anda sekalian. Pada saat-saat Anda membutuhkan dukungan, atau bantuan dari saya, saya pasti akan melakukannya. Kami percaya, insya Allah, Anda sekalian bisa menghilangkan berbagai rintangan yang ada di depan kalian satu persatu dan kalian akan terus maju. Insya Allah, hari esok kalian akan lebih baik dari hari sekarang.

 Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar