"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Minggu, 14 April 2013

Iran Identifikasi dan Usir Pesawat Siluman U2 Amerika Serikat


Panglima senior Pangkalan Pertahanan Udara Khatam Al-Anbiya, Brigadir Jenderal Farzad Esmaili, mengkonfirmasikan bahwa militer Iran berhasil mengidentifikasi dan mengusir sebuah pesawat mata-mata U2 milik Amerika Serikat yang berusaha memasuki wilayah udara Iran dari Laut Oman.

 
 Brigjen Esmalili, Selasa (12/3) menyatakan, sistem pertahanan udara Iran berhasil mendeteksi pesawat siluman AS itu pada 10 Februari lalu, yang segera membatalkan upayanya menyusup wilayah udara Iran setelah mendapat peringatan dari militer Republik Islam.


 "Pesawat U2 itu terbang dari barat daya Pakistan menuju timur Laut Oman dan gerakannya selalu dimonitor oleh sistem radar kami," kata Brigjen Esmaili seraya menegaskan bahwa radar Iran di Teluk Persia memberikan peringatan ketika pesawat tersebut hendak memasuki zona udara Iran di atas Laut Omat dan di barat daya Selat Hormuz.

 Pesawat U2 yang termasuk di antara salah satu pesawat siluman tercanggih di dunia itu kemungkinan bertugas untuk mengambil foto dari udara dan mengumpulkan informasi di wilayah selatan Iran.

 Sebelumnya, pada bulan November 2012, Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan bahwa militer Iran telah berhasil mengusir sebuah pesawat yang belum teridentifikasi yang melanggar zona udara Iran di atas perairan Teluk Persia. Vahidi menyatakan bahwa radar akurat Iran memonitor seluruh gerakan musuh.

 Penggagalan Misi Pengintaian "Dragon Lady"

 Secara mengejutkan, panglima senior Pangkalan Pertahanan Udara Khatam Al-Anbiya, Brigadir Jenderal Farzad Esmaili, mengkonfirmasikan bahwa militer Iran berhasil mengidentifikasi dan mengusir sebuah pesawat mata-mata U2 milik Amerika Serikat yang berusaha memasuki wilayah udara Iran dari Laut Oman.

 Brigjen Esmalili, Selasa (12/3) menyatakan, sistem pertahanan udara Iran berhasil mendeteksi pesawat siluman AS itu pada 10 Februari lalu, yang segera membatalkan upayanya menyusup wilayah udara Iran setelah mendapat peringatan dari militer Republik Islam.

 "Pesawat U2 itu terbang dari barat daya Pakistan menuju timur Laut Oman dan gerakannya selalu dimonitor oleh sistem radar kami," kata Brigjen Esmaili seraya menegaskan bahwa radar Iran di Teluk Persia memberikan peringatan ketika pesawat tersebut hendak memasuki zona udara Iran di atas Laut Omat dan di barat daya Selat Hormuz.

 Pesawat U2 yang termasuk di antara salah satu pesawat siluman tercanggih di dunia itu kemungkinan bertugas untuk mengambil foto dari udara dan mengumpulkan informasi di wilayah selatan Iran.

 Sebelumnya, pada bulan November 2012, Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan bahwa militer Iran telah berhasil mengusir sebuah pesawat yang belum teridentifikasi yang melanggar zona udara Iran di atas perairan Teluk Persia. Vahidi menyatakan bahwa radar akurat Iran memonitor seluruh gerakan musuh.

 Lebih lanjut Emaili menjelaskan, "Setelah menerima peringatan, pesawat tersebut merespon dan segera menjauh dari perbatasan dan kami menyaksikan pesawat tersebut menjauh dari perbatasan Iran."

 Sejarah Dragon Lady

 Pesawat Lockheed U-2 atau yang dikenal dengan Dragon Lady itu adalah sebuah pesawat pengintai yang dapat terbang pada altitude tinggi. Pesawat tersebut saat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, akan tetapi sebelumnya, Dragon Lady merupakan sarana pengintai dan pengumpul infromasi yang paling diandalkan oleh Dinas Rahasia Amerika (CIA), pesawat ini dengan sistem mutakhir yang dimilikinya, mampu terbang hingga di ketinggian 70 ribu kaki, dan dapat menjalankan operasi selama 24 jam dalam kondisi cuaca apapun.

 Selain memiliki fungsi militer dan pengintaian, Dragon Lady juga dapat digunakan untuk riset komunikasi dan pengaturan satelit.

 Tipe pertama pesawat ini diproduksi pada era Perang Dingin. Kala itu, Lockheed U-2 telah menjalankan berbagai misi selama berjam-jam di atas langit Uni Soviet, Cina, Vietnam Utara dan Kuba untuk mengumpulkan informasi.

 U-2 telah mengalami upgrade berulangkali dan termasuk di antara segelintir pesawat yang memiliki berbagai kemampuan dan telah digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat selama lebih dari 50 tahun. Angkatan Udara Amerika Serikat menggunakan Dragon Lady dalam perang di Irak, Afghanistan dan juga untuk membantu operasi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

 Tipe pertama pesawat U-2 pernah terdeteksi sistem radar Uni Soviet. Sejak peristiwa itu, Amerika Serikat melakukan sejumlah perubahan pada pesawat tersebut yang pada akhirnya diproduksi tipe TR-1 yang memiliki kemampuan anti-radar.

 Pesawat TR-1 hanya untuk satu pilot dan mengalami perubahan besar termasuk pada mesin pesawat yang menggunakan motor jet F-118 General Electric menggantikan motor J57 Pratt & Whitney yang terpasang pada model sebelumnya.

 Daya terbang TR-1 ditingkatkan dan sedemikian tinggi sehingga pilotnya harus mengenakan baji khusus astronot. Selain menjamin suplai oksigen, baju tersebut juga menjaga tekanan udara pada ketinggian ekstrim. Kemampuan terbang pada ketinggi hingga ribuan kaki semakin sulit mendeteksi pesawat tersebut.

 Pesawat ini memiliki berbagai sensor untuk operasi pengintaian. Sensor-sensor itu terpasang di berbagai bagian pesawat termasuk pada moncong, belakang kabin pilot, sayap dan badan pesawat.

 U-2 atau Dragon Lady dapat mengumpulkan sinyal, pengambilan foto dan pengabilan sampel udara. Sensor visual pesawat ini mampu merekam foto, video, gambar-gambar elektro optic dan foto-foto radar. U-2 dapat menggunakan jaringan data yang berada dalam radius jarak pandang maupun di luar radius jarak pandang.

 Salah satu instrumen yang paling luar biasa dalam versi terbaru dari U-2 adalah kamera video Sony yang menonjol yang berfungsi sebagai pengganti perangkat viewsight optik di bagian bawah pesawat untuk mengambil gambaran akurat dari wilayah di bawah pesawat langsung di bawah pesawat khususnya ketika mendarat

 Sebelum diserahkan kepada Angkatan Udara dan Laut Amerika Serikat, pesawat U-2 digunakan oleh CIA. Proyek Dragon Lady pada masa itu adalah proyek ultra-rahasia sehingga para pilot yang akan menerbangkan pesawat tersebut harus mengundurkan diri dari posisinya di Angkatan Udara Amerika Serikat dan direkrut CIA sebagai warga sipil. Setiap pesawat memiliki nomor serial khusus yang berkaitan langsung dengan catatan atau dokumen rahasia dalam arsip CIA.

 Pesawat U-2 digunakan dalam operasi NATO ke Libya. Dalam operasi tersebut, U-2 bertugas menjaga informasi dari zona larangan terbang.

 Setelah beraktivitas selama 50 tahun di jajaran armada udara Amerika Serikat menurut rencana U-2 akan dimuseumkan pada tahun 2012. Akan tetapi, mengingat kemampuan dan belum pesawat pengganti yang tepat untuk mengisi kekosongan, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat memutuskan untuk memperpanjang masa tugas U-2 "Dragon Lady" hingga tahun 2014.

 (irib.ir)

1 komentar: