Pesawat pengintai RQ-170, atau Sentinel, atau
yang disebut dengan Beast of Kandahar, terperangkap dalam jebakan sistem
pertahanan elektronik udara Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran . Kontrol
pesawat tersebut berhasil direbut dari tangan militer Amerika Serikat dan
sukses didaratkan dengan tingkat kerusakan minimum.
Sepekan berlalu setelah
kesuksesan ini, para pejabat Amerika masih kaget dan cemas akan kemampuan hebat
militer Iran .
Karena pesawat RQ-170 merupakan pesawat tanpa awak Amerika paling canggih yang
ada selama ini.
RQ-170 memiliki berat sekitar 3850 kilogram
dan daya jelajahnya hingga 1500 kilometer. Satu dari tugas penting pesawat ini
adalah mematikan sistem radar dan komunikasi musuh. Badan pesawat ini dibuat
dari bahan khusus yang mampu membuatnya tidak dapat dideteksi oleh radar.
Mesinnya dibuat dengan teknologi modern dan komplek, sehingga mampu membuatnya
terus menerus di udara hingga beberapa hari.
Pesawat RQ-170 dapat terbang dengan pelbagai
kecepatan yang telah diatur dan bahkan bisa tetap berada di udara tanpa
bergerak. Pesawat mata-mata AS ini memiliki kamera dan antena pengirim canggih.
Pesawat ini mampu merekam gambar hingga radius 250 kilometer dan mengirimkannya
ke pusat komando. Gambar yang diambil sangat jelas, sekalipun dari jarak yang
amat jauh. Saking canggihnya pesawat ini, pemerintah Amerika tidak
memberikannya kepada Pentagon dan hanya beberapa unit yang diserahkan kepada
Dinas Rahasia Amerika (CIA).
Begitu diumumkan bahwa pesawat ini telah
dikontrol dan direbut oleh Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran di kedalaman
250 kilometer teritorial Iran, sebagian media Amerika bahkan memberikan
kemungkinan akan ada aksi militer AS untuk mengambilnya kembali atau
menghancurkannya. Langkah itu harus dilakukan guna mencegah terungkapnya
teknologi canggih yang ada pada pesawat ini. Namun pada akhirnya diberitakan
bahwa para pejabat Gedung Putih akhirnya memilih tidak melakukan aksi apapun,
mengingat mereka tidak dapat memprediksi reaksi yang akan dilakukan Iran .
Reaksi Barack Obama, Presiden Amerika dan
Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Amerika pada akhirnya mereaksi direbutnya
kontrol pesawat RQ-170 oleh Iran dan meminta agar Iran sudi menyerahkan pesawat
itu. Pernyataan ini membuktikan pekerjaan besar yang telah dilakukan oleh para
pakar perang elektronik Angkatan Bersenjata Iran dalam mengontrol dan mengambil
pesawat itu. Dengan mengetahui informasi mengenai pesawat canggih ini, dapat
diketahui seberapa besar kekuatan satuan perang elektronik Amerika dalam perang
cyber.
Para pakar militer Iran di bidang elektronik dan
komputer dalam operasi mengambil kontrol pesawat RQ-170 ini pada awalnya
memutuskan hubungan pesawat ini dengan pangkalan Amerika. Pesawat mata-mata
canggih AS ini punya dua sistem otomatis saat menghadapi masalah; pertama
secara otomatis kembali ke pangkalannya dan kedua, menghancurkan dirinya
sendiri. Di sini, para pakar perang elektronik Iran pada tahap kedua mematikan
sistem penghancur dirinya sendiri. Sementara pada tahap ketiga mengontrol
pesawat ini hingga ke darat dengan kerusakan yang sangat minim. Pada tahap
akhir, melindungi informasi yang dimiliki pesawat in. Karena seketika hubungan
dengan komando terputus, pesawat ini punya sistem otomatis untuk menghapus
segala informasi yang ada padanya.
Operasi menguasai pesawat mata-mata RQ-170
menunjukkan kesiapan penuh Iran
dalam perang elektronik dengan Amerika. Sementara Gedung Putih dalam beberapa
waktu belakangan menebar ancaman perang elektronik untuk mematikan persenjataan
militer dan instalasi-instalasi industri Iran . Sebelumnya, Amerika telah
memulai perang cyber terhadap Iran
dengan menyebarkan virus Stuxnet guna menghentikan aktivitas reaktor nuklir
Bushehr. Tapi dalam perang cyber ini para pakar Iran berhasil mengalahkan Amerika
dan membuat malu Gedung Putih.
Pemerintah Amerika dan sekutunya hingga saat
ini menganggap remeh kemampuan pemerintah Iran di bidang perang elektronik.
Namun operasi mengontrol pesawat canggih RQ-170 menjadi bukti bahwa Iran juga
sangat maju dalam perang elektronik. Karena operasi pelik semacam ini
membutuhkan radar canggih dan super komputer untuk membuka sandi-sandi. Artinya , Iran
telah memiliki radar modern dan super komputer yang mampu membuka kode-kode
keamanan dan sensitif pesawat RQ-170.
Melacak, mengontrol, mengarahkan dan pada
akhirnya menurunkan pesawat canggih Amerika RQ-170 tanpa banyak kerusakan
merupakan keberhasilan Iran
dan capaian besar. Tentu saja apa didemonstrasikan militer Iran baru
sebagian dari kemampuannya. Menurut para pakar masalah strategis, kemajuan di
bidang elektronik dan cyber penentu perang militer di masa depan. Kontrol Iran atas
pesawat canggih AS, RQ-170 jelas-jelas membuat Amerika dan sekutunya
kebingungan.
Republik Islam Iran yang selama ini diembargo
sedemikian rupa pada akhirnya mampu mengontrol pesawat mata-mata paling canggih
AS. Kenyataan ini membuat mereka terbuka matanya betapa Iran telah
mengalami kemajuan luar biasa di bidang ini. Hal ini yang membuat para pejabat
politik dan militer Washington
dan sekutu Amerika menjadi sangat cemas. Sekaitan dengan hal ini, Brigjend
Salami, Wakil Pasdaran Iran
menjelaskan bagaimana cara mengontrol pesawat RQ-170 dan hal ini menghilangkan
banyak ketidakjelasan selama ini. Penjelasan itu menjadi bukti kuat akan
kemampuan Iran
dalam perang elektronik.
Mengenai cara mengontrol pesawat mata-mata
Amerika ini, Brigjend Salami mengatakan, " Pesawat ini dikontrol oleh
sistem sekunder. Ini sebuah teka-teki yang harus dipikirkan oleh Amerika dan
yang lain." Urgensi masalah ini dapat dilihat dari penyusupan terpisah Iran terhadap sistem kontrol pesawat ini di
pangkalan militer sebagai contoh nyata kemampuan elektronik Iran . Surat kabar The Nation dalam sebuah laporannya di bidang
ini menulis, intelijen Iran
mengawasi terbangnya pesawat-pesawat Amerika yang terbang di atas Pakistan dan Afghanistan dengan ketelitian luar
biasa. Para pemuda Iran
berlatih keras tanpa kenal lelah hingga meraih kemampuan melakukan operasi ini.
The Nation menulis, ketika Iran mampu
menyusup ke sistem informasi Amerika, dengan mudah mereka menguasainya.
Menyusupi sistem software Israel
sangat mudah bagi Iran .
Terlebih lagi sistem Israel
telah berkali-kali disusupi oleh Hizbullah. Ditambahkan lagi, Iran dengan
mudah menyusup ke dalam sistem komputer Eropa dan Amerika. Harus dikatakan juga
bahwa ketika sistem yang dipakai pada satelit, radar dan rudal lebih mudah
ketimbang yang dipakai pesawat RQ-170, maka dengan mudah Iran akan
menguasai semua itu. Kepada pemerintah Pakistan ,
penulis koran The Nation menulis, Pakistan
harus belajar dari Iran
bagaimana menghadapi musuh dan memperlakukannya. Iran mengontrol pesawat mata-mata
Amerika dalam waktu yang tepat.
Fakta-Fakta Pasca Pemecahan Sandi Sentinel
oleh Iran
Panglima Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi
Islam Iran (Pasdaran), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Senin (10/12/2012)
mengkonfirmasikan pemecahan seluruh sandi pesawat tanpa awak RQ170 "Sentinel".
Pesawat tanpa awak siluman itu ditangkap
pasukan pasdaran Iran
tahun lalu. Anti-radar bukan satu-satunya keunggulan pesawat ini, masih banyak
teknologi canggih lain yang terpasang di dalamnya.
Hajizadeh mengatakan, motor pesawat ini dan
sistem pemanasnya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
perbedaan suhu dan oleh karena itu pesawat ini tidak terdeteksi radar.
Seraya menyinggung komunikasi konstan pesawat
ini dengan sistem satelit, Hajizadeh menegaskan, pada bagian suara pesawat ini,
digunakan sistem yang membuatnya sulit terdeteksi oleh sensor suara, sementara
dalam teknologi pewarnaan, ketika pesawat ini terbang dan mencapai ketinggian
tertentu, maka pesawat ini sudah tidak dapat dilihat.
Sentinel tidak mengeluarkan asap ketika
terbang dan seluruh sensor yang terpasang di pesawat ini berkerja secara
spektrum yang dapat mendeteksi tipe dan bahkan bentuk fisik benda-benda di
darat melalui refleksi gelombang.
Sebagai contoh, RQ170 dapat mendeteksi sebuah
tank dalam kamuflase. Pesawat ini bahkan dapat mendeteksi jenis tanah dan
kedalaman air.
Seraya menekankan bahwa sandi di seluruh
sistem dan hardware pada Sentinel telah dipecahkan dan seluruh informasi di
dalamnya juga telah terekstraksi, Hajizadeh mengatakan, "Tidak ada satu
hal pun yang tidak kami ketahui dalam pesawat ini dan secara bertahap kami juga
mengetahui kemana saja pesawat ini pergi.
Menurut pejabat Pasdaran ini, sebelum pilpres
Amerika Serikat, orang-orang Zionis bertemu dengan Obama dan mereka mengkritik
Presiden AS karena pasif terhadap masalah nuklir Iran, akan tetapi Obama
mengatakan kepada mereka bahwa misi RQ170 adalah untuk mengawasi instalasi
nuklir Iran dan Washington telah mengeluarkan dana besar untuk program ini.
"Sekarang kami telah menguras seluruh
informasi darinya dan diketahui bahwa misi pesawat ini tidak ada kaitannya
dengan nuklir Iran ,"
katanya.
"Ini membuktikan bahwa masalah nuklir Iran hanya
dijadikan alasan oleh Barat."
Menjawab pertanyaan tentang proses penangkapan
RQ170, Hajizadeh mengatakan, "Kami tidak bisa menyebutkan sejumlah masalah
dalam hal ini dan Amerika Serikat untuk sementara harus menanti untuk memahami
masalah ini."
Ditanya tentang bagian bawah RQ170 yang rusak,
Hajizadeh mengatakan, "Dari sisi ketebalan pesawat ini sedemikian tipis
sehingga jika dilihat secara horizontal tampak seperti garis, dan ini merupakan
salah satu kriteria pesawat anti-radar."
"Di bagian bawah pesawat ini hanya ada
ruang untuk rodanya dan karena mendarat di gurun rodanya rusak, akan tetapi
bagian bawahnya tidak rusak dan hal ini juga diketahui oleh orang-orang
Amerika."
Komponen dan sistem pesawat ini ketika dalam
misi muncul seperti teleskop di bagian bawah dan setelah misi, semuanya kembali
ke dalam.
"Di masa mendatang, jika tidak ada
masalah-masalah rahasia, kemungkinan akan kami tunjukkan foto-foto lain dari
pesawat ini berikut kompenennya."
Seraya menegaskan bahwa dengan penangkapan
pesawat tanpa awak ini maka Iran memiliki teknologi canggih pesawat tanpa awak
dan sistem spionase, serta mengatakan, "Bahwa sekarang kami hanya akan
melakukan reverse-engineering saja, merupakan sebuah pembahasan mendasar dan
kami berusaha untuk menggunakan teknologi dalam pesawat ini secara maksimal,
meski demikian indigenisasi sebagian teknologinya dapat menelan waktu tahunan
karena sistem ini juga dimiliki banyak negara maju."
Panglima Angkatan Udara Pasdaran ini menepis
isu bahwa pesawat tanpa awak Ayub yang dimiliki Hizbullah menggunakan komponen
dan teknologi RQ170 dan mengatakan, "Pesawat tanpa Ayub diproduksi 10
tahun lalu di Iran
dan membuktikan bahwa kami telah memiliki teknologi ini sejak kala itu."
"Radar-radar
Israel tidak dapat
mendeteksi pesawat tanpa awak Ayub. Melalui pemilihan jalur, target dan waktu
pengumumannya, Hizbullah mengacu target lain dan mengetahui bahwa pesawat ini
dalam perjalanannya akan terdeteksi, akan tetapi mereka mengacu target lain dan
mereka telah mencapainya."
Menyinggung penangkapan pesawat tanpa awak
ScanEagle, Hajizadeh menjelaskan, "Kami memiliki pesawat tanpa awak tipe
ini atau dari tipe Shadow buatan Amerika yang sebagiannya jatuh karena
kerusakan teknis dan sebagian lain terjebak sistem kami termasuk di antaranya
ScanEagle, dan sekarang banyak pesawat tanpa awak seperti ini yang telah
diproduksi di dalam negeri, dan penangkapannya bukan hal yang baru bagi
kami."
"Amerika Serikat mengetahui dengan baik
kemampuan kami. Ketika pesawat tanpa awak mereka jadi sasaran serangan jet-jet
tempur kami di atas wilayah Teluk Persia , Amerika menunjukkan sikap
merendahkan dengan menyatakan bahwa pesawat tersebut tidak dipasang sistem
roket.
Media Barat Akhirnya Akui Keberhasilan Iran Pecahkan
Sandi RQ170
Sejumlah media Barat akhirnya terpaksa
mengakui kemampuan Iran
untuk memecah sandi data pada pesawat tanpa awak siluman RQ170 atau Sentinel
milik Amerika Serikat yang berhasil diciduk oleh militer Iran .
FNA (7/2/2013) melaporkan, muncul berbagai
reaksi di media massa Barat pasca perilisan
salah satu rekaman video yang berhasil dipecahkan Iran dari memori RQ170.
John Reid, penulis ternama di Foreign Policy
dalam artikelnya mencatat bahwa pada tahap pertama dirinya menyangsikan rekaman
video tersebut, namun semakin lama diperhatikan dengan lebih teliti, video itu
mengikis keraguannya. Reid lantas mengemukakan berbagai dalih teknis terkait
pernyataannya itu.
Dikatakannya bahwa Iran memang telah berhasil mengorek
seluruh informasi dari pesawat tanpa awak mutakhir AS yang konon sandinya sulit
dipecahkan.
Di lain pihak CNN, mereaksi video tersebut
dengan mengemukakan berbagai keraguan dan mengklaim tidak dapat memberikan
pendapat dalam hal ini. CNN juga menyatakan tidak berhasil mengorek opini para
pakar di Pentagon terkait video tersebut.
Russia Today dalam laporannya menyebutkan, Iran telah
memberikan bukti-bukti kongkret soal keberhasilannya memecah sandi pada pesawat
RQ170. Pengakuan serupa juga dikemukakan oleh Businnes Insider.
http://indonesian.irib.ir/video/-/asset_publisher/u4iO/content/video-rekaman-rq170-berhasil-dibongkar-iran?
http://indonesian.irib.ir/video/-/asset_publisher/u4iO/content/video-shekar-tabas-mengulas-proses-penangkapan-pesawat-tak-berawak-rq-170-sentinel-as?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar