Mall, supermarket dan pusat hiburan elite dihiasi dengan pernik-pernik yang serba pink dan biru muda, dengan ragam bentuk mulai dari pita, bantal berbentuk hati, boneka panda, atau rangkaian bunga.
Anehnya, kalangan Barat sendiri mempertanyakan akar historisnya. Sebagian mengakaitkannya dengan kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Sebagian menganggapnya sebagai sebuah hari raya Katolik Roma yang berasal dari artikel Santo Valentinus.
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern
Masih menurut Catholic Encyclopaedia, koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Konon, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.
Pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, beredar kepercayaan bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS), sebagaimana dikutip Wikipedia, memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat Valentine Day menjadi hari raya terbesar kedua setelah
Pada tahun 1969 hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Valentine Day
Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari
Sejak itulah tradisi perayaan Valentine Day mendunia dan menrejang tradisi dan budaya serta agama di
Di Indonesia, budaya yang berbasis dari teologi Kristen ini disambut dan dirayakan tidak hanya oleh kalangan Kristen, namun dirayakan oleh sebagian umat Islam, terutama oleh kalangan modern lapisan ekonomi menengah ke atas. Beberapa tahun terakhir peryaan hariValentina ini makin semarak berkat globalisasi yang kian tak terbendung yang menciptakan pergesaran nilai dan perubahan orientasi
Menurut rumor yang sangat santer, pada hari itu, gerbang susila dan moral agama, yang sebelumnya sudah terbuka, dibuka lebih lebar. Banyak gadis, termasuk di sejumlah
Islam tentu tidak menentang orang bergembira apalagi berbagi kado kepada orang yang amat dicintai, bahkan menganggap setiap hari, sebagai hari cinta. Namun prilaku ‘latah’ meniru tradisi bangsa lain, apalagi akar sejarahnya tidak jelas sungguh bertentangan sikap ‘menghormati diri sendiri’ yang sangat ditekankan dalam akhlak, sebagaimana diajarkan oleh Nabi. Allah melarang kita bertindak latah dalam firman_nya, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawaban (QS Al Isra' : 36)”
Di tengah situasi negeri yang sangat murung ini, saling berbagi kado antar orang kaya tentu akan terasa lebih menyakitkan. Bukankah lebih bijak bila biaya asesoris yang mewah dan mubazir itu dijadikan sebagai dana sumbangan untuk korban banjir yang menggigil kedinginan? Tentu warga di bantaran sungai Ciliwung mengutamakan nasi bungkus ketimbang bantal pink yang berlambang hati. “Jangan baca puisi di hadapan orang yang lapar,” kata pepatah.
(Wisdom of Success)
Ikuti quote dan catatan inspiratif setiap hari di halaman Muhsin Labib Wisdom Of Success (ML WOS) klik LIKE/SUKA
https://www.facebook.com/bijakdansukses dan FOLLOW https://twitter.com/MLWOS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar