Dalam upaya meningkatkan volume perdagangan bilateral Indonesia-Iran yang saat ini mengalami penurunan signifikan, perlu segera dibentuk Joint Business Council sebagai roda pendorong.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara delegasi pengusaha Indonesia yang dipimpin oleh Dr. Ir. Fadhel Muhammad, anggota Dewan Penasehat KADIN Indonesia dengan Duta Besar Dr. Ir. Seyed Mehdi Miraboutalebi, Wakil Presiden Iranian Chamber of Commerce, Industries and Mines (ICCIM) di Tehran, 6 Februari 2013. Turut hadir pada pertemuan tersebut KUAI KBRI, Fauzi Bustami.
Kedua pihak pada intinya sepakat besarnya potensi kerjasama yang dapat dilakukan oleh kedua pihak.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, Dubes Miraboutalebi juga menyampaikan concern terkait kurang seriusnya dunia usaha Indonesia dalam membina hubungan perdagangan dengan Iran, mengingat dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, Iran telah mengirimkan lebih dari 7 delegasi yang terdiri lebih dari 350 pengusaha ke Indonesia, namun tidak satupun delegasi pengusaha Indonesia yang berkunjung ke Iran.
Menanggapi pernyataan tersebut, Fadhel Muhammad menjanjikan bahwa pada April 2013, KADIN Indonesia akan mengorganisir kunjungan delegasi pengusaha Indonesia ke Iran untuk mencari terobosan dalam peningkatan hubungan perdagangan.
Tercatat volume perdagangan Indonesia-Iran pada periode Januari-Oktober 2012 mengalami penurunan signifikan dibanding periode yang sama tahun 2011, yaitu sebesar USD 1,199.880 miliar dari total USD 1,730.027 miliar. Dari data tersebut, tercatat baik ekspor maupun impor
Berbagai pemberitaan internasional (barat) mengenai Iran, tekanan sanksi unilateral yang semakin intensif serta sulitnya transaksi finansial langsung, telah menjadi faktor yang men-discourage para pelaku usaha Indonesia untuk menjalin hubungan dagang dengan mitranya dari Iran. Hal-hal tersebut pada gilirannya menjadi faktor penting dalam penurunan nilai volume perdagangan tahun 2012
(indonesian-embassy.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar