Revolusi Islam Iran merupakan salah satu peristiwa paling penting dan fenomenal di era sekarang. Karena itu musuh lokal dan asing yang tidak menginginkan kemenangan dan kesinambungan revolusi hingga kini terus menciptakan banyak kendala untuk menghambat laju Republik Islam Iran. Meski demikian, kebangkitan Islam rakyat Iran sudah lebih dari tiga dekade dan terus bernafas dengan kekuatan dan kedigdayaan.
Salah satu
pertanyaan penting adalah bagaimana Revolusi Islam Iran hingga kini mampu mengatasi
berbagai masalah dan kendala yang sebagiannya tergolong besar dan rumit? Dengan
kata lain, faktor-faktor dan kapasitas apa saja yang terdapat dalam revolusi
ini hingga mampu menghadapi berbagai tantangan?
Di antara kapasitas paling penting Revolusi Islam Iran dalam menghadapi berbagai konspirasi musuh
dikarenakan basis massa
revolusi tersebut. Rakyat Iran
aktif dalam berbagai arena revolusi dan telah mempersembahkan banyak pahlawan
demi kemenangan revolusi. Untuk itu, rakyat Iran menilai revolusi dan sistem
yang melandasinya adalah milik mereka dan berupaya maksimal untuk menjaga
kelanjutannya.
Persatuan dan kesatuan bangsa juga faktor lain
dalam memajukan cita-cita revolusi. Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam
Khomeini ra senantiasa mewasiatkan kesatuan dan persatuan rakyat dalam membela
revolusi meski mereka berbeda pendapat dalam masalah-masalah parsial. Sepanjang
perjalanan revolusi, persatuan dan kesatuan ini semakin aktual hingga mampu
mengatasi berbagai hambatan.
Persatuan yang disertai pengetahuan dan kewaspadaan
rakyat Iran
telah melahirkan kapasitas besar dalam menghadapi krisis internal dan
konspirasi asing. Sepanjang perjalanan revolusi, bangsa Iran
membuktikan diri bahwa mereka mengenal taktik dan skenario jahat musuh dan juga
mengetahui dengan baik cara mengatasinya.
Dalam hal ini, pengetahuan dan kearifan rakyat
merupakan masalah mendasar, namun bimbingan pemimpin revolusi dalam
memberdayakan dan mengarahkan masyarakat memainkan peran penting, sebab rakyat Iran menilai
pemimpin revolusi sebagai tokoh yang bijak dan dapat dipercaya. Mereka juga
melihat pemimpin revolusi sebagai figur yang mengetahui problema negara dan
akan berupaya maksimal untuk memajukan Revolusi Islam Iran.
Ideologi Islam bangsa Iran juga berperan signifikan dalam
mendukung revolusi Islam. Perang melawan kezaliman merupakan kriteria penting
agama Islam dan bangsa Iran
menemukan manifestasi itu dalam kebangkitan Imam Husein as dan sahabatnya
menentang kezaliman dan kerusakan pemerintahan Yazid bin Muawiyah. Revolusi
Imam Husein as merupakan teladan kebangkitan bangsa Iran dalam melawan rezim despotik
Syah dan pendukungnya.
Kebangkitan itu kini juga menjadi inspirasi rakyat Iran dalam
menghadapi sistem hegemoni dan mendorong mereka untuk mendukung umat Islam di
seluruh dunia dalam memerangi penindasan dan pendudukan. Menurut keyakinan umat
Islam, dunia akan bebas dari kezaliman dan diskriminasi bersamaan dengan
kebangkitan Imam Mahdi as. Keyakinan ini mendorong rakyat Iran menjaga
revolusinya sebagai persiapan kebangkitan besar Imam Mahdi as.
Faktor-faktor tersebut menjadikan bangsa Iran sebagai
bangsa revolusioner, solid, waspada, penuh semangat, cinta revolusi dan siap
menjaganya. Selama delapan tahun perang yang dipaksakan rezim Saddam Hussein
dan sekutunya, bangsa Iran
dengan baik membuktikan kesetiaan mereka terhadap revolusi. Pada tahun-tahun
yang sulit itu, ratusan ribu pemuda atas perintah Imam Khomeini ra terjun ke medan perang untuk membela revolusi dan Iran.
Di luar medan perang,
bangsa Iran juga menanggung
segala bentuk kesulitan dan kekurangan, namun pantang menyerah dalam membela
cita-cita revolusi dan kedaulatan Iran. Setiap kali Revolusi Islam
membutuhkan kehadiran dan partisipasi warga, mereka selalu siap dan waspada.
Dalam setiap peringatan ulang tahun kemenangan Revolusi Islam Iran, bangsa Iran selalu menggelar aksi turun ke
jalan-jalan dan membuktikan kesetiaan mereka dalam membela revolusi.
Partisipasi rakyat dalam berbagai pemilu pasca kemenangan revolusi adalah bukti
kesetiaan dan kesiapan mereka dalam menjaga revolusi. Sebagaimana dalam pemilu
presiden Juni lalu, sekitar 85 persen pemilik hak suara ikut dalam pesta
demokrasi itu.
Di antara kriteria sistem Republik Islam Iran dibanding sistem-sistem lain adalah posisi
dan peran istimewa Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran. Dalam
sistem ini, rahbar atau wali fakih adalah pakar agama Islam, figur yang adil,
bertaqwa dan ahli manajemen. Secara undang-undang, rahbar merupakan posisi
pertama dalam sistem Republik Islam Iran dan mengemban sejumlah
tanggung jawab penting.
Dari sisi lain, wali fakih sebagai posisi religius
menjalin interaksi dengan warga secara agamis, spiritualis dan penuh kasih
sayang. Oleh karena itu, kepemimpinan dalam sistem Republik Islam Iran memiliki
kedudukan istimewa. Keistimewaan kedudukan ini tampak jelas selama proses
kemenangan Revolusi Islam. Pemimpin Revolusi Islam, Imam Khomeini ra adalah
figur yang mendapat kepercayaan penuh warga dan kebangkitan rakyat hingga
mencapai kemenangan terbentuk berkat kejeniusan imam.
Peran Rahbar dalam menghadapi berbagai tantangan
pasca revolusi senantiasa menjadi pusat perhatian. Beberapa konspirasi berupa
kudeta dan pemberontakan yang dimotori dari luar berhasil digagalkan berkat
kewaspadaan Rahbar dan kesigapan rakyat.
Setelah kemenangan revolusi, Iran selalu
menghadapi berbagai ancaman dari AS termasuk embargo ekonomi dan serangan
militer. Namun Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatollah
Al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjawab ancaman itu dengan penuh keberanian dan
kepemimpinan dan selalu menegaskan sikap revolusi.
Serangan AS ke Irak dan Afghanistan sebagai dua negara tetangga Iran merupakan
ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas negara Islam ini. Namun Rahbar
dengan manajemen handal di bidang politik luar negeri berhasil mencegah
terealisasinya konspirasi anti-bangsa Iran. Kini Republik Islam Iran
selain tidak menghadapi gangguan akibat pendudukan Irak dan Afghanistan, tapi
menurut mayoritas pengamat, peristiwa tersebut berhasil dijadikan peluang untuk
membantu menyelesaikan krisis di negara tetangganya itu dan membuktikan
posisinya di kawasan.
Kemajuan sains dan teknologi senantiasa menjadi
faktor untuk meningkatkan kemampuan nasional dan pertahanan dalam menghadapi
ancaman musuh. Oleh sebab itu, Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei selalu
menegaskan peningkatan level ilmiah negara dalam mengembangkan sains dan
teknologi. Berdasarkan perspektif cemerlang ini, Iran kini meraih kemajuan pesat di
bidang teknologi Nano, medis, kloning, satelit, industri rudal dan peralatan
pertahanan dan bidang-bidang industri penting lainnya. Tanpa ragu, keberhasilan
Iran
mencapai teknologi nuklir damai di tengah tekanan politik dan ekonomi Barat
juga hasil dukungan Rahbar.
Konspirasi anti-Revolusi Islam terbaru Barat adalah
perang lunak dan lagi-lagi berhasil digagalkan berkat kewaspadaan Rahbar dan
rakyat Iran.
Skenario busuk itu dilancarkan setelah pelaksanaan pemilu presiden pada Juni
lalu dengan dalih kecurangan dalam pemilu. Mendengar itu, Ayatollah Al-Udzma
Sayid Ali Khamenei langsung mengeluarkan perintah menangani masalah tersebut
dalam koridor undang-undang. Di pihak lain, Rahbar membongkar skenario busuk
itu di tengah propaganda luas Barat khususnya AS dan Inggris. Beliau menyerukan
bangsa Iran
untuk mewaspadai perang lunak musuh dan politik pecah belah Barat.
Faktor lain yang berhasil mencegah lahirnya krisis
adalah Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Islam Iran. Dalam UUD secara jelas
ditetapkan tugas-tugas lembaga negara dan hubungannya satu sama lain.
Berdasarkan UUD, aturan-aturan Republik Islam Iran harus sesuai dengan syariat
Islam dan Dewan Pengawal UUD dibentuk untuk memastikan hal tersebut. Selain
itu, dibentuk Dewan Penentu Kebijakan Negara untuk menyelesaikan
sengketa-sengketa legislatif dengan Dewan Pengawal UUD.
Dalam UUD Republik Islam Iran, Rahbar atau Wali Fakih
merupakan rujukan tertinggi untuk menyelesaikan perselisihan, menciptakan
koordinasi di antara lembaga negara dan menentukan kebijakan umum negara. Oleh
sebab itu, undang-undang komprehensif ini menawarkan solusi legal untuk
menyelesaikan barbagai masalah dan krisis.
Revolusi Islam Iran hingga kini berhasil melewati
berbagai konspirasi dan hambatan. Memperhatikan esensi mencari keadilan dan
memerangi kezaliman dalam revolusi ini, maka dapat dipastikan
konspirasi-konspirasi musuh akan berlanjut. Kapasitas besar Republik Islam Iran termasuk
bimbingan Rahbar, partisipasi rakyat dan implementasi UUD juga akan mengatasi
berbagai skenario busuk musuh dan masalah internal.
(IRIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar