Sejumlah ulama dan cendekiawan Syiah dan Sunni dari berbagai negara dunia pada hari Ahad (27/1) menghadiri pembukaan Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-26 di Tehran.
Konferensi itu akan digelar sampai Senin (28/1) untuk membahas masalah persatuan di antara umat Islam dan isu-isu aktual di dunia Muslim. Press TV melaporkan.
Selama hari pertama pertemuan, para pembicara menyoroti urgensi meningkatkan persatuan di kalangan umat Islam. Dalam pidatonya, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga menyerukan negara-negara Muslim untuk membangun tauhid dan keadilan.
Konferensi itu juga dikenal sebagai Pekan Persatuan Umat untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad Saw, di mana Sunni percaya bahwa beliau lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal, sedangkan Syiah meyakini bahwa Rasul Saw lahir pada hari Jumat, 17 Rabiul Awal.
(IRIB Indonesia/RM)
Menurut Kantor Berita ABNA, Konferensi Internasional Persatuan Islam ke 26 sedang terselanggara di Teheran, ibu
Presiden Republik Islam
Turut hadir dalam Konferensi Internasional Persatuan Islam yang setiap tahun diadakan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw tersebut, Ketua Majelis Tinggi Islami Irak, pejabat tinggi Pakistan, Mufti Besar Suriah, Perdana Menteri Irak, Mufti Besar Tunisia dan ulama-ulama besar dari berbagai mazhab Islam yang berbeda dari total 102 negara.
Dalam konferensi internasional persatuan Islam ke-26 ini akan dipaparkan beberapa artikel mengenai Nabi Muhammad Saw dan kesatuan identitas Islam, persatuan Islam dan cakrawala di depan, kesadaran Islam dan penyebarannya.
Selain itu, di dalam konferensi ini juga akan dilakukan pembahasan tentang cara penyebaran budaya persatuan dan pendekatan di antara umat Islam, peningkatan peran tujuan-tujuan mulia Islam dalam persatuan umat, peran undang-undang dasar negara-negara Islam dalam mengukuhkan kesatuan identitas Islam, peran cinta dan kerinduan kepada Rasulullah Saw beserta keluarga suci (Ahli Bait) beliau as dalam membentuk identitas Islam, peran wanita dalam menyebarkan budaya persatuan dan pendekatan umat Islam, dan menifestasi persatuan dalam peradaban Islam.
Begitu pula tentang peran media Barat dan gerak upaya arogansi global melawan kesadaran Islam, peran mental muqawama (perjuangan) dalam membentuk kesatuan identitas Islam, peran media dalam membudayakan persatuan, peran pemuda dalam menyebarkan kesadaran Islam, unsur-unsur identitas Islam menurut Al-Qur'an dan Sunnah, penilaian atas sikap Barat dan lembaga-lembaga internasional terhadap Nabi Muhammad Saw.
(abna.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar