"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 12 Desember 2012

Amerika Tak Pantas Jadi Anggota Dewan HAM PBB


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran meminta anggota PBB untuk menolak keanggotaan Washington dalam Dewan HAM PBB dengan mengatakan Amerika tak memenuhi syarat bergabung dalam badan internasional itu.


Ramin Mehmanparast mengatakan pada hari Sabtu (10/11/12) bahwa Iran menyeru anggota PBB, terutama negara-negara berkembang, untuk menolak keanggotaan Amerika itu dalam voting Majelis Umum 12 November mendatang. 


Menurut Ramin, Amerika tak memenuhi syarat menjadi anggota Dewan HAM PBB (UNHRC) karena Amerika merupakan negara yang paling tidak menghargai hak asasi manusia di dunia.

Mehmanparast menekankan banyak sekali pelanggaran HAM, konvensi dan perjanjian internasional yang dilakukan Washington. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran itu juga mengatakan, sesuai UU-UNHRC hanya negara-negara dengan catatan HAM bersih yang berhak bergabung dengan UNHRC. Mehmanparast menyebutkan Washington terlibat dalam berbagai pembunuhan warga sipil, penyiksaan narapidana di penjara-penjara rahasia dan kampanye anti-Islam. 

Awal pekan ini, utusan Iran untuk PBB itu mengecam pelanggaran HAM di negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Kanada dalam sidang Majelis Umum PBB pada hari Kamis (8/11/12). Utusan itu juga mengkritik pendekatan bias dan standar ganda Barat tentang HAM di negara-negara lain.


AS, Munafik Terbesar HAM di Dunia!

Seorang analis politik mengatakan, meski saat ini Amerika digambarkan sebagai juara HAM tapi sebeanrnya Amerika hidup di bawah rezim Orwellian, lapor Press TV.

"Saya pikir AS saat ini hidup di bawah rezim Orwellian yang menganggap perang adalah perdamaian, kebebasan adalah perbudakan dan kebodohan adalah kekuatan," penulis dan pakar Islam Studi, Dr Kevin Barrett mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Press TV.

Barrett mengatakan AS sudah dikenal sebagai pembela HAM sebelum serangan 11 September tahun 2001.

"Tapi sejak peristiwa 11 September dan agresi terhadap Irak, Afghanistan serta negara-negara lain, AS telah menjadi munafik terbesar dunia di bidang HAM."

Masih menurut Barret, AS telah menggunakan isu HAM sebagai senjata melawan musuh-musuhnya sejak tahun 2001. Pada realitanya, Washington saat ini tengah melanggar HAM besar-besaran. 

"Hari ini, Amerika Serikat punya Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional. Siapa saja (baik warga Amerika atau bukan) boleh disiksa atau dibunuh sesuai perintah dewan rahasia yang mengelilingi presiden."

(Islam Times)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar