Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menjelaskan bahwa demokrasi hakiki tidak dapat ditegakkan kecuali di bawah naungan komitmen bersama untuk mewujudkan keadilan, kemurnian dan kebebasan, seraya menyatakan, "Demokrasi tidak mungkin akan terwujud dengan laras senapan dan dengan berbagai pemaksaan."
IRNA (8/11)
melaporkan, dalam pidatonya di Forum Demokrasi Bali kelima menyatakan,
"Sekarang demokrasi sebagai produk terbaru manusia menjadi metode yang
dapat digunakan menuju kepemimpinan yang saleh."
Ahmadinejad
menambahkan bahwa demokrasi sedemikian atraktif sehingga sebagian orang
memandangnya sebagai puncak keberhasilan umat manusia.
"Demokrasi
telah membangkitkan banyak harapan dan telah digulirkan banyak perjuangan untuk
menjelaskan dan menegakkan demokrasi di dunia," katanya.
Presiden Iran
mengemukakan pernyataan, "Akan tetapi apakah masalah yang dihadapi
masyarakat dunia terselesaikan dan apakah kebahagiaan yang diacu, bahkan di
negara-negara pengklaim sebagai pionir demokrasi, telah tercapai?"
"Dalam
pemerintahan demokrasi sejati, para penguasa harus komitmen kepada rakyatnya
dalam menegakkan keadilan, kesucian dan kebebasan, serta mengerahkan seluruh
kapasitas bangsa untuk merealisasikan tujuan tersebut.
Di bagian lain
pernyataannya, Ahmadinejad menyinggung penjajahan terhadap bumi Palestina,
penelantaran serta penangkapan warga tak berdosa Palestina, dan menilainya
sebagai contoh nyata kolonialisme dan penindasan hak asasi manusia di dunia
modern.
"Invasi
militer dan pembunuhan di Irak, Afghanistan dan Pakistan, serta pencekikan,
penumpasan dan pelanggaran meluas kebebasan dan hak asasi manusia, terorisme,
pembangunan pangkalan militer dan intelijen negara-negara adidaya, serta
perampokan sistematis terhadap bangsa-bangsa dan keterbelakangan yang
dipaksakan terhadap mereka, juga termasuk di antara metode neo-kolonialisme dan
pelanggaran hak bangsa-bangsa," jelasnya.
Lebih lanjut
Ahmadinejad menegaskan, "Dewasa ini, pengembangan senjata yang lebih
berbahaya dari bom atom dan praktik ancaman nyata terhadap bangsa-bangsa terus
berlanjut dan ini termasuk dalam penindasan atas hak-hak manusia."
Dalam Forum
Demokrasi Bali, Ahmadinejad kembali menekankan pentingnya reformasi sistem
internasional dan mengatakan, "Metode kepemimpinan harus direvisi dan
peran rakyat di bidang kemasyarakatan harus ditingkatkan."
Ahmadinejad juga
menekankan kembali pentingnya restrukturisasi Dewan Keamanan PBB dan
lembaga-lembaga afiliasinya yang akan menguntungkan masyarakat dunia serta
partisipasi seluruh negara dalam manajemen global.
(IRIB Indonesia/MZ/RM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar