Republik Islam Iran telah menghadapi berbagai tekanan termasuk politik, keamanan, militer, ekonomi serta sanksi, dan bangsa Iran tidak saja mampu menetralisir tekanan tersebut melalui perlawanan, tetapi telah menjadi lebih kuat," kata Pemimpin.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan perlawanan bangsa Iran terhadap tekanan menyebabkan kemarahan musuh.
"Bangsa Iran
tidak pernah tunduk pada tekanan dan tidak akan pernah, dan ini adalah penyebab
kemarahan musuh," kata Ayatollah Khamenei dalam pertemuan dengan talenta
berbakat muda di ibukota Iran Tehran pada hari Rabu, 03/10/12.
"Penyebab dari semua tekanan adalah bebasnya posisi bangsa Iran dan tidak
tunduk pada sistem hegemonik," tambah Ayatullah Khamenei.
Pada awal 2012, AS dan Uni Eropa (UE) menyetujui sanksi baru terhadap minyak Iran dan sektor
keuangan. Embargo tersebut bertujuan untuk mencegah negara-negara lain membeli
minyak Iran atau
bertransaksi dengan Bank Sentral Iran .
Washington dan Uni Eropa menyatakan bahwa
larangan tersebut dimaksudkan untuk memaksa Iran untuk meninggalkan program
energi nuklirnya, yang mereka klaim sebagian dari militer.
Iran sendiri dengan tegas
membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa sebagai penandatangan Perjanjian
Non-Proliferasi nuklir dan anggota dari Badan Energi Atom Internasional , Iran
berhak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
(islamtimes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar