Kali ini Shalat Jumatnya
luar biasa, istimewa, karena diimami oleh Rahbar (Pemimpin tertinggi Negara
Republik Islam Iran .
Kedudukan Presiden Ahmadinejad adalah dibawahnya beliau. Inilah salah satu ciri
dari sistem pemerintahan Islam Iran
yang terkenal dengan nama Wilayah al Faqih nya, dimana kedudukan Ulama lebih
tinggi daripada Presiden) Ayatullah Khamenei.
Banyak sekali masyarakat Tehran
dan sekitarnya, juga masyarakat luar Tehran, perempuan laki laki, tua muda,
datang ke kampus Universitas Tehran (untuk masuk ke dalam kampus pun ketat
sekali, tidak diperbolehkan membawa HP atau alat elektronik lainnya. yang
“ngantri” ribuan. bagi mereka yang sudah tidak sabar, maka mereka gelar sendiri
sajadah di pinggir bahkan di tengah jalan raya, sehingga penuhlah jalan dengan
orang orang yang shalat berjamaah) . Karena banyaknya yang datang, kampus tidak
bisa lagi menampung jamaah shalat jumat yang berjumlah ribuan itu, akhirnya
mereka shalat di luar kampus, di jalan jalan raya sampai di taman (Park e
Laleh) yang dekat dengan lingkungan kampus, penuuuh sesak oleh jamaah, mereka
membawa koran, sajadah atau alas tikar lainnya.
Memang, kedatangan Rahbar
selalu dinanti nanti oleh kebanyakan rakyat Iran . Tak heran keamanan pun
diperketat, Polisi polisi sudah berjaga jaga sejak pukul 9 pagi di jalan jalan
utama menuju kampus Universitas Tehran, Busway yang biasa lewat didepan kampus,
jam 10 pagi sudah ditutup. Alhasil, jalanan lengang, kosong, taksi atau mobil
pribadi jalurnya dipindah ke jalur yang lain. Helikopter pun telah menari nari
dan terus menari nari sampai acara shalat jumat selesai, sekitar pukul tiga
sore.
Rakyat dibuat melek politik
Khotbah jumat dimulai sekitar pukul 11. waktuTehran , jeda waktu dari khotbah ke
pelaksanaan Shalat Jumat sekitar satu jam lebih. anda bisa bayangkan, bagaimana
dinginnya (sekarang di Iran
musim dingin, sampai nanti akhir Maret), waktu itu suhu diluar sekitar minus 5,
dingiiin sekali, tetapi tidak mengurangi kekhusyuan para jamaah.
Pemimpin agama di Iran atau di Indonesia sering disebut dengan Ustadz, tidak hanya mengerti agama an sich tetapi mengerti juga politik, inilah yang disebut dengan negara Islam, dimana tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Termasuk dalam Khotbah Jumat Rahbar kemarin yang menyinggung masalah politik dalam negeri dan politik luar negeri negara negara yang sedang berkecamuk, sepertiBahrain ,
Yaman dan Mesir. Tidak lupa, Rahbar pun menyinggung musuh musuh Iran seperti
Amerika, Israel, Inggris dan sekutunya, di tengah tengah khotbah beliau, sering
sekali jamaah shalat jumat dengan serempak tanpa ada komando berteriak; Margh
bar Zedde Velayati Faqih..!! Margh bar Omriko..!! Margh bar engilis..!! Margh
bar Monafiqina Koffar..!! Margh bar Israel ..!! yang artinya: Mampuslah
orang yang benci sistem Velayat Faqih..!!, Mampuslah Amerika..!! Mampuslah
Inggris..!! Mampuslah orang orang Munafik dan Kafir..!! Mampuslah Israel ..!!.
Bulu kuduk saya merinding, menyaksikan fenomena seperti ini, sudah dua kali saya menghadiri shalat jumat bersama Rahbar di tempat yang sama pula, dan tidak ada bedanya dengan yang lalu, tetap penuh semangat dengan musuh dan yel yel yang tetap sama pula, tidak berubah. Seperti biasa, saya mulai membayangkan kalau kejadian seperti ini, terjadi di negara saya tercinta, dimana rakyat dan pemimpinnya bersatu padu, melawan musuh yang nyata nyata akan merusak serta menghina kedaulatan negaranya. Pertolongan Allah Swt pasti lah akan datang, dan musuh pun tentunya akan ketakutan. Lihatlah seperti yang sekarang terjadi di Republik IslamIran
ini.
Khotbah jumat dimulai sekitar pukul 11. waktu
Pemimpin agama di Iran atau di Indonesia sering disebut dengan Ustadz, tidak hanya mengerti agama an sich tetapi mengerti juga politik, inilah yang disebut dengan negara Islam, dimana tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Termasuk dalam Khotbah Jumat Rahbar kemarin yang menyinggung masalah politik dalam negeri dan politik luar negeri negara negara yang sedang berkecamuk, seperti
Bulu kuduk saya merinding, menyaksikan fenomena seperti ini, sudah dua kali saya menghadiri shalat jumat bersama Rahbar di tempat yang sama pula, dan tidak ada bedanya dengan yang lalu, tetap penuh semangat dengan musuh dan yel yel yang tetap sama pula, tidak berubah. Seperti biasa, saya mulai membayangkan kalau kejadian seperti ini, terjadi di negara saya tercinta, dimana rakyat dan pemimpinnya bersatu padu, melawan musuh yang nyata nyata akan merusak serta menghina kedaulatan negaranya. Pertolongan Allah Swt pasti lah akan datang, dan musuh pun tentunya akan ketakutan. Lihatlah seperti yang sekarang terjadi di Republik Islam
Bangunan tempat Shalat Jumat di dalam Universitas Tehran, hanya untuk jamaah lelaki saja, sedangkan jamaah perempuan di samping kanan bangunan, yang merupakan jalan umum dan halaman Fak. Hukum dan Politik.
(ini merupakan sambungan dari catatan Sifa Sanjurio http://www.bersama14.blogspot.com/2012/08/di-iran-nyatanya-perempuan-indonesia.html, tetapi admin tambahkan beberapa gambar yang diambil darihttp://islamitucinta.blogspot.com/2012/01/siapa-bilang-orang-syiah-tidak-shalat.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar