"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Selasa, 18 September 2012

Unpad: Teknologi Nano Solusi Krisis Energi


Krisis energi yang melanda Indonesia menjadi tanggung jawab bersama. Kewajiban melakukan aksi hemat energi dan mencari bahan bakar alternatif mendesak untuk dilakukan.


Dalam seminar Viva Academiataf, pengajar jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, I Made Joni mengungkapkan, masalah krisis energi ini dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi nano.
Berdasarkan hasil penelitiannya yang bertajuk“Teknologi Nano untuk Mengatasi Krisis Energi,” teknologi nano merupakan teknologi yang melibatkan ukuran suatu materi dalam orde nanometer. Penggunaan materi berukuran kecil dalam sektor energi dapat membuat kinerja sebuah alat menjadi lebih optimal.

I Made mengungkapkan, krisis energi terjadi karena masyarakat lebih banyak bergantung pada bahan bakar minyak (BBM), bukan pada energi terbarukan, seperti matahari, angin, panas bumi, air, dan biomassa. Permasalahan energi di Indonesia mulai terjadi terutama setelah Indonesia pulih dari krisis ekonomi pada 1998. Kebutuhan energi yang tinggi tidak diimbangi dengan jumlah produksi.

“Mengapa menggunakan teknologi nano untuk aplikasi energi? Karena ketika kita menggunakan ukuran yang kecil, sifatnya drastis berubah. Yang mekanik menjadi lebih baik, yang optik juga semakin meningkat tingkat efisiensinya,” ujar I Made, seperti dilansir dari situs Unpad, Jumat (8/6/2012). 

Menurut I Made, teknologi nano dapat diterapkan pada seluruh sektor rantai super energi, yakni sumber energi, konversi energi, distribusi energi, penyimpan energi, dan pemanfaatan energi. Namun, dia memfokuskan penelitiannya pada pemanfaatan energi untuk pencahayaan. Pemanfaatan teknologi nano dalam sektor energi cukup banyak, di antaranya pada super konduktor untuk motor, dye solar cells, dan polymer solar cells. Pembuatan material nano juga memerlukan teknik tersendiri, diawali darisynthesis hingga post synthesis.

Dalam kesempatan tersebut, I Made juga menjelaskan cara-cara pembuatan material nano di hadapan para peserta seminar. Sementara terkait pemanfaatan energi pencahayaan, I Made memaparkan, aplikasi teknologi nano untuk lampu hemat energi dan pencahayaan zat padat. "Penerangan merupakan konsumsi energi  penting sektor perumahan. Apabila penduduk bertambah, tentu konsumsi energi juga meningkat. Perbaikan efisiensi pencahayaan yang signifikan memiliki dampak yang besar terhadap konsumsi energi,” tuturnya.

I Made menuturkan, penelitian terkait teknologi nano ini akan terus dilakukan olehnya beserta tim dari jurusan Fisika FMIPA Unpad di Laboratorium Sistem Instrumental dan Pemrosesan Material Fungsional FMIPA Unpad.  Beberapa hal yang menjadi fokus penelitian ini di antaranya, rancang bangun beads mill, rancang bangun pulse combustion, dan flame spray pyrolysis dengan laju produksi tinggi untuk sintesis partikel nano, rancang bangun Inkjet Printing untuk pembuatan devais elektronik, dan pembuatan SSL dan alat karakterisasi SSL.

(www.okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar