Isolasi Iran yang dilancarkan Amerika Serikat turut mewarnai penyelenggaraan KTT Gerakan Non Blok (GNB) yang sedang berlansung di Teheran.
Dituduh memiliki agenda pembuatan senjata nuklir, Iran dengan program nuklir damai
yang menjadi haknya sesuai Traktat NPT kini memiliki agenda untuk menunjukkan
isolasi barat itu gagal, seperti disimpulkan oleh BBC News, Rabu kemarin
(29/08).
Iran yang menjadi tuan rumah organisasi negara-negara berkembang kini berhelat besar menyambut sekitar 7.000 tamu dari 120 negara anggota GNB, dan telah meliburkan negeri ini selama lima hari.
Hari libur ini merupakan kesempatan yang baik bagi penduduk maupun keluarga untuk menikmati libur panjang, apalagi umat IslamIran baru saja mengakhiri puasa
Ramadhan dan berhari raya.
Kota dan
berbagai tempat kini diperindah dengan lampu warna-warni dan tanda-tanda jalan
dibuat cerah berikut lambang perdamaian, burung Merpati.
Di samping perhelatan multilateral itu, KTT GNB juga dimanfaatkan oleh para anggota GNB untuk mengadakan pertemuan bilateral ataupun negosiasi berkaitan dengan berbagai agenda dan isu multilateral lainnya.
Tidak luput hadir adalah banner dan poster yang menyerukan aspirasi GNB: “Gerakan Non-Blok adalah simbol kemerdekaan di seluruh dunia” dan “Perdamaian abadi melalui pemerintahan global bersama” yang tampak terlihat mencolok.
Tentu sajaIran
ingin memanfaatkan kesempatan baik ini menjadi tuan rumah yang
terpercaya. Memang Iran
memainkan peranan sebagai salah satu negara terpenting di GNB.
BagiIran , KTT merupakan
kesempatan untuk menunjukkan dirinya di panggung internasional, meskipun
Amerika Serikat maupun Israel
dan dukungan sekutu barat ingin mengucilkannya. Tentu saja, agenda dalam
negeri bagi konsolidasi tekad dan dukungan rakyat Iran menjadi sangat penting.
Iran yang menjadi tuan rumah organisasi negara-negara berkembang kini berhelat besar menyambut sekitar 7.000 tamu dari 120 negara anggota GNB, dan telah meliburkan negeri ini selama lima hari.
Hari libur ini merupakan kesempatan yang baik bagi penduduk maupun keluarga untuk menikmati libur panjang, apalagi umat Islam
Di samping perhelatan multilateral itu, KTT GNB juga dimanfaatkan oleh para anggota GNB untuk mengadakan pertemuan bilateral ataupun negosiasi berkaitan dengan berbagai agenda dan isu multilateral lainnya.
Tidak luput hadir adalah banner dan poster yang menyerukan aspirasi GNB: “Gerakan Non-Blok adalah simbol kemerdekaan di seluruh dunia” dan “Perdamaian abadi melalui pemerintahan global bersama” yang tampak terlihat mencolok.
Tentu saja
Bagi
"Penyelenggaraan KTT merupakan sumber dari kemuliaan dan
kehormatan kita. Dunia perlu menyaksikan arogansi kekuatan dunia terhadap Iran akan
sia-sia,” seperti dinyatakan oleh wapres Ebrahim Aziz.
"KTT membuktikan bahwa masyarakat internasional tidak memiliki masalah denganIran .
Hanya AS dan
bonekanya seperti Israel ,
kata Ahmad Lotfi, seorang professor dalam hubungan internasional pada Islamic
Azad University.
"KTT membuktikan bahwa masyarakat internasional tidak memiliki masalah dengan
"Menarik sekali mencermati bahwa pemerintahan Obama
mengakui sendiri berupaya agar pemimpin dunia tidak menghadiri KTT ini,”
tambahnya.
Memang ironis, kehadiran Sekjen PBB Ban Ki-moon sangat penting dalam kedudukannya selaku pemimpin organisasi PBB yang merupakan milik semua bangsa di dunia. Tetapi rencana kehadirannya juga dikritik habis oleh AS, dan bahkanIsrael
menuduh “itu suatu kesalahan besar jika sekjen PBB hadir. Itu aneh,"
demikian pernyataan Amerika Serikat.
Gerakan Non Blok lahir di tahun 1961 dalam penyelenggaraan KTT I, setelah negara-negara berkembang yang baru merdeka atau masih dalam administrasi atau penguasaan kolonial hadir dalam Konperensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Asas Bandung, yang dikenal sebagai Dasasila Bandung, hasil dari KAA yang diprakarsai Indonesia dan pemimpin dunia lainnya yang sampai saat ini menjadi platform GNB.
KTT Teheran itu sendiri memiliki berbagai agenda politik, ekonomi, dan sosial budaya yang menjadi kepentingan negara-negara berkembang.
Memang ironis, kehadiran Sekjen PBB Ban Ki-moon sangat penting dalam kedudukannya selaku pemimpin organisasi PBB yang merupakan milik semua bangsa di dunia. Tetapi rencana kehadirannya juga dikritik habis oleh AS, dan bahkan
Gerakan Non Blok lahir di tahun 1961 dalam penyelenggaraan KTT I, setelah negara-negara berkembang yang baru merdeka atau masih dalam administrasi atau penguasaan kolonial hadir dalam Konperensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Asas Bandung, yang dikenal sebagai Dasasila Bandung, hasil dari KAA yang diprakarsai Indonesia dan pemimpin dunia lainnya yang sampai saat ini menjadi platform GNB.
KTT Teheran itu sendiri memiliki berbagai agenda politik, ekonomi, dan sosial budaya yang menjadi kepentingan negara-negara berkembang.
(http://indonesiarayanews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar