"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Senin, 03 September 2012

Berbagai Suasana Mewarnai KTT GNB di Iran


Isolasi Iran yang dilancarkan Amerika Serikat turut mewarnai penyelenggaraan KTT Gerakan Non Blok (GNB) yang sedang berlansung di Teheran.


Dituduh memiliki agenda  pembuatan senjata nuklir, Iran dengan program nuklir damai yang menjadi haknya sesuai Traktat NPT kini memiliki agenda untuk menunjukkan isolasi barat itu gagal, seperti disimpulkan oleh BBC News, Rabu kemarin (29/08).

Iran yang menjadi tuan rumah organisasi negara-negara berkembang kini berhelat besar menyambut sekitar 7.000 tamu dari 120 negara anggota GNB, dan telah meliburkan negeri ini selama lima hari.

Hari libur ini merupakan kesempatan yang baik bagi penduduk maupun keluarga untuk menikmati libur panjang, apalagi umat Islam Iran baru saja mengakhiri puasa Ramadhan dan berhari raya.

Kota dan berbagai tempat kini diperindah dengan lampu warna-warni dan tanda-tanda jalan dibuat cerah berikut lambang perdamaian, burung Merpati.

Di samping perhelatan multilateral itu, KTT GNB juga dimanfaatkan oleh para anggota GNB untuk mengadakan pertemuan bilateral ataupun negosiasi berkaitan dengan berbagai agenda dan isu multilateral lainnya.

Tidak luput hadir adalah banner dan poster yang menyerukan aspirasi GNB: “Gerakan Non-Blok adalah simbol kemerdekaan di seluruh dunia” dan “Perdamaian abadi melalui pemerintahan global bersama” yang tampak terlihat mencolok.

Tentu saja Iran ingin memanfaatkan kesempatan baik ini menjadi tuan rumah yang terpercaya.  Memang Iran memainkan peranan sebagai salah satu negara terpenting di GNB.

Bagi Iran, KTT merupakan kesempatan untuk menunjukkan dirinya di panggung internasional, meskipun Amerika Serikat maupun Israel dan dukungan sekutu barat ingin mengucilkannya.  Tentu saja, agenda dalam negeri bagi konsolidasi tekad dan dukungan rakyat Iran menjadi sangat penting.
"Penyelenggaraan KTT merupakan sumber dari kemuliaan dan kehormatan kita. Dunia perlu menyaksikan arogansi kekuatan dunia terhadap Iran akan sia-sia,” seperti dinyatakan oleh wapres Ebrahim Aziz. 

"KTT membuktikan bahwa masyarakat internasional tidak memiliki masalah dengan Iran. Hanya AS dan bonekanya seperti Israel, kata Ahmad Lotfi, seorang professor dalam hubungan internasional pada Islamic Azad University.
"Menarik sekali mencermati bahwa pemerintahan Obama mengakui sendiri berupaya agar pemimpin dunia tidak menghadiri KTT ini,” tambahnya.

Memang ironis, kehadiran Sekjen PBB Ban Ki-moon sangat penting dalam kedudukannya selaku pemimpin organisasi PBB yang merupakan milik semua bangsa di dunia.  Tetapi rencana kehadirannya juga dikritik habis oleh AS, dan bahkan Israel menuduh “itu suatu kesalahan besar jika sekjen PBB hadir. Itu aneh," demikian pernyataan Amerika Serikat.

Gerakan Non Blok lahir di tahun 1961 dalam penyelenggaraan KTT I, setelah negara-negara berkembang yang baru merdeka atau masih dalam administrasi atau penguasaan kolonial hadir dalam Konperensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Asas Bandung, yang dikenal sebagai Dasasila Bandung, hasil dari KAA yang diprakarsai Indonesia dan pemimpin dunia lainnya yang sampai saat ini menjadi platform GNB.

KTT Teheran itu sendiri memiliki berbagai agenda politik, ekonomi, dan sosial budaya yang menjadi kepentingan negara-negara berkembang.

(http://indonesiarayanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar