Pejabat Lembaga Teknologi dan Informasi Iran menyatakan, sebanyak 30 negara termasuk Australia, Belanda, dan Malaysia serta berbagai negara yang selama ini tidak menjalin hubungan kerjasama dengan Iran, mengontak "pusat karantina" dan meminta bantuan beserta perangkat untuk melawan dan menghapus virus "Flame".
Esmail Radkani dalam wawancaranya dengan FarsNews mengatakan:
"Pusat karantina" Lembaga Tinformasi Iran lebih dari satu bulan berhasil
mengidentifikasi virus "Flame", dan selama itu berusaha menciptakan
anti-virus dan perangkat untuk membersihkannya.
Ditegaskannya, mengingat virus yang tidak bisa
dideteksi oleh 34 anti-virus dunia, sebuah perangkat diciptakan untuk
membersihkannya dan sedikitnya 30 negara termasuk Australia, Belanda dan
Malaysia dan sejumlah negara yang selama ini tidak memiliki hubungan kerjasama
dengan Iran, mengontak "pusat karantina" dan meminta bantuan beserta
perangkat untuk melawan dan menghapus virus tersebut.
Radkani sebagai ketua "pusat karantina"
di Lembaga Teknologi Informasi Iran
itu menambahkan bahwa, identifikasi virus ini dan produksi perangkat
pembersihnya cukup rumit dibandingkan dengan virus-virus sebelumnya
(Indonesian.irib.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar