"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Minggu, 01 September 2013

Kenapa Iran Tidak Pernah Menyerang Israel?

"Kenapa Iran Tidak Pernah Menyerang Israel?". Itu adalah pertanyaan
yang sering ditanyakan oleh awam.

Kalau kita lihat Peta, posisi Arab Saudi dan Turki itu lebih dekat
dibanding Iran. Pertanyaan yang sama bisa kita ajukan ke Turki dan
Arab Saudi..

Jawabnya ada beberapa macam.
Pertama jaraknya jauh. Silahkan lihat peta di atas. Ini sama halnya
dengan kita bertanya kenapa Turki, Yaman, Afghanistan, Pakistan, dan
Indonesia tidak pernah menyerang Israel. Karena jaraknya cukup jauh
dan terhalang oleh beberapa negara. Untuk menyerangdengan 100 ribu
pasukan misalnya, paling tidak butuh 100 kapal perang yang bisa memuat
1000 pasukan.

Itupun kapalnya harus dipersenjatai canggih. Jika tidak bisa dirudal
atau dibom oleh pesawat tempur AS / Israel dengan mudah.

Kalau lewat Laut Merah, kemudian terusan Suez yang sempit, mudahkan
bagi AS untuk merudal kapal2 Iran yang membawa 100.000 prajuritnya?
begitu pula kalaupakai pesawat Herkules mudah sekali di rudal. Sedang
kalau dengan pesawat tempur, itu kapasitasnya cuma 2 orang.

Jumlah pesawat tempur Iran kurang dari 100. Berapakali harus
bolak-balik coba untuk membawa 100.000 pasukannya guna menyerang
Israel?

Yang biasa menyerang Israel adalah Mesir, Suriah, Lebanon, Yordania
yang memang berbatasan langsung dengan Israel. Jalan kaki juga sampai
ke Israel. Iraq juga ikut perang meski terpisah sekitar 500 km
denganmelalui Yordania. Ada pun Arab Saudi tidak mengirim pasukan.

Negara-negara Arab tersebut berperang melawan Israeltahun 1948, 1967,
dan 1873. Tahun 1974, Mesir di bawah presiden Anwar Sadat berdamai dgn
Israel. Tahun 1982, hanya Suriah sendiri yang berperang melawan Israel
demi membela PLO.

Ada pun Iran, hingga tahun 1978 diperintah oleh Shah Iran, Mohammad
Reza Pahlevi, yang memang merupakan sekutu dekat AS sebagaimana Raja
Abdullah di Saudi sekarang. Jadi tidak mungkin melawan Israel yang
merupakan sekutu dekat AS.

Jika tidak percaya, silahkan lihat foto-foto Shah Iran Reza Pahlevi
dengan Presiden AS Jimmy Carter:

Baru pada tahun 1978 saat Revolusi Islam Iran di bawah pimpinan
Ayatullah Khomeini, Shah Iran terguling. Tahun 1979, Khomeini yang
berkuasa di Iran dengan gelar Pemimpin Tertinggi (Supreme Leader)
Iran.

Kenapa tahun 1982 Iran tidak membantu Suriah memerangi Israel?

Jawabnya: Tahun 1980, Presiden Iraq Saddam Hussein menyerang Iran.
Hingga tahun 1982, saat Iran masih lemah akibat Revolusi, Iraq masih
di atas angin. Iraq dibantu dengan dana dan senjata oleh negara2 Arab,
AS, dan Uni Soviet.

AS tidak ingin Revolusi Islam Iran menyebar ke seluruh dunia. Saat itu
bertepatan pada tahun 1400 Hijriyah di mana sebagian ummat Islam
percaya itu adalah Abad kebangkitan Islam mengingat Islam berjaya
selama 7 abad (0-700 H), tenggelam selama 7 abad (700-1400 H), dan
bangkit lagi selama 7abad berikutnya (1400-2100 H). Revolusi Islam
Iran dikhawatirkan jadi kebangkitan Islam di negara2 lain.

Ada pun Uni Soviet membantu Saddam karena Saddamdgn partai Baathnya
itu memang Sosialis yang sebelumnya sudah jadi sekutu Uni Soviet.
Perang Iran-Iraq berlangsung selama 8 tahun (1980-1988). Itulah
sebabnya hingga tahun 1988 Iran tidak bisa menyerang Israel.

Lalu kenapa tahun 1989 tidak mau menyerang Israel juga? Habis perang 8
tahun tentu loyo juga.

Perlu waktu untuk pemulihan di bidang ekonomi, pembangunan
gedung-gedung yang rusak, dsb.

Dari gambar-gambar di atas, umumnya roket Iran jangkauan terjauhnya
seperti Fajr 5 adalah 75 kilometer saja. Artinya kalau ditembakkan
dari Iran, tidak akan bisa menjangkau Israel yang jaraknya sekitar
1300 km.

Meski demikian, Iran mengirim roket-roket tersebut ke Hizbullah di
Lebanon dan Hamas di Gaza sehingga bisamenjangkau Israel dengan mudah
karena jarak mereka amat dekat. Dengan cara ini, perang jadi lebih
murah. Karena jika dekat, Israel juga sulit menghindar karena roket
yang kecepatannya sekitar 3500 km/jam itu bisa menghantam Israel hanya
dalam beberapa puluh detik saja. 60% roket Hamas berhasil menembus
sistem pertahanan Anti Rudal Israel, Iron Dome.

Lihat bagaimana Pemimpin PLO Yasser Arafat saling bantu dengan Imam
Khomeini dari Iran:

Lihat bagaimana Syekh Asy Syahid Ahmad Yasin pendiri HAMAS (Sunni)
bekerjasama dengan Imam Khamenei melawan Israel:

Bagaimana dengan Rudal-rudal Iran yang katanya bisa menjangkau 2000
km? Bisa menjangkau Israel?

Dari berbagai berita, rudal tersebut ternyata baru dibuat Iran pada tahun 2003:

Rudal jarak jauh dengan panjang 20 meter lebih itu mahal. Bisa lebih
dari Rp 20 milyar per buahnya. Jumlahnya paling tidak banyak. Kemudian
untuk mencapai jarak 1300 km perlu waktu sekitar 20 menit. Artinya
bisa dengan mudah dicegat oleh Sistem Anti Rudal seperti Iron Dome.
Lalu kenapa Iran tidak menembakkannya ke Israel?

Kita lihat Peta Geopolitik dulu:
Iran dikelilingi oleh negara2 Islam yang berwarna "Ungu". Warna "Ungu"
artinya di situ ada PANGKALAN MILITER AS. Amerika Serikat adalah
sekutu Israel nomor
1. Jadi kalau Iran yang penduduknya 75 juta jiwa menembakkan rudalnya
ke Israel, maka AS dan NATO tidak akan diam. Padahal AS penduduknya
330 juta jiwa dan NATO sekitar 500 juta jiwa. Negara2 sekutu AS
seperti Arab Saudi, Turki, Pakistan, Mesir, dsb yang totalnya sekitar
300 juta jiwa bisa jadi memihak AS dan ISRAEL dengan propaganda SUNNI
vs SYI'AH. Jadi Iran dengan penduduk 75 juta jiwa harus melawan negara
AS, Israel, NATO, serta Negara2 Timur Tengah yang jadi sekutu AS
dengan total penduduk sekitar 1.100 juta. Kira-kira masuk akal tidak?

Last but not Least, AS mempunyai 9000 bom Nuklir dan Israel 200 bom Nuklir:
http:// id.wikipedia.org /wiki/ Daftar_negara_de ngan_senjata_nu klir

Jepang yang dijatuhi 2 BOM ATOM saja 2 kotanya: Nagasaki dan Hiroshima
langsung hancur sehingga Jepang langsung menyerah. Terbayang tidak
jika 200 bom Nuklir yang kekuatannya 20x lipat lebih dahsyat dari BOM
ATOM dijatuhkan di kota-kota Iran?

Jadi jika Perang masih bisa dihindari, ya dihindari. Toh Nabi saja
tidak pernah menyerang lawan. Nabi sekedar membeladiri dari serangan
kaum kafir di Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq. Setelah
itu baru melakukan Futuh Mekkah tanpa pertumpahan darah sama sekali.

Jika negara2 Islam lain mau menentang AS dan Israel yang jelas2
membunuh ummat Islam dan bersatu dengan Iran, mungkin Iran berani
menyerang Israel. Jika tidak, maka Iran bisa konyol dikeroyok oleh AS,
Israel, NATO, dan negara2 sekutunya.

Adakah Iran tidak pernah perang melawan Israel atau AS sama sekali?

Kalau Israel mungkin Iran perang melalui Hizbullah di Lebanon, PLO di
Palestina, dan Hamas di Gaza yang dibantu Iran melalui dana dan
senjata.
Ada pun dengan AS, sudah terjadi beberapa bentrokan.

Yang pertama adalah penyanderaan Kedubes AS di Teheran oleh mahasiswa
Iran pada 4 November 1979 selama 444 hari.

Penyanderaan selama 444 hari ini menandai konflik antara Amerika
Serikat dan Iran.

Pada tanggal 25 April 1980, Amerika Serikat melancarkan Operasi Eagle
Claw dalam upaya untuk menyelamatkan anggota staf kedutaan besar AS
yang disandera di ibukota Iran setelah Revolusi Islam tahun 1979.
Namun, badai pasir melanda dan operasi gagal total. 8 tentara AS tewas
sementar helikopter dan pesawatnya hancur bertabrakan akibat badai
gurun. Kegagalan itu menyebabkan pamor presiden AS, Jimmy Carter
hancur dan kalah pilpres dari Ronald Reagan.

Tanggal 18 April 1988, Armada AS dilengkapi dengan Kapal Induk
menyerang Iran dalam Operasi Praying Mantice. AS menyerang Iran karena
Kapal Perang mereka, USS Samuel B Roberts yang mengawal tanker Kuwait
rusak terkena ranjau laut Iran hingga nyaris tenggelam dan terpaksa
diderek. Kapal Perang Frigat Iran Sahand beserta beberapa kapal perang
lainnya hancur dirudal AS:
U.S.S Vincennes menembak jatuh pesawat Airbus A300Iran itu segera
setelah lepas landas dari kota Bandar Abbas, Iran, tanggal 3 Juli
tahun 1988. 290 orang Iran tewas! Washington mengatakan Vincennes
keliru mengira pesawat penumpang itu sebuah pesawat tempur jet Iran
yang bermusuhan.
AS dan Israel pada tahun 2010 dan 2011 membunuh ahli nuklir Iran untuk
menghambat program nuklir Iran.

AS dan Israel menurut media massa Barat sendiri melakukan sabotase
yang mengakibatkan ledakan hebat di markas Garda Revolusi Iran pada 12
November lalu yang meratakan sebagian besar bangunannya dan menewaskan
17 orang, termasuk pendiri program misil balistik Iran, Jenderal
Hassan Tehrani Moghaddam.

Terakhir Iran membajak pesawat mata-mata AS RQ-170 Sentinel yang
menyusup sejauh 250 km ke Iran dari Afghanistan. Presiden AS, Barack
Obama, jadi bahan tertawaan publik saat meminta Iran untuk
mengembalikan pesawat mata-matanya. Ini ibarat maling yang membawa
tangga, ketika tangganya ketinggalan, dia meminta tangganya
dikembalikan oleh orang yang dia curi.

Ternyata Iran telah menahan 4 pesawat mata-mata Israel dan 3 pesawat
mata-mata AS yang memata-matai negerinya lewat perang elektronik.
Itulah alasan kenapa AS dan Israel tidak berani menyerang Iran secara
langsung. Sebab bisa jadi rudal-rudal AS dan Israel bisa dihack Iran
untuk menyerang mereka.

Jelas banyak pertentangan Iran dengan AS dan Israel. Kalau pun ada
Skandal Iran-Kontra di mana AS menjualsenjata lewat Israel ke Iran
pada zaman Reagan dan uang hasil penjualannya untuk membiayai
pemberontakan Kontra di Nikaragua, ternyata itu adalah salah-paham. AS
mengira senjata itu akan diberikan kepada kelompok moderat di Iran
yang menentang Khomeini guna membebaskan 6 sandera AS.

Ternyata senjata itu justru jatuh pada kelompok Khomeini. Itulah tipu
daya dalam perang mengingat Iran saat itu butuh senjata untuk melawan
Iraq.

Menyandera Kedubes AS itu tidak gampang lho. Demo saja dekat Kedubes
AS, kita bisa ditembak mati oleh para polisi yang jadi antek2 AS.
Menghina AS dan Israeljuga meski hanya lewat kata-kata itu berat.
Tidak semua orang berani. SBY dan Raja-raja Arab saja tidak berani.
Jadi kalau ada yang berani perang kata-kata seperti Iran, itu bagus.
Minimal dia sudah level tangan. Bukan level hati lagi. Mencegah
kemungkaran itu kan bisa dengan tangan, bisa dengan lisan, dan paling
lemah adalah membencinya dengan hati (diam).

Pernahkah Iran menyerang Israel?
Pertanyaan serupa bisa ditujukan ke beberapa negara Islam lainnya di
mana nama negara diganti dengan Arab Saudi, Yaman, Afghanistan,
Pakistan, Indonesia, Malaysia, dsb. Alangkah baiknya jika semua
negara2 Islam tsb bersatu melawan Israel ketimbang ribut berkelahi
sesama.


*gambar-gambar bisa dilihat di : http://
kabarislam.wordpress.com/2013/ 07/23/ kenapa- iran-tida
k-pernah-menyerang-israel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar