telekomunikasi pertahanan udara jarak jauh buatan dalam negeri dalam
upacara peresmian yang dihadiri oleh beberapa komandan Angkatan
Bersenjata Iran.
Sistem ini mengirimkan informasi ke atmosfer dan menerima refleksi dan
menggunakannya sebagai salah satu lapisan komunikasi pertahanan udara.
Sistem buatan dalam negeri ini dimaksudkan untuk meng-kode-kan data
dan informasi penting.
Sejumlah komandan yang hadir dalam upacara peresmian itu termasuk
Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam ol-Anbia Brigadir Jenderal
Farzad Esmayeeli.
Dalam jumpa pers, Jenderal Esmayeeli mengatakan, Iran sekarang berdiri
di antara 5 sampai 10 negara di dunia yang memiliki sistem seperti
ini. Dan saat ini, Angkatan Bersenjata Iran menggunakan sistem
penting buatan dalam negeri untuk membela negaranya.
Dalam pernyataannya pada Minggu, Esmayeeli mengumumkan, Iran sedang
mempertimbangkan rencana untuk mengembangkan sistem pertahanan
udaranya berdasarkan ancaman yang mungkin terhadap negara Iran dalam
lima tahun ke depan.
"Hari ini, pertahanan udara bergerak maju bersamaan dengan ancaman,
dan apa yang terjadi di sekitar kita menunjukkan bahwa kita harus
membuat pertahanan udara yang siap menghadapi ancaman itu, tidak hanya
saat ini tapi lima tahun ke depan," kata Esmayeeli di Tehran.
Dia juga mengecilkan dampak dari sanksi Barat terhadap kemajuan
industri pertahanan Iran, dan menyebut, pertahanan udara Iran saat ini
sedang melaksanakan 15 proyek operasional penting.
Juga pada hari yang sama, komandan senior Iran lain menyebut, sistem
pertahanan udara negara itu membuat kemajuan pesat sesuai dengan
kemajuan yang dibuat dalam jet tempur hit-tech musuh.
"Jet tempur musuh tumbuh lebih maju, Iran juga memajukan dan membuat
lebih canggih pertahanan udaranya," jelas Komandan Pertahanan Udara
Zona Timur Iran Malek Ali Asadifar di kota Timur Birjand pada hari
Minggu (1/9).
(islamtimes.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar