al-Assad, menuliskan di akun"Facebook" miliknya kalimat-kalimat yang
bernada ejekan pada Amerika Serikat yang tengah merencanakan serangan
militer terhadap Syria.
"Saya sangat menginginkan mereka untuk menyerang, karena saya ingin
membuat mereka membuat kesalahan besar dari satu hal yang mereka tidak
mengetahui bagaimana mengakhirinya," tulis Hafez sebagaimana
dilaporkan media-media massa Inggrishari Jumat (30/8).
"Sama seperti Hizbollah yang berhasil mengalahkan Israel dan NATO...
dan hal yang samalah yang bakal terjadi pada Amerika jika memilih
invasi terhadap Syria karena mereka tidak mengenal negeri kami
sebagaimana kami," tambahnya.
"Apa yang dimiliki Hezbollah kala itu? Beberapa pejuang jalanan dan
sejumlah roket-roket kecil dan gudang-gudang senjata, namun mereka
memiliki semangat dan kepercayaan terhadap negerinya."
Remaja berusia 11 tahun itu juga menyebut para tentara Amerika sebagai
"para pengecut dengan senjata modern yang mengklaim diri sebagai
pembebas yang takkan mampu menghancurkan sisa-sisa pejuang yang
tinggal sedikit sekalipun".
"Inilah kami, kami yang terlahir untuk bertempur dan melawan," tambahnya.
Menurut Hafez tidak menjadi masalah bagi mereka yang mengklaim sebagai
"oposisi pemerintah" karena demokrasi. Yang masalah adalah mereka yang
mengklaim memiliki bendera Syria yang lain yang berwarna hijau yang
disebutnya sebagai "penghinaan" terhadap negara Syria. Bendera oposisi
yang berwarna hijau merupakan bendera Syria semasa penjajahan
Perancis.
"Yang terburuk adalah mereka yang mengklaim tentara membunuhi mereka,
semenara yang sebenarnya tentara adalah orang-orang yang
mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi kami. Jika orang-orang itu
mengatakan bahwa tentara akan hancur oleh serangan Amerika, saya
katakan bahwa Amerika menyerang seluruh rakyat Syria."
"Saya bisa menduga sebagian orang akan mengatakan bahwa Amerika lebih
kuat dari kami, reaksi pertama saya adalah bahwa mereka tidak
mengetahui kekuatan kami. Kedua, mungkin mereka leibh kuat dan mungkin
akan berhasil menghancurkantentara kami, namun mereka tidak akan bisa
menghancurkan seluruhnya, itulah kami yang terlahir untuk bertempur
dan melawan. Kami akan memerangi mereka dimanapun hingga mereka
hengkang. Jika mereka berusaha untuk menyingkirkan kami dari negeri
kami yang suci, mereka tidak akan pernah berhasil. Inilah negeri asal
kami, inilah akar sejarah kami dimana para leluhur kami berasal."
"Pada akhirnya kemenangan adalah milik kami, berapa pun banyaknya
waktu yang dibutuhkan," demikian akhir dari tulisan tersebut.
(cahyono-adi.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar