asing terhadap negaranya berkaitan dengan fasilitas nuklir tidak akan
berhasil.
Namun Ramin saat berkunjung ke redaksi Metro TV juga menyatakan, Iran
menyambut baik tawaran kelompok lima plus satu yang disebut sebagai
sebuah tuntutan yang logis dan masuk akal.
Iran dan kelompok lima plus satu yang terdiri dari Inggris, China,
Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman telah mengadakan
perundingan di antaranya di Kazakhstan bulan April.
Tuntutan lama kelompok negara yang didominasi Barat adalah melarang
Iran memiliki nuklir karena dikhawatirkan akan dijadikan senjata.
Namun Teheran menegaskan pengayaan uranium yang dilakukannya untuk
tujuan damai.
Tawaran baru internasional yang disebut Ramin disebutkan, menyangkut
izin bagi Iran untuk memproduksi dan menyimpansedikit uranium yang
diperkaya untuk reaktor penelitian.
Untuk pertama kali disebut pula secara eksplisit peringanan sanksi
secara terbatas termasuk pelonggaran larangan perdagangan emas dan
logam berharga disamping melonggarkan larangan impor terhadap produk
petrokimia Iran.
Meskipun tuntutan itu disebut logis, namun Ramin memperingatkan tidak
semua tuntutan akan disetujui.
Pihak lain, kata Ramin, berusaha agar melakukan tekanan dengan motif
politik sehingga perundingan berkepanjangan dan sanksi dijatuhkan.
Dengan demikian, pihak asing berfikir akan menyebabkan dukungan rakyat
terhadap pemerintah menurun, lanjut Ramin. Dan saat itulah Iran dapat
ditekanuntuk memenuhi tuntutan asing.
Namun menurut Ramin, pemilihan presiden Iran yang dimenangkan Hassan
Rohani menunjukkan tingginya partisipasi rakyat. Oleh sebab itu pihak
asing harus mengubah kebijakan terhadap Iran karena tekanan politik
tidak akan berhasil.
"Kami berharap isu nuklir akan kembali ke jalurnya dan seluruh
resolusi PBB yang dijatuhkan ke Iran ditiadakan," tegasnya.
Dalam kunjungan ke Media Group, Wakil Menlu Iran Ramin Mehmanparast
didampingi Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh.
(metrotvnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar