“Setiap bangsa berjiwa merdeka pasti menolak Zionis-Israel”, demikian pernyataan Musa Kazhim dari LBH Universalia dalam orasi memperingati Hari al-Quds Internasional di Jakarta.
Demonstrasi besar memperingati Hari Internasional al-Quds di Jakarta itu berlangsung pada Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan, atau bertepatan pada 02 Agustus 2013. Demonstrasi itu diikuti ribuan orang dari berabagai elemen dan organisasi kemasyarakatan.
Menurut liputan Islam Times dari Jakarta, para pendemo datang dari berbagai wilayah Jabodetabek dan sekitar termasuk Jawa Barat. Demo damai itu dimulai pada pukul 02.00 siang di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Bertepatan dengan bulan Kemerdekaan Indonesia, para orator dalam demonstrasi menyerukan perlawanan terhadap rezim penjajah Zionis-Israel sebagai bagian dari cita-cita kemerdekaan Indonesia.
“Bung Karno mengatakan, selama kemerdekaan Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” kata Mujtahid Hashem dari Voice of Palestine (VoP).
Musa Kazhim dari LBH Universalia menegaskan, setiap bangsa yang berjiwa merdeka pasti akan menolak segala bentuk penindasan dan penjajahan bagi siapa pun.
“(persoalan) Palestina menuntut kita mempertanyakan kemerdekaan kita semua. Benarkah kita siap berkorban demi kemerdekaan itu,” tanyanya.
Sementara Muhsin Labib dari Garda Suci Merah Putih Indonesia (GSMP) menyatakan penjajahan Zionis-Israel atas Palestina yang didukung Amerika Serikat harus ditentang oleh bangsa Indonesia.
“Sebab, bangsa ini sudah menyatakan anti-penindasan dan anti-penjajahan. Maka, siapa pun, bangsa manapun, penganut agama apa pun jika dijajah adalah sahabat yang harus dibela,” tegasnya.
Massa pendemo itu melakukan aksi long march menuju Bundaran Hotel Indonesia dan ditempat itu demonstrasi ditutup dengan pembacaan doa persatuan. Doa itu ditujukan agar umat Islam dan orang-orang pecinta keadilan bersatu di bawah panji pembebasan.
Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib pada pukul 05.00 sore.
Ditempat lain, peringatan yang sama digelar di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di jalan raya Citra Niaga, Surabaya. Unjuk rasa itu melibatkan semua komponen bangsa termasuk para pria dan wanita serta anak-anak.
Ribuan massa yang tergabung dalam Komando Umat Islam Anti-Amerika Serikat dan Israel (KUMAIL) meneriakkan yel-yel mengutuk rezim perampas Palestina, Israel, dan negara sekutunya Amerika Serikat.
Menurut koordinator lapangan KUMAIL menyatakan, undang-undang dasar Republik Indonesia menentang keras segala bentuk fenomena penjajahan.
Mereka juga mengingatkan, Israel tidak akan bertahan lebih lama di Palestina karena umat Islam pasti akan merebut kembali Masjidul Aqsha.
Menurut mereka, kemelut yang terjadi di Palestina bukan krisis Palestina semata, melainkan masalah kemanusiaan universal. Bahkan Amerika Serikat sebagai ankara murka dunia, juga telah berhasil menancapkan kuku imperialismenya di Indonesia.
Hari Internasional al-Quds adalah hari solidaritas global bagi bangsa Palestina dan bangsa tertindas lain di seluruh dunia. Hari ini ditetapkan jatuh pada setiap Jumat terakhir bulan Ramadhan.
Menurut koordinator demo, di Jakarta demo ini diselenggarakan oleh Voice of Palestine (VOP), Solidaritas Muslimin Indonesia untuk Al-Quds (SMIQ), Ahlul Bait Indonesia (ABI), LBH Universalia, dan Garda Suci Merah Putih (GSMP).
Selain di Jakarta, demonstrasi Hari Internasional al-Quds juga berlangsung di kota-kota lain, seperti Lampung, Palembang, Medan, Semarang, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Samarinda, dan Tarakan.
(islamtimes.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar