Umat Kristen di bawah Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) sudah pasti menyatakan ada di belakang perjuangan rakyat Palestina. Demikian pernyataan Pdt. Andreas Anangguru Yewangoe kepada Islam Indonesia Rabu (1/5). Selain masalah kemanusiaan, Yewangoe juga menyebut bahwa banyak rakyat Palestina yang beragama Kristen pun memiliki andil besar dalam perjuangan melawan kezaliman pemerintah Israel.
“Yang terzalimi di sana itu bukan hanya orang Islam lho, saudara-saudara kami yang Kristen pun ikut dizalimi oleh pemerintah Zionis di sana. Jadi ya tidak ada alasan pula bagi kami tidak mendukung kemerdekaan Palestina,”ujar Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) tersebut.
Terkait dengan adanya orang-orang yang menamakan dirinya sebagai umat Kristen Indonesia yang beberapa waktu lalu ikut merayakan kemerdekaan Israel sekaligus mendukung pemerintah Israel, Yewangoe menyebut prilaku itu sebagai kesalahkaprahan dalam berpihak. Menurutnya, adalah sangat aneh jika mereka yang mengaku orang Kristen mendukung suatu pemerintahan yang bukan saja ikut menindas umat Islam dan Kristen di Palestina, juga kerap mengkhianati nilai-nilai kemanusiaan.
"Mungkin mereka ingin mengesankan jika orang Islam dukung Palestina, maka orang Kristen harus dukung Israel. Ini bentuk pemikiran yang menurut saya salah kaprah. Sempit sekali pola pikir mereka,"ungkap tokoh Kristen asal Sumba ini.
Karena merasa terganggu dengan tembok pemisah yang dibangun oleh pemerintah Israel di dekat kota suci Bethlehem, Senin (29/4) sebuah pernyataan sikap yang mewakili warga Kristen di Palestina memohon Paus Franciscus untuk ikut melawan keputusan Israel tersebut.
“Kami menangis untuk Kekudusan Anda dengan sebuah perasaan putus asa dan urgensi menjaga harapan kehidupan kami bahwa keadilan dan perdamaian masih mungkin terwujud,” tulisa surat terbuka yang dibuat warga Kristen Beit Jala, sebuah kota dekat kota Tepi Barat Betlehem, kepada Paus Franciscus itu.
(islamindonesia.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar