Sekitar 400.000 Jamaah penuhi Masjid Al-Aqsa pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Sekitar 200 bus lalu-lalang mengangkut Jamaah dari semua desa dan kota-kota menuju Masjid Al-Aqsa.
Dilaporkan Yayasan Wakaf dan Warisan Islam Al-Aqsa, Sabtu (2/8), Dr Sheikh Ekrima Sabri, da’i Masjid Al-Aqsa, dia mengatakan dalam khotbahnya, ibadah Ramadhan di Masjid Al Aqsa, adalah sebuah tanda bahwa umat Islam siap berjuang melawan Israel, dan menjadi pengingat bagi dunia Arab dan Islam akan perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan Al Quds (Yerusalem).
Kemudian, Sheikh Sabri mengatakan, dia menolak kartu identitas Jerusalemites versi Israel, warga Palestina sudah berada di negeri ini selama ribuan tahun, dan tidak ada yang bisa merusak kewarganegaraan Islam Arab tersebut.
Al-Sheikh Ekrima Sabri kemudian mengajak seluruh jamaah untuk menghadiri dan menghidupkan malam ke-27 Ramadhan di Masjid Al-Aqsa.
Sebelumnya, Sekitar 300 ribu lebih jamaah dari dalam kota Al-Quds (Jerusalem) dan di Tepi Barat pada pekan ketiga Ramadhan memenuhi shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha, Palestina.
Seperti dilansir Yayasan Wakaf dan Warisan Islam Al-Aqsa, Sabtu (27/7), Syeikh Dr Mohammad Salim, sebagai khatib, memperingatkan kepada muslimin tentang rencana Zionis Israel untuk membagi dua masjid Al-Aqsha atau menghancurkannya dan membangun kuil di atasnya.
"Namun demikian, meskipun Zionis Israel masih terus menjajah bangsa Palestina, tapi kaum muslimin harus tetap yakin bahwa kemenangan akan menjadi kenyataan," ujar Syeikh Salim.
Ia juga menyeru pentingnya terus menggerakkan wujud solidaritas terhadap tahanan Muslim di penjara-penjara Israel, khususnya terhadap mereka yang sedang melancarkan aksi mogok makan terbuka selama beberapa minggu.
(mirajnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar