Idul Fitri kepada rakyat Iran dan seluruh umat Islam dunia.
Di saat yang sama Ayatullah Khamenei menyampaikan harapannya,"Semoga
Allah Swt memberikan ganjaran atas kerja keras di bulan suci Ramadhan
kepada seluruh Muslimin."
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Jumat (9/8) dalam khutbah shalat Idul
Fitri menilai kehadiran luas rakyat Iran pada peringatan hari Quds
Sedunia sebagai jihad mereka di bulan suci Ramadhan. "Rakyat Iran
dengan menggelar aksi demonstrasi damai massif telah membuktikan
kesadaran dan komitmen nasional terkaitmasalah penting dunia serta
sejarah Islam," tegasnya.
Lebih lanjut Rahbar menunjukkan kekhawatirannya berkenaan dengan
sejumlah peristiwa yang terjadi di Utara Afrika dan Asia Barat. Rahbar
menambahkan,"Sungguh disayangkan, kebalikan dari peristiwa
menggembirakan di Iran, peristiwa-peristiwa di kawasan Islam lainnya
justru mengkhawatirkan."
Menyinggung terus berlanjutnya penindasan rezim Zionis Israel terhadap
bangsa Palestina, Rahbar mengatakan, "Salah satu musibah dunia
sekarang adalah dukungan para pengklaim pembela hak asasi manusia dan
demokrasi terhadap kejahatan nyata rezim penjajah Zionis."
Terkait masalah dimulainya negosiasi damai pemerintah Otorita Ramallah
Palestina dengan Zionis, Rahbar menjelaskan, "Seperti
perundingan-perundingan sebelumnya, negosiasi kali ini pun pasti akan
berujung dengan diinjak-injaknya hak rakyat Palestina dan bertambahnya
motivasi untuk melakukan penindasan dan kejahatan yang lebih besar."
Ayatullah Khamenei juga menunjukkan kekhawatirannya sehubungan dengan
masalah Mesir. Kemungkinan terjadinya perang saudara di Mesir,
katanya, semakin kuat dan ini adalah bencana.
Rahbar mengajak seluruh rakyat Mesir, kelompok serta tokoh-tokoh
politik dan ulama untuk memikirkan akibat berbahaya dari situasi yang
ada sekarang.
"Apakah tidak bisa dipahami pengaruh kondisi Mesir, dampak sangat
berbahaya perang saudara dan efek-efek buruk lain dari kehadiran
antek-antek Barat, Israel juga teroristerhadap kawasan-kawasan dunia
Islam?", lanjut Rahbar.
Ayatullah Khamenei dengan mengecam keras pembunuhan warga sipil di
Mesir menegaskan, "Bahasa kekerasan setiap kelompok dalam menghadapi
kelompok lainnya benar-benar tidak ada gunanya dan jika perang saudara
terjadi, maka akan tercipta alasan bagi kehadiran kekuatan asing dan
rakyat Mesir akan ditimpa bencana yang besar."
Rahbar juga menyinggung pentingnya untuk memperhatikan demokrasi. Ia
mengatakan, "Masalah Mesir harus diselesaikan oleh rakyat,
kelompok-kelompok politik-agama, para tokoh dan ulama negara itu dan
jangan beri kesempatan intervensi pihak asing."
Selain itu Rahbar menilai kondisi Irak juga memprihatinkan. Di Irak,
kata Rahbar, sebuah pemerintahan yang bersandarkan kepada suara rakyat
tengah berkuasa, namun para adidaya dan para reaksioner kawasan tidak
senang melihat ini.
"Teror-teror, insiden dan pembunuhan warga sipil di Irak jelas
dilakukan dengan bantuan finansial-politik sebagian negara kawasan dan
transregional dengan maksud agar negara itu tidak pernah tenang dan
berkembang," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar