"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 15 Mei 2013

Isu Syiah Sampang Jadi Komoditas Politik Pilkada


Konflik antara komunitas Islam syiah dan sunni di Dusun Nengkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, ternyata menjadi komoditas politik pada Pilkada sampang Februari 2013 lalu. Hal ini terungkap dalam unjuk rasa ratusan warga sunni dari Kecamatan Omben dan Karang Penang ke DPRD Sampang.



"Kami menagih janji Pak Bupati waktu pilkada," kata Faturrozi, koordinator warga sunni, saat bertemu dengan Bupati Sampang K.H. Fannan Hasib di DPRD setempat, Selasa, 7 Mei 2013.


Menurut Faturrozi, dalam acara penyampaian visi dan misi, hanya pasangan Fannan Hasib-Fadhilah Boediono yang berjanji akan merelokasi pengungsi syiah jika dipercaya memimpin Sampang. "Sekarang sudah dua bulan menjabat, kami tagih janji itu," kata dia.

K.H. Abdul Goni, tokoh masyarakat Karang Gayam yang hadir dalam pertemuan itu, mengatakan, pengunjuk rasa hanya menyampaikan satu tuntutan agar penganut syiah diusir dari Sampang. "Kami tidak percaya jika warga syiah mau kembali ke sunni, ujung-ujungnya balik ke syiah lagi," katanya.

Faturrozi mengancam, jika sampai pengungsi syiah dikembalikan ke Nangkernang, "dalam satu jam, akan kami bakar lagi mereka (syiah)."

Mendengar tuntutan ini, Bupati Sampang K.H. Fannan Hasib dan Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidilah langsung menyetujui tuntutan massa. "Nanti saya minta perwakilan warga ikut ke gubernur, supaya tahu bahwa kami terus berupaya merelokasi pengikut tajul," kata Imam Ubaidillah.

Fannan mengatakan, meski dirinya bupati, kebijakan yang diambil harus disetujui gubernur dan presiden. Namun Fannan menegaskan bahwa dia sudah mengusulkan kepada Dewan Pertimbangan Presiden dan Komisi Nasional HAM agar kasus syiah ini dibicarakan secara terbuka di DPR RI supaya ada jalan keluar yang jelas. "Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” kata Fannan.
(tempo.co)


Bupati Sampang Siap Mengabulkan Permintaan Relokasi 


Saat menemui sejumlah para demonstran di depan gedung DPRD, Bupati Sampang Fannan Hasib berjanji akan mengabulkan tuntutan dari ribuan pemuda yang berasal dari Kecamatan Karanggayam dan Kecamatan Karangpenang tersebut.

Dijelaskan Fannan, kunjungannya ke Surabaya pada hari besok sekaligus akan menyampaikan aspirasi kepada Gubernur guna menemukan cara agar para pengungsi Syiah segera direlokasi ke luar pulau Madura. Dan tentunya dirinya berpesan agar masyarakat juga harus bersabar sebab masalah ini telah menyangkut kepentingan orang banyak.

"Tolong semuanya sabar, mari kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin," tandasnya, Selasa (7/5/2013).

Adapun tuntutan dari pendemo adalah mendesak Bupati Sampang untuk mengeluarkan surat keputusan tentang relokasi korban konflik SARA untuk segera dipindah keluar pulau Madura dan melarang korban konflik untuk kembali ke tempat tinggalnya, tepatnya di desa Blu'uren dan desa Karanggayam.

Dan berdasarkan pantauan, puas dengan jawaban Bupati, para ribuan massa ini membubarkan diri secara tertib.
(rri.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar