Meski di bawah tekanan
dunia internasional terkait program nuklirnya, Iran justru meluncurkan fasilitas
produksi uranium baru dan memulai operasinya penambangan di dua lokasi, Selasa
(9/4/2013).
Kedua tambang yang terletak
di kota Saghand, di Iran tengah, beroperasi 350 meter di bawah tahan dan
berjarak 120 km dari fasilitas produksi yellowcake di kota Ardakan, Provinsi
Yazd. Demikian stasiun televisi pemerintah Iran mengabarkan.
Laporan itu memberikan
detil yang sangat minim soal fasilitas nuklir di kota Ardakan, namun disebutkan fasilitas itu
menghasilkan 60 ton yellowcake, bentuk kasar uranium oksida yang digunakan
dalam proses pengayaan uranium.
Program pengayaan uranium Iran ,
yang diklaim negeri itu untuk keperluan damai, menjadi fokus kekhawatiran dunia
internasional. Dunia Barat dan Israel
khawatir Iran
tengah mengembangkan persenjataan nuklir.
"Dulu kita bergantung
pada negara lain untuk mendapatkan yellowcake, namun dengan bantuan Tuhan,
tambang uranium terus ditemukan," kata Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
dalam pidatonya yang disiarkan langsung.
Pengumuman soal pembukaan
fasilitas baru ini dikeluarkan dalam peringatan Hari Teknologi Nuklir Iran , hanya berselang beberapa hari pembicaraan
antara Iran dan enam negara di Almaty , Kazakhstan ,
berakhir dengan jalan buntu.
(kompas.com)
Ahmadinejad: Tidak Ada Kata
Berhenti Dalam Program Nuklir Iran
Presiden Iran ,
Mahmoud Ahmdinejad menekankan kembali percepatan aktivitas nuklir damai
Republik Islam dan mengatakan, "Tidak ada kata berhenti dalam program
nuklir Iran ."
IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan
Ahmadinejad Selasa (9/4) pada peringatan Hari Nuklir Nasional Iran, di gedung
Badan Energi Atom Iran .
Ditambahkannya, "Sekarang Iran
adalah negara berteknologi nuklir, dan tidak ada satu negara pun yang dapat
merampasnya."
Ditujukannya kepada Barat, Ahmadinejad
mengatakan, "Baik sekali jika pihak-pihak yang mengklaim mengatur dunia
menggunakan logika di kancah politik."
Seraya mengkritik klaim sejumlah negara
sebagai "pengatur dunia" Ahmadinejad menegaskan, "Tidak bisa
empat orang berkumpul dan menyatakan bahwa mereka adalah pemilik dunia dan
pihak lain sebagai budak mereka. Memangnya siapa Anda dan siapa pula yang
memberikan wewenang tersebut kepada Anda?"
(irib.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar