"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 22 Februari 2013

Prestasi Gemilang Sebuah Revolusi Besar


Revolusi Islam Iran – sebagai sebuah gerakan besar yang mengubah perimbangan politik regional dan internasional – telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang sepanjang 34 tahun usianya. Pada tingkat regional dan dunia, Republik Islam Iran memberikan sebuah teladan modern dari kemajuan dan pembangunan yang bersandar pada Tuhan dan kepercayaan pada kemampuan kaum muda. 


Sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran, negara-negara dunia ada yang berkiblat ke Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat dan ada yang berafiliasi ke Timur dengan kepemimpinan Uni Soviet. Mereka semua ingin menciptakan keamanan dan pembangunan dengan mengandalkan salah satu dari kekuatan global itu.


Republik Islam Iran telah membuka jalan baru bagi bangsa-bangsa di bawah penindasan dan gerakan-gerakan pembebasan di dunia. Pengabdian dan sepak terjang sistem Republik Islam pada tingkat nasional mencakup banyak aspek kehidupan masyarakat. Pencapaian dan pengabdian itu dapat dikelompokkan dalam bidang ekonomi, politik, budaya, sains, dan teknologi. Prestasi utama Revolusi Islam dalam bidang politik adalah tumbangnya rezim monarki yang berumur 2.500 tahun dan terbentuknya pemerintah demokratis religius berdasarkan ajaran-ajaran Islam.

Sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran, liberal demokrasi Barat dianggap sebagai satu-satunya sistem dan parameter untuk membentuk pemerintahan demokratis. Pemerintah-pemerintah Barat telah meletakkan dasar-dasar sistem sekular dan pemisahan politik dari agama dan sejalan dengan itu, mereka melegalkan sistem imperialisme dan kolonialisme. Sementara tujuan utama agama Ilahi adalah untuk perkembangan dan kesempurnaan manusia berlandaskan pada tauhid, penyembahan Tuhan, serta seruan untuk memerangi kekufuran, syirik, dan ateisme.

Kekuatan-kekuatan arogan dunia untuk menjarah kekayaan bangsa-bangsa tertindas, menawarkan teori pemisahan agama dari politik. Dengan mengisolasi ajaran-ajaran agama, mereka mampu mendominasi pemikiran, budaya, agama, dan nasionalisme masyarakat Islam serta merampas kekayaan alam mereka. Kemenangan Revolusi Islam di Iran telah meruntuhkan teori pemisahan agama dari politik dan Kebangkitan Islam berubah menjadi sebuah fenomena global.

Imam Khomeini ra setelah memberi pencerahan panjang kepada rakyat, menyerahkan nasib untuk memilih bentuk pemerintahan kepada mereka dengan menggelar referendum. Di antara prestasi besar kemenangan Revolusi Islam Iran di bidang politik adalah partisipasi luas rakyat Iran dalam menentukan bentuk pemerintahan melalui referendum, dan pelaksanaan referendum untuk memutuskan nasib konstitusi, pemilu untuk memilih presiden, dan pemilu untuk memilih anggota parlemen. Partisipasi rakyat Iran di seluruh urusan negara masih terus berlanjut hingga sekarang. Rakyat Iran pada bulan Juni 2013 nanti akan kembali mendatangi tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru untuk empat tahun mendatang.

Di bidang budaya dan sosial, Revolusi Islam juga menorehkan banyak prestasi besar. Pada prinsipnya, Revolusi Islam Iran merupakan sebuah revolusi budaya dan pencapaian-pencapaian di bidang lain diperoleh menyusul adanya perubahan mendalam di ranah sosial dan budaya masyarakat Iran. Neo-kolonialis masih mempertahankan strateginya untuk menjarah sumber-sumber kekayaan negara lain dan menguasai budaya mereka. Strategi kaum imperialis untuk melestarikan dominasinya di negara-negara koloni adalah membuat Muslim terasing dari budaya murni Islam.

Imam Khomeini sepenuhnya memahami faktor-faktor keterbelakangan umat Islam dan berkata kepada mereka, "Barat tampak silau di tengah sebuah lapisan masyarakat dan kami mengira tidak ada yang lain kecuali Barat. Ketergantungan pada pemikiran dan pola pikir Barat telah menjadi sumber dari kebanyakan ketertinggalan bangsa-bangsa dan juga bangsa kami." Pasca Revolusi Islam, menghidupkan budaya dan nilai-nilai Islam telah menjadi prioritas baru dan semua sarana budaya dan seni dikerahkan untuk mengembangkan budaya masyarakat Islam. Sejak awal Revolusi Islam, pemerintah Iran telah mencanangkan program melawan buta huruf. Imam Khomeini membentuk Lembaga Kebangkitan Melek Huruf yang berhasil menurunkan secara drastis angka buta huruf di Iran.

Sebelum Revolusi Islam, angka buta huruf di Iran mencapai 50 persen, namun pasca Revolusi angka itu berhasil ditekan menjadi 10 persen. Prestasi cemerlang Lembaga Kebangkitan Melek Huruf ini bahkan berkali-kali mendapat pujian dan penghargaan dari lembaga- lembaga internasional, termasuk UNESCO. Dunia pendidikan di Iran terus mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang pesat baik secara kualitas maupun kuantitas. Setiap tahun, terdapat banyak sekolah yang dibangun di berbagai pelosok Iran. Pemerintah dan para praktisi pendidikan juga terus berusaha menyesuaikan kurikulum dan metode pendidikannya dengan belbagai hasil temuan baru di bidang sains dan teknologi.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuwan Iran yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif, namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuwan Iran.

Pasca Revolusi Islam, para pakar sains dan teknologi di Iran berhasil mencapai kemajuan yang pesat, bahkan tergolong sebagai lompatan ilmiah. Teknologi nano sebagai salah satu dari empat teknologi paling bergengsi dan rumit di dunia, telah bertahun- tahun menjadi fokus perhatian dan penelitian para ilmuan Iran. Teknologi ini bahkan bisa memperbaiki molekul dan sel-sel badan yang rusak. Teknologi nano biasa dimanfaatkan untuk keperluan kedokteran, pertanian, industri, dan bidang-bidang lain. Hingga kini, Iran tergolong sebagai negara maju di bidang teknologi nano dan berhasil memproduksi sejumlah komoditas dengan bantuan teknologi nano.

Adapun prestasi Revolusi Islam di bidang ekonomi jauh lebih terasa dari sektor-sektor lain. Iran sebelum kemenangan Revolusi Islam hanya dikenal sebagai negara dengan satu produk ekspor dan sepenuhnya bergantung pada pendapatan minyak. Kondisi ini praktis menciptakan kerentanan bagi stabilitas ekonomi Iran. Pada masa itu, industri-industri Iran hanya mampu melakukan perakitan dan itupun mengandalkan para pakar Barat. Sektor pertanian Iran juga berada pada kondisi tragis dan hasil pertanian sangat rendah. Keadaan ini mendorong migrasi warga desa ke kota dan menciptakan berbagai krisis baru di tengah masyarakat.

Kemenangan Revolusi Islam telah menghadirkan perubahan besar dalam industri dan pertanian Iran. Kaum muda Iran mulai mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan pada industri minyak. Sekarang, para pakar Iran memimpin pelaksanaan proyek-proyek raksasa di industri minyak mulai dari eksplorasi, pengeboran, produksi, ekspor, penyulingan, dan distribusi. Padahal sebelum revolusi, industri minyak Iran sepenuhnya dikuasai oleh Barat. Saat ini, para ahli Iran telah menguasai teknologi kecakapan dan mengantongi lisensi untuk memproduksi 38 produk petrokimia. Prestasi itu dicapai di bawah sanksi ilegal Amerika Serikat dan Barat yang diberlakukan pada sektor energi dan perbankan Iran.

Ekonomi Iran dalam beberapa tahun terakhir melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi ketergantungan terhadap ekspor minyak mentah. Kini, ekspor non minyak Iran melebihi 40 miliar dolar per tahun. Sebagian merupakan hasil dari ekspor produk olahan minyak dengan nilai tambah tinggi di bidang industri petrokimia. Pengalaman membuktikan bahwa ekspor produk petrokimia dengan nilai tambah tinggi ke pasar dunia menyebabkan masuknya pendapatan valuta asing bagi Iran.

Sektor pertanian Iran memiliki berbagai potensi besar dan beragam. Empat musim, keragaman iklim, akses terhadap perairan internasional, potensi tanah dan air yang besar di sejumlah wilayah merupakan deretan potensi besar pertanian Iran. Selain itu, adanya cadangan genetika hayati yang beragam dan langka di dunia yang juga menjadi modal besar bagi pertanian Iran. Republik Islam memiliki keragaman iklim. Setidaknya negeri ini memiliki 11 iklim dari 14 yang terdapat di dunia. Keragaman ini membuat hasil produk pertanian bervariasi dari gandum, berbagai jenis kacang-kacangan, aneka ragam buah, beras, jagung dan lain-lain.

Selain mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, Iran juga berhasil mengekspor produk pangan dan olahannya ke 50 negara dunia. Tidak hanya itu, Iran juga menyatakan kesiapannya menjalin kerjasama dengan negara lain di bidang pengembangan industri pertanian dan olahannya. Republik Islam Iran menilai negara-negara Islam memiliki potensi besar di bidang peningkatan kemajuan industri pertanian dan olahannya. Dengan demikian, persatuan negara-negara Islam akan menghilangkan ketergantungan mereka terhadap negara-negara Barat. 

(IRIB Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar