Pemimpin besar revolusi islam ayatollah al-udzma Khamenei menegaskan bahwa pemerintahan islam Iran sama sekali tidak memandang satupun daerah di negeri ini dengan pandangan fanatisme, kesukuan, dan diskriminatif, sebab yang menjadi tolok ukur adalah keislaman dan ke-iran-an daerah itu.
Rahbar menjelaskan adanya upaya musuh islam dan iran di tahun-tahun awal revolusi
untuk menebar konflik etnis dan madzhab serta membuat
wilayah kurdistan sebagai kawasan dengan kondisi keamanan yang kritis.
beliau
mengatakan, republik islam
iran
yang bersandar pada dukungan rakyat mampu mengatasi gangguan itu. akan tetapi
semua pihak termasuk kalangan elit dan tokoh harus cerdik dan waspada
menghadapi tipu daya jahat musuh-musuh luar.
Saat menjelaskan faktor yang memicu kebencian kaum
imperialis dunia terhadap bangsa Iran, ayatollah al-udzma khamenei
menandaskan, sesuai karakternya, pemerintahan islam memiliki pandangan yang
bebas dan tak bisa dipengaruhi oleh kaum arogan dunia. Hal itulah yang
membangkitkan permusuhan imperialis dunia terhadap bangsa Iran.
Menghadapi permusuhan ini, pemerintahan islam terpaksa harus membela diri.
Pemimpin besar revolusi islam menyebut lenyapnya
kehinaan dan ketergantungan kepada pihak asing sebagai salah satu buah
kemenangan revolusi islam. Beliau menambahkan, "pemerintahan islam
memaparkan isu dan hakikat baru yang ‘indah, jelas dan berharga'. Dalam setiap
perhitungan dan analisa poin penting ini harus mendapat perhatian penuh."
Rahbar menekankan pula bahwa muncul Iran sebagai
negara yang bersatu, teratur, maju dan optimis dengan prestasi-prestasi
besarnya, membuat cemas musuh. Sama seperti yang sudah-sudah, musuh tak akan
pernah bisa menghentikan gerak laju bangsa Iran yang penuh kebanggaan ini.
Sekarang dan kedepan pun mereka tak akan bisa berbuat apa-apa berkat adanya
persatuan seluruh elemen bangsa dan kecerdasan para pejabat negara, khususnya
langkah cerdik para tokoh dan elit bangsa dan memainkan peran mereka.
(IRIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar